Puzzle Piece

24 5 31
                                    

🥀𝓕𝓲𝓷𝓭 𝓜𝓮🥀

Nina tidak salah ingat, mengenai benda yang sama persis ia lihat milik tunangan mbak Nana, kini ada di hadapannya.

Bandul kunci berbentuk kucing warna putih adalah milik Sania, sementara yang hitam adalah yang ia lihat beberapa waktu lalu di kantor

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Bandul kunci berbentuk kucing warna putih adalah milik Sania, sementara yang hitam adalah yang ia lihat beberapa waktu lalu di kantor.

Tidak lain tidak bukan, mas Khavin adalah pemiliknya.

Nina tidak bodoh. Dia tahu kalau itu adalah benda couple yang biasanya dimiliki oleh orang pacaran. Mungkin kalian akan berpikir bahwa "Bandul kayak gitu banyak!"

Benar. Memang banyak yang membuat bandul seperti itu. Tapi, apakah mereka akan dengan sangat kerajinan mengukir di belakang bandul hati dengan inisial huruf S dan K?

Bukankah itu sudah sangat jelas bahwa S untuk Sania, sementara K untuk Khavin?

Jika benar begitu, apa maksudnya Sania merupakan seorang selingkuhan? Nina jadi ingat awal pertemuannya dengan Sania, kalau gadis itu mesem-mesem saat ditanya soal mas Khavin.

Ah, Nina jadi bingung. Jika seperti ini, ia tidak enak hati jika menyinggungnya langsung pada Sania. Kalaupun bertanya pada teman-temannya, takut kalau mereka berperilaku beda pada Sania nantinya.

Tunggu. Nina masih bisa mengorek informasi sedikit dari mbak Nana soal mas Khavin.

Dengan tekad kuat, Nina beranjak dari tempatnya, menuju tempat mbak Nana.

"Mbak Nana, sibuk nggak?" tanya Nina.

"Enggak, Nin. Kenapa?"

Nina menggeleng. "Gabut. Hehehe."

Mbak Nana tersenyum. "Udah minggu terakhir gabut gini, ya. Mau sharing sesuatu?"

Sial. Mbak Nana ternyata orang yang sangat peka.

"Hehe, nggak sharing sih, mbak. Lebih pengen tau aja soal asmara."

"Eh, kenapa nih? Mau ke pantry aja nggak duduk di sana?"

"Boleh, mbak."

Akhirnya Nina dan mbak Nana pindah ke pantry. Mereka duduk, sebelumnya bikin kopi terlebih dahulu untuk teman ngobrol.

Tenang, tidak akan dimarahi boss, sebab pekerjaan mereka sudah selesai.

Nina pun berbasa-basi, bercerita kalau dia ada kendala soal asmara. Ia beralasan kalau takut jika ada laki-laki yang mendekati, takut disakiti. Dan pertanyaan Nina adalah, bagaimana bisa untuk mempercayai ucapan laki-laki?

Kesannya memang sangat basa-basi, tapi ini topik yang bisa ia jadikan pancingan pada mbak Nana.

"Kunci nomor satu itu ya yakin. Yakin kalau orang itu bisa kamu percaya. Contohnya kayak sekarang aja, kamu bisa sharing sama aku karena percaya aku kan? Kenapa? Yakin, bukan?"

FIND ME!Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum