CHPATER 13

1.5K 192 0
                                    

Sabtu sore ini Zhyo mendapatkan kabar bahwa Jisa sakit dan sedang berada di apartemen miliknya sendiri, orang tua Jisa sama seperti orang tuanya yang super sibuk jadi Zhyo tidak masalah dibebani untuk mengecek keadaan Jisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sabtu sore ini Zhyo mendapatkan kabar bahwa Jisa sakit dan sedang berada di apartemen miliknya sendiri, orang tua Jisa sama seperti orang tuanya yang super sibuk jadi Zhyo tidak masalah dibebani untuk mengecek keadaan Jisa.

Setelah berpamitan dengan teman-temannya. Zhyo langsung menancap gas ke lokasi yang diberikan oleh tante Lia (Ibu Jisa), tadinya Zhyo berpikir setelah selesai main ia akan kembali ke rumah dan bermain game seharian karena besok masih hari minggu.

Semenjak dirinya dan Jisa dekat, Zhyo jadi tidak ada waktu untuk bermain game karena ia pagi-pagi sudah dijemput oleh tunangannya itu makanya ia harus tidur secepat mungkin agar bisa bangun pagi. Tidak ada lagi Zhyo yang sering bolos juga, paling ya tidak sering kalo cabut pokoknya udah gak kaya dulu.

Tidak berapa lama Zhyo sampai di apartemen yang Jisa tempati. Ia masuk ke dalam unit tersebut dengan password yang sudah diberikan oleh tante Lia, hal pertama yang menjadi pemandangan Zhyo adalah tempat ini sepi.

"Jisa?." Panggil Zhyo. karena dirinya tidak tahu dimana kamar yang Jisa tinggali, ada dua kamar.

Panggilan pelan itu ternyata membuahkan hasil. Zhyo mendengar suara orang batuk dari kamar nomor 2, akhirnya ia membuka pintu kamar itu dan benar saja ada Jisa yang sedang tertidur dengan kompres instan di dahinya.

Zhyo langsung mengambil kursi dan menaruhnya dipinggir ranjang milik Jisa, ia mencabut kompres itu karena sepertinya sudah dari pagi. Tangannya ia taruh di dahi lelaki yang lebih muda itu untuk mengecek demamnya, untungnya sudah tidak terlalu panas.

"Hufft untung deh." Zhyo menghela nafas lega, ia mengmbil kompres yang baru ia beli dan menempelkannya yang baru di dahi Jisa. "Pasti dia belum makan deh, pagi doang ini makannya."

"Kak Zhyo?." Suara purau dari Jisa membuat Zhyo menoleh.

"Kenapa? ada yang sakit?." Tanya Zhyo sedikit khawatir.

"Kakak kok disini?."

"Dari sekian banyak jawaban kenapa harus ngasih jawaban pertanyaan? Gw kan nanya ada yang sakit atau gak bukannya malah nanya, gak peduli gw disini kek dimana kek. Gw kesini karena khawatir tau gak."

"Maafin aku."

"Diem, atau gw lebih marah?." Zhyo berdecak kesal.

"Peluk." Jisa merentangkan tangannya, ini sih part yang paling Zhyo suka.

"Pusing ya?." Zhyo membawa tubuhnya untuk masuk ke dalam pelukan Jisa, tubuhnya hangat.

"Dingin." Jisa memeluk Zhyo dengan erat membuat Zhyo tenggelam dalam pelukannya.

Mendengar itu membuat Zhyo menepuk punggung Jisa untuk membuat anak itu kembali tidur, tadinya ia ingin memberikannya makan dan minum obat tapi ternyata ia sempat melihat secarik kertas yang ditinggalkan pembantu itu katanya Jisa sudah makan siang. Mungkin Zhyo akan memasakkan makan malam saja nanti.

MY FIANCE||JichenWhere stories live. Discover now