Sosok lelaki tinggi yang tidak berada begitu jauh dari pandangan seorang perempuan yang kini mulai melangkahkan kakinya untuk mendekat.
Perempuan itu sedikit was-was hanya untuk sekedar menegurnya, tapi ia benar-benar harus melakukan itu.
Dengan sentuhan kecil pada jarinya membuat lelaki itu menoleh pada perempuan yang hanya setinggi dadanya itu.
"Maaf ganggu, tapi aku boleh minta tolong?" ia mengulum senyumnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Iya tolong apa?" lelaki itu menjawab dengan santai dan sedikit memberikan lekungan dibibirnya.
"Bisa tolong ambilin kotak tissue yang ada disana, aku udah mau coba ambil tadi, tapi ngga sampe." jelas perempuan itu sembari menunjuk letak barang yang ia maksud menggunakan jari kelingkingnya.
"Boleh." lelaki itu menjawab singkat lalu berjalan menuju kotak tissue yang dimaksudkan oleh perempuan kecil itu.
"Ini." lelaki itu mengulurkan kotak tissue pada perempuan itu.
Dengan senang ia menggapainya.
"Terima kasih ya, terima kasih banyak." katanya sedikit membungkukkan badannya lalu tersenyum, manis sekali.
lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya dan ikut tersenyum.
"Iya, ngga masalah."
"Kalo gitu aku duluan ya, terima kasih sekali lagi." perempuan itu melangkah pergi.
Arah pandang lelaki itu diam-diam mengikuti pergerakan perempuan itu.
"Gua kok kaya ngga asing ya sama tuh cewe." gumamnya dengan ekspresi penuh tanya.
Dan setiap langkah pergi yang perempuan itu ambil, perempuan itu ikut tersenyum.
YOU ARE READING
ENDLESS
FanfictionHancurkan aku sampai kamu benar-benar menemukan yang terbaik. "Jangan pergi lagi ya." "Kenapa?" "Aku setengah gila karna kamu pergi waktu itu." "Lucu sekali." "Aku serius!" "Iya, cantik."
