𖣘Chapter 1𖣘

30 4 0
                                    

Play song 🎵 - "Two Birds" Regina Spektor while reading this Chapter

💙🎩💛

———
——————

"Kali ini dia harus bahagia"

‼️‼️

Tringgg... Tringgg...

"Heup- Hah.. hah.. hah~"

"Mimpi buruk lagi.."

Remaja bersurai pirang ini bangkit dari tidurnya, memposisikan tubuhnya untuk duduk di sisi ranjang, kepalanya sakit, mimpi yang sedari dulu terus menghantuinya datang lagi.

Tangannya bergerak tuk mematikan alarm yang berbunyi, jam telah menunjukkan pukul 05.32 yang artinya ia harus bersiap jika tak ingin terlambat ke sekolah, ia bangkit dari duduknya, berjalan ke kamar mandi.

Sepuluh menit setelahnya, remaja pirang itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah handuk, matanya melirik ke jam dinding.

"Masih sempat" Batinnya

Segeralah ia kembali kekamar untuk mengenakan seragam, sembari sibuk dengan kegiatan pasang seragamnya ia terus memeriksa apa yang harus dilakukan setelahnya, tidak lucu kalau seandainya ia telah tiba di sekolah dan ternyata ada yang ketinggalan.

"Hmm.. buku udah, sepatu tinggal pasang, euhmm bekal-"

Tingtong...

Bel apartemennya berbunyi, dengan gesit remaja pirang itu berlari kecil ke arah pintu apartemen, berniat memeriksa siapakah yang mengunjunginya pagi pagi seperti ini.

"Siapa?"

"Ini gue Sab"

Sabo kaget dengan kehadiran remaja jangkung bersurai hitam yang kini tengah berdiri di depan apartemennya, wajah datarnya yang selalu ia perlihatkan setidaknya kini berekspresi, meski ekpresinya terlihat.. canggung.

"Lho? Law? lu ngapain pagi pagi sini?"

Sabo sedikit memiringkan kepalanya tanda bingung, meski tangannya tetap bergerak untuk melanjutkan kegiatannya yang tadi tertunda, yaitu memasang dasi.

Remaja yang dipanggil Law itu menyodorkan sebuah kotak bekal berwarna biru pada Sabo, Sabo yang kebingungan dengan hal ini lantas menaikkan alisnya.

"Cora-san nyuruh gue buat ngasih lo ini, katanya sekali kali gapapa bikinin lo bekal"

Meski dengan penjelasan Law, Sabo masih bingung, buat apa Om Cora memberikan dia bekal seperti ini?

"Makasih tapi.. ini beneran buat gue?" -Sabo

"Aelah lo mah kek gak pernah di kasi bekal aja ama Cora-san" tutur kesal Law

Sabo yang mendengar tutur kesal Law hanya bisa terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan Law malah menanggapinya dengan dengusan.

"Yaudah ayo" -Law

"Eh? kemana?" -Sabo

"Lo udah siap kan? berangkat bareng aja ayo, mumpung Cora-san masih belum berangkat kerja juga" -Law

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Not Anymore! Where stories live. Discover now