Bunda

215 18 0
                                    

"Yakk, bisakah kalian tidak berlarian begitu ??, Jisungie kau juga" teriak Haechan pada 6 anak di depan sana.

Di pimpin Jisung anak anak itu masuk ke toko pernak pernik.

"Biar aja Chan, repot banget" ucap Renjun sedikit emosi karena ini Mall dan Haechan berteriak terus

Ingin Renjun pukul kepalanya tapi dia sadar tempat.

Haechan menghela nafas berat
"Mak gue suruh jaga tuh bocah, lecet dikit habis gue" keluhnya.

Tawa Mark pecah entah apa yang lucu tapi itu menular pada yang lainnya, ah kapan terakhir kali mereka tertawa lepas ??.

Saat sekolah menenengah pertama mungkin, sangat lama mereka tidak berkumpul karena kesibukan dan sekolah yang berbeda.

"Dengar Haechan, lihat mereka dengan sisi lain pandangan lo. Dulu kita juga seperti mereka tertawa tanpa beban tapi kini apa kita bisa tertawa seperti itu ??" pertanyaan Jaemin membuat mereka terdiam dan larut dalam fikiran masing masing.

"Yak, kenapa diam saja ayo" teriak Jisung membuat mereka tersadar dan langsung memasang senyuman terbaik.

Seharian mereka bersenang senang, nonton Frozen, nonton horor, makan, belanja, lalu pergi ke tempat wisata di puncak.







"Kalo gue pergi kalian bakal gimana ??" tanya Jaemin tiba tiba saat tengah menyetir.

"Candaan lo gak lucu, lagian lo mau pergi ke mana ??" Tanya Jeno.

Mata Jaemin menatap lurus ke depan, remaja itu tersenyum simpul tak menjawab pertanyaan sahabatnya.












Seminggu setelah acara refresing itu Jaemin dan kawan kawannya tak bertemu tapi pagi ini Jaemin membuat geger satu komplek setelah berteriak di toa masjid untuk memanggil teman temannya.



"Serius ??, bercanda mulu lo mah" tolak Haechan berharap Jaemin mengaku kalau dirinya berbohong.

Minggu lalu Yuta kembali dari Jepang membawa kabar duka kematian Yoona.

Jaemin hanya bisa memeluk adik kecilnya yang menanggis sepenjang malam mencoba menenangkan, hatinya sakit dan sesak tapi dia tak mau terlihat rapuh di hadapan orang yang lebih rapuh.

"Jaemin bisa kita bicara ??, di ruang kerja Otou san"

Netranya menggembun menatap wajah adiknya yang terlelap dalam pelukan dan sesekali bahu itu berguncang, dia masih terlalu kecil untuk di tinggal.

Perlahan Jaemin keluar dan berjalan lemas menuju ruang kerja Ayahnya.

Cklek.....

"Ayah" panggil Jaemin lirih.

Yuta mendekat lalu kedua lengannya memegang pundak Jaemin menariknya ke dalam dekapan.

"Maafkan Ayah, Ayah di sini Jaemin menangis saja jika kau lelah" ucap Yuta dengan suara serak

"Jaemin baik baik saja Ayah, Jaemin tidak lelah hanya butuh waktu menerima" lagi lagi Jaemin berusaha tegar karena dia laki laki yang di ajarkan untuk tak menangis.

"Menangis saja Jaemin itu hal normal, maafkan Ayah untuk segalanya. Maaf karena gagal mencegah kepergian Bunda Yoona" Jaemin merasa pundaknya basah.

Dia tak tahan lagi semuanya runtuh air mata yang berusaha di tahannya mati matian mengalir deras membasahi pipinya

Isak tanggis pilu terdengar menyayat hati.

"Ayah, Jaemin ingin pindah sampai lulus kuliah" ucap Jaemin setelah keduanya tenang

Yuta menatap lekat wajah putra sulungnya.

"Ke mana ??"

"Seoul, korea selatan" Yuta terbelalak mendengarnya.

"Bagaimana dengan Sakuya ??" tanya Yuta.

Jaemin bersandar lalu menatap langit langit

"Dia butuh Ayah di sampingnya lagi pula Jaemin pergi tidak lama, Jaemin akan sering berkunjung" jawaban Jaemin sanggup menbuat Yuta terdiam.

"Hmm, benar juga kartu pendudukmu masih Seoul sekalian mengurus kepindahan nya".

"Hmm, benar juga kartu pendudukmu masih Seoul sekalian mengurus kepindahan nya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Hallo, apa kabar ??

Taeyong bubu wamil tanggal 10 april pas idul fitri tapi di undur jadi tanggal 15 april

Ada seduh dan senang nya lebaran kali ini😭😭

Terbaru....Mark & Jaehyun di vollow brand CK 😭

Belum siap buat Mark yang selalu tertutup.

Sekian Voite dan komennya terimakasih.

[1]My Anggle [END]Where stories live. Discover now