"gue tau echan dari kemarin ngeluh pusing sama sakit dada, tapi gue gatau tadi badannya panas" jawab Jaemin lirih.

"harusnya lo bisa minta anter yang lain" jawab Chenle kesal.

"gue bilang gue gatau" jawab Jaemin ngegas. lalu masuk kedalam kamarnya.

ceklek.

Haechan keluar dari kamarnya menggunakan celana dan baju panjang, sambil menenteng jaket tebal ditangannya.

"kemana bang?" tanya Jisung pelan.

"lo, sama nono tidur di kamar gue yaa? gue mau tidur bareng renjun. jangan ada yang nolak, gue lagi ga enak badan." ucap Haechan melengos.

"gue ga bisa tidur sama orang lain kalo lo lupa" ucap Mark dingin.

"gue juga orang lain." jawab Haechan membanting pintu kamar Renjun.

"HAECHAN" teriak Mark.

***

"gue tidur di sofa ini aja" ucap Jeno malas.

"ji juga deh" ucap Jisung.

Mark tidak menanggapi perkataan mereka berdua. ia memasuki kamarnya tak lupa ikut membanting pintu kamarnya dan Haechan.

tak lama, Chenle ikut masuk kedalam kamarnya.

"gue masuk kamar dulu" pamit Chenle.

"bang chan sama bang mark yang berantem, kita yang kena imbasnya" ucap Jisung lemas.

"haechan kenapa ya? sadar ga sih tadi mukanya emang pucet?" tanya Jeno.

"katanya badannya panas ya? bangg chan udah minum obat belum yaa?" tanya Jisung khawatir.

"kesian deh, bang mark bisa bisanya ga anterin echan ke rumah sakit eh sekarang malah marahin echan sama renjun" gerutu Jeno.

"apa bang mark cemburu karna bang chan dianterinnya sama bang ren? bang mark kan gitu suka cemburu sama bang chan" ucap Jisung polos.

"bisa jadi sih cung. ada benernya juga omongan lo. tapi kan bang mark normal?" balas Jeno kebingungan.

"cemburu dalam artian sahabat loh bang no. bukan cemburu tanda kutip pasangan" jawab Jisung merengut.

"apa karna mereka soulmate?" tanya Jeno mendadak loading.

"kata bang mark kan bang mark sama bang chan kaya old married couple." kata Jisung.

"taulah bingung gue ji" Jeno merebahkan tubuhnya di sofa.

***

"njunn~~ maap yaaa~~ gara gara anterin gue ke rumah sakit, lo jadi kena marah mark" ucap Haechan sedih.

"apasih maaf segala? biasa aja sih gue, baku hantam juga ayok aja. gue jabanin" balas Renjun tertawa.

"gue kayanya mau tidur disini sampe baikan sama mark. tapi baikannya gatau kapan sih. gapapa kan njun?"

"mau pindah sama gue salamanya juga gapapa banget gue mah chan"

"tapi nanti bilang ke nono sama ji gimana ya? apalagi mark gabisa tidur sama orang lain." ucap Haechan lesu.

"ribet banget idup bang mark"

"tapi injun, gue kan orang lain juga. tapi bisa bisa aja tuh mark tidur sama gue." Haechan berpikir keras.

"udah ga usah dipikirin, mending sekarang lo minum obat terus tidur. udah jam setengah 11 malem nih"

setelah meminum obatnya, Haechan langsung merebahkan dirinya dikasur Renjun. 30 menit berlalu, Haechan masih belum juga tidur dengan nyenyak.

"njunnnn..." panggil Haechan membuka matanya.

"hmmm? kenapa chan?" tanya Renjun yang sedang memainkan ponselnya belum tidur.

"belum ngantuk?"

"emangnya kenapa?"

"pelukkk gue dong njunn, gue kalo sakit tidurnya harus dipelukk~~" rengek Haechan menatap Renjun penuh harap.

Renjun tersenyum gemas. mengapit kedua pipi Haechan menggunakan kedua tangannya hingga bibir Haechan manyun.

"ayo sini gue peluk adik bayi iniii" ucap Renjun gemas. lalu berbaring disebelah Haechan, membawa Haechan kedalam pelukannya.

setelah memastikan Haechan sudah tertidur pulas, Renjun mengusap usap rambut Haechan pelan. "mimpi indah haechan, lekas sembuh".




***

selamat puasa temen temen online😗🤍

ak double up yeay

semoga ceritaku bisa menemani hari hari menunggu Maghrib kalian🙆🏻‍♀️

DREAM TEAMWhere stories live. Discover now