【 O3 】

157 35 0
                                    

Jika divisualkan, akan muncul tanda tanya besar di samping kepala yang tengah menjaga kasir, karena dengan tiba-tiba namanya ditanyai oleh seorang pelanggan tempat makan itu.

"Aku (Name).." Walau dilanda keheranan, ia tetap menjawab dengan sedikit keraguan.

Yang mendapat jawaban lantas buat lengkung kurva yang lebar, "Akhirnya aku bisa mengetahui siapa namamu!" Gaming sedikit memekik. Efek kelewat senang sepertinya.

(Name) tertegun akan semangat yang dimiliki oleh insan di hadapan, buat ia berdehem guna menyadarkan yang tengah ada dalam dunianya.

"Pelanggan yang terhormat, tolong untuk segera membayar sekarang. Ada beberapa orang yang antri selain Anda." (Name) buka lisannya dengan tutur selembut mungkin. Mencoba tetap profesional dalam pekerjaan yang dilakukan.

Empu yang dimaksud menggaruk tengkuk yang tak gatal karena sindiran halus oleh sang penjaga kasir alias (Name). Setelahnya ia membayar untuk apa yang telah ia makan.

Gaming melipir ke luar dari antrian kasir yang ternyata sudah ada beberapa orang lain di belakangnya. Kalau drama kecil tadi dilanjutkan, mungkin orang-orang di belakang Gaming akan mulai mengeluarkan protesnya masing-masing.

Pemuda itu membuka pintu untuk ke luar dari sana. Karena urusannya di rasa telah selesai dengan perutnya yang telah puas terisi──dan bonus bertemu sang gadis yang buatnya penasaran, juga mengetahui nama sang empu.

Waktu pun berlalu, Xinyue Kiosk yang tadinya ramai sekarang jadi lebih hiruk-pikuk kian waktu menyambut sang rembulan.

Nampak seorang gadis ke luar dari pintu Xinyue Kiosk dengan wajah yang terlihat letih, pun air wajahnya kelihatan lega.

"Halo!" Gaming menyapa insan di sana dengan penuh antusias.

Walau sedikit terkejut, sang gadis──(Name) dapat meminimalisir hal tersebut karena rasa lelah yang telah menjalari tubuhnya.

"Gaming? ternyata kamu masih di sini." (Name) bertanya tanpa menjawab sapaan ramah nan bersemangat dari lawan bicara.

"Tentu saja! tidak mudah untuk dapat menemukanmu, jadi aku menunggu sampai kau selesai."

Tubuhnya bereaksi heran begitu mendengar kalimat yang disampaikan Gaming. Dengan cepat ia mengutarakan apa yang ada di hati, "Apa kamu ada perlu denganku?" Tanya (Name).

Gaming dengan cepat tersenyum miring, kepalang percaya diri. "Tidak. Aku hanya merasa harus bertemu denganmu dan berbicara seperti ini."

Kedua kalinya (Name) dibuat heran dengan lontaran kalimat yang diterima. Sedaritadi kalimat yang diucapkan Gaming memang terkesan ambigu dan tak memiliki arti yang jelas.

"Oh.. aku rasa tujuan itu sudah tercapai sekarang, iya kan?" (Name) kembali bersuara, upaya merespon lawan bicara.

Pemuda itu mengangguk dengan sumringah, seperti telah menyelesaikan misi yang ada dalam video game.

"Sebenarnya aku selalu melihatmu ketika sedang melakukan tari wushou."

"Kamu melihatku? aku kira topeng itu menghalangimu untuk melihat keadaan sekitar."

Gaming sedikit terkekeh mendengar penuturan yang ada di hadapan, "Tentu saja penari wushou tidak sepenuhnya tertutupi penglihatannya. Kalau begitu bagaimana kami mengetahui ke mana kami bergerak?"

(Name) tersenyum canggung. Sedikit merasa malu karena tidak mengetahui hal kecil seperti itu.

"Aku sudah sering pergi ke Xinyue Kiosk, tapi baru melihatmu menjadi kasir hari ini." Gaming membuka topik baru dengan tujuan obrolan kecil itu terus berlanjut.

Yang terdiam untuk beberapa saat akhirnya kembali mengungkapkan jawaban, "Ah, bibiku merekrutku untuk sementara waktu di tempat makannya, karena pekerja kasir di sini harus pergi untuk beberapa waktu."

Gaming mengangguk paham atas jawaban yang ia dapatkan. Pantas saja dia baru melihat (Name) bekerja pada hari ini, ternyata dia bukan pekerja tetap di Xinyue Kiosk.

Saat ingin membawa dirinya mengobrol lebih banyak dengan gadis yang di hadapan, Gaming baru teringat pada satu hal yang sangat penting.

"Oh, aku baru ingat, aku harus mengirim beberapa barang sekarang!" Lagi-lagi intonasi suara yang dihasilkan cukup kencang.

"Aku akan mentraktirmu makan dim sum saat kita bertemu lagi." Senyumnya merekah pada yang dituju.

"Maka dari itu aku harap kita bertemu lagi."

Setelah mengatakan kalimat terakhir, Gaming berlari pergi untuk mengejar sesuatu yang ingin dilakukan. Meninggalkan seorang gadis yang masih belum mengerti jelas suasana apa yang baru saja menyelimuti atmosfer dengan lawan bicaranya barusan.

,ADMiRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang