CHAPTER 16

1.6K 191 9
                                    

Zhyo terbangun dalam pelukan Jisa pagi ini, untungnya hari ini masih hari minggu jadi ia libur sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Zhyo terbangun dalam pelukan Jisa pagi ini, untungnya hari ini masih hari minggu jadi ia libur sekolah.

Dengan hati-hati jari tangan Zhyo menyusuri bahu pria itu, memarnya sudah hilang walaupun beberapa masih ada yang terlihat samar-samar namun itupun juga harus diperhatikan baik-baik jika ingin melihatnya lebih jelas.

Sebenarnya alasan utama Zhyo menyerahkan dirinya pada Jisa karena ia ingin melihat keseluruhan luka milik Jisa, namun ternyata sudah banyak yang pudar tandanya orang yang ia tuduh sebagai pembully itu akhir-akhir ini tidak melakukan aksinya pada Jisa.

"Ada apa?." Suara serak khas bangun tidur dari Jisa membuat Zhyo sedikit mendongak.

Buru-buru Zhyo menjauhkan tangannya dari bahu Jisa. "Bukan apa-apa." Zhyo menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, ia mengambil asal kemeja yang semalam Jisa kenakan dan memakaikannya ke tubuhnya. "Pesen makan apa ya hari ini."

Jisa mengerutkan keningnya, kenapa juga kak Zhyo tiba-tiba menjadi canggung begini?.

"Kakak gak papa? Jisa buat salah ya semalam? Kenapa? Pinggang kakak sakit?." Beruntun pertanyaan Jisa lemparkan pada Zhyo. Selanjutnya suara isakan tangis terdengar.

"Gak ada apa-apa." Dengan cepat Zhyo menggeleng. "Jangan nangis, gw gak papa Jisa astaga!." Zhyo panik, ia bersumpah ini pertama kalinya ia membuat lelaki menangis (?) Apa lagi dia adalah Jisa.

"Kakak kalau sakit bilang, aku minta maaf. Aku kan semalem udah bilang kalo kita jangan main kaya gituan."

"KAN GW YANG MINTA!." Zhyo menghela nafas. "Udah ya jangan nangis, gw gak papa dan lagipula ini udah gak sakit." Tangan Zhyo menghapus jejak air mata yang berada di pipi Jisa.

Maaf ya Jisa, Zhyo mengajari hal yang tidak-tidak.

"Aku takut kakak kenapa-kenapa." Jisa membawa tubuh Zhyo mendekat, ia memeluk Zhyo dengan erat sembari menyenderkan kepalanya di bahu yang lebih tua itu.

"Gak papa, sayang." Zhyo mengelus kepala Jisa dengan lembut. "Gw pesen makan dulu ya? Kita makan dulu, abis itu lo anterin gw balik."

Anggukan kepala dapat Zhyo rasakan di bahu miliknya.

Anggukan kepala dapat Zhyo rasakan di bahu miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY FIANCE||JichenWhere stories live. Discover now