"Mas,biar aku sendiri saja"

"Udah..nurut aja sayang biar ngga makin lama mandinya"

"Tapi kamu gosoknya bagian itu mulu ahhh"ujar Andrea kesal melihat suaminya berjongkok membersihkan inti tubuhnya

"Habis suka sih"sahut Stefan asal

"Ayo cepet,mas,keburu masuk angin kita ini dan keburu telat ke kantor!"

"Iyaa..iya.."

Stefan menurut dan cepat menyelesaikan mandi mereka berdua

Briana geleng geleng kepala melihat tingkah pengantin baru itu membuat Andrea malu.

Setelah sarapan mereka berangkat ke kantor sementara Briana membawa Alvin kembali ke rumahnya.

***
"Eh Stefan..kenapa tidak memberi tahu kami kalau kamu mau datang?"tanya mamanya saat melihat tubuh Stefan dengan setelan jas rapi masuk ke dalam rumah.

"Siang,ma,pa"sahut Stefan hormat pada papa mama nya yang sedang makan siang.

"Ayo makan siang bersama kami"ajak papanya dan mamanya langsung menyiapkan makan siang untuk Stefan.

Mereka makan siang dalam diam karena papanya tidak suka bersuara saat menyantap makanan.

"Ma,Stefan mau bertanya kepada mama"ujar Stefan saat makan siang mereka telah selesai.

"Ya,nak,tanya apa?"

"Apa benar mama menemui Andrea?"

Papanya sontak memandang istrinya yang duduk di sebelah kanannya.

"Bener mama menemui Andrea?"

Mamanya memasang wajah tidak suka "iya mama memang menemui Andrea??kenapa?apa perempuan itu mengadu kepadamu?"

Stefan memandang ibunya dengan tatapan dingin dan sukar di artikan.

"Mama mengatakan apa kepada Andrea?"tanya Stefan lagi.

"Tidak ada yang penting"

"Bisa di beritahukan kepada Stefan,mah,pembicaraan apa antara mama dan Andrea?"

"Hanya masalah perempuan"

"Mah,jangan suruh Andrea meninggalkanku!"ucap Stefan sungguh sungguh pada ibunya.

Mamanya cuma berdecih

"Apa untungnya punya istri seperti itu?mama membesarkan mu dan selalu mendoakan keberhasilanmu.Lihatlah siapa yang tidak mengenalmu?namamu terkenal sebagai pembisnis sukses,nak,seharusnya istrimu adalah wanita yang pantas dan sepadan untukmu bukan wanita nggak jelas seperti dia!"

Stefan mengetatkan rahangnya

"Mama bicara seperti itu dengan Andrea?"tanya Stefan dingin

Mamanya membuang muka "tanya saja sama perempuan itu!"

"Andrea tidak mengatakan apapun padaku makanya aku kemari bertanya sama mama"

Papanya menghela nafas melihat istrinya dan putranya.

"Stefan tidak tahu pembicaraan antara mama dan Andrea tapi Stefan cuma mau ngomong sama mama dan papa di sini." Ujar Stefan setelah menghela nafas sebentar "Stefan hanya ingin papa dan mama menerima Andrea sebagai menantu di rumah ini"

"Cih...mama harus menerima Andrea sebagai menantu dengan alasan apa?"

"Aku mencintainya..aku mencintai perempuan yang mama tidak sukai itu dan Stefan harap itu cukup menjadi alasan mama dan papa menerima Andrea sebagai istriku dan menantu di rumah ini!"

Stefan berdiri dan pamit kembali ke kantor.

"Mah..untuk apa mama menemui Andrea lagi?"tanya suaminya "mama menyuruh anak itu meninggalkan anak kita?"

Istrinya menoleh ke suaminya dengan mata menyala.Marah!

"Tentu saja!sampai kapanpun mama ngga suka perempuan itu menjadi istri Stefan!"

"Astaga...Ya Tuhan!Mama gila"

Suaminya Rendy langsung berdiri dan meninggalkan istrinya di meja makan.Ia benar benar heran dengan tingkah istrinya yang makin di luar batas.

Lina membuang nafas kasar.Kesal dengan tingkah suami dan anaknya!

Lihat saja!!nanti aku pasti akan membuat Wanita itu pergi dari Stefan!Aku harus memikirkan caranya dengan baik!!pikirnya sambil meremas tangannya dengan perasaan marah dan kesal.

Apa sih cantiknya perempuan itu sama Stefan yang biasanya dingin dan anti perempuan jadi seperti itu?

Heran deh!!keseeeelllll!

***

Mendadak KawinWhere stories live. Discover now