<27> Aku Minta Maaf

7K 429 22
                                    


Hallooooo!

Nungguin yaaa?

Yang nungguin cung di komen!

Happy Reading 📖🌈

Arthur bergegas pergi menuju hutan yang disebutkan oleh Aciel. Tidak lupa memberi tahu yang lain.

Arthur khawatir tentang keadaan Alzan, apalagi kehamilan Alzan yang baru menginjak 5  bulan membuat ia semakin khawatir.

Arthur membawa mobilnya dengan gila menuju hutan di pinggir kota. Dia melihat hutan lebat dan rindang. Ini hampir pagi, membuat kesan Angker.

Namun Arthur tidak menghiraukan itu. Ia membawa mobilnya masuk ke dalam hutan. Ada jalan yang lumayan besar dan itu muat untuk satu mobil.

Arthur melihat sebuah gudang besar yang terbengkalai. Tidak ada penjagaan disana. Membuat Arthur heran, apakah ini benar? Ia tidak ditipu kan?.

Arthur keluar dari mobil dengan flash ponsel karena gelap. Dia berjalan ke arah pintu gudang dan mendengar suara dari dalam.

"Lihat, gak ada yang nyari Lo. Lebih baik Lo mati daripada hidup. Lo juga udah bikin Aciel sengsara gara gara Lo udah ngerebut Arthur dari dia." Terdengar suara yang familiar dari dalam. Itu suara Liora.

Tanpa basa basi Arthur menendang pintu besar yang sudah lumayan rusak itu hingga engsel nya copot.

Ia berlari masuk kedalam dan menemui Alzan yang sudah lemah tidak berdaya dengan lembab dimana-mana dan tangan yang di rantai.

"Alzan!" Arthur menghampiri Alzan yang kesadaran nya hampir menipis. Arthur merengkuh tubuh mungil itu.

Mata sayu Alzan menatap Arthur dengan pandangan kosong. "Arthur..." Lirih Alzan.

"Iya ini Arthur. Kita pulang yaa..." Ujar Arthur.

Arthur berusaha melepaskan rantai dari tangan Alzan dengan sekuat tenaga. Untung saja itu rantai kecil yang di beri gembok di pukul keras menggunakan batu saja sudah bisa terlepas.

Bertepatan dengan terlepasnya rantai di tangan Alzan. Keluarga Alexander dan Anendra datang.

"Alzan sayang! Kamu baik baik aja kan?!" Tanya Helena panik segera menghampiri Alzan dengan Amira.

"Ma lebih baik kita bawa Alzan ke Rumah Sakit. Takut bayinya kenapa napa." Ujar Adlan kepada sang istri dan di balas oleh anggukan oleh Amira.

"Pa, papa bawa Alzan ke Rumah Sakit duluan. Arthur harus lakuin sesuatu sama mereka." Ujar Arthur sembari menatap ke arah Liora dan kekasihnya Jonathan.

Aldan mengangguk dan membawa Alzan dengan menggendongnya. Ahlan menatap tajam ke arah Arthur.

"Singkirkan dia dan jangan sampai saya melihat nya lagi." Tekan Ahlan dan di jawab anggukan oleh Arthur.

Para orang tuanya dan orang tua Alzan sudah pergi meninggalkan Arthur, kedua abangnya dan Abang Alzan yang sedang memperhatikan dari arah pintu.

Azlan menyeret Jonathan dengan memegang kerah bajunya. "Gue nyeret cowoknya. Kalian seret dia, gue ogah." Ujar Azlan sembari menunjuk Liora yang sudah panas dingin.

MARRIED WITH CEO {BxB}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang