CHAPTER 3

1.8K 208 15
                                    

please vote and comment!!

support kalian dari vote sama komen tuh nyegerin banget, kaya es buah disiang hari.

Masuk sekolah seperti biasa namun bukan Zhyo kalo namanya gak telat, dia telat masuk tapi untungnya kali ini lolos dari si Juned (guru Bk) itu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


Masuk sekolah seperti biasa namun bukan Zhyo kalo namanya gak telat, dia telat masuk tapi untungnya kali ini lolos dari si Juned (guru Bk) itu. Akhirnya Zhyo melewatkan satu jam pelajaran dan dengan santainya ia meneruskan pelajaran ke dua sampi ke tiga itu seolah-olah tidak ada yang terjadi, sampai akhirnya istirahat tiba.

Omong-omong tentang cincin, Zhyo membuat cincinnya menjadi kalung karena dirinya malu sedikit sih pake-pake cincin yang samaan sama orang lain kemana-mana.

"Yoyo, kantin gak?." Tanya Gamael ke temannya itu.

"Kantin lah, Adam mana?." Bingung Zhyo pasalnya teman satunya itu tidak terlihat.

"Lo nanya lagi si Adam, udah pasti bel bunyi baru sedetik udah di kantin." Gamael merangkul Zhyo untuk menuju kantin.

Saat sedang menuju kantin. Gamael mengatakan bahwa ia harus ke kelas 11 dulu untuk mengambil barang di adik kelasnya itu, Zhyo menunggu dengan tenang. Matanya melirik ke arah papan nama kelas 11 ipa itu, loh ini kan kelasnya Jisa pikirnya.

Zhyo sedikit menggeser tubuhnya untuk melihat ke dalam kelas, disana ada Jisa. Anak itu sedang belajar di meja paling depan tentu saja dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

"Ayo barang yang udah gw pinta dapet nih." Gamael menunjukkan barang tersebut, Zhyo pikir apa ternyata hanya earphone milik Gamael yang terjatuh diparkiran tadi pagi.

"Duluan ya." Zhyo sedikit menunduk pada teman Gamael.

"Kak Zhyo." Sapa para perempuan di kelas tersebut, tolong jangan lupakan bahwa Zhyo sangat terkenal.

Zhyo tersenyum lalu melambaikan tangannya menyapa balik, membuat satu kelas heboh. Namun bukan reaksi itu yang ingin Zhyo liat tapi matanya melirik ke arah Jisa yang sama sekali tidak tertarik, –Zhyo kesal.

Perjalanan menuju ke kantin terasa cepat begitu saja dan sampailah mereka di meja kantin yang sudah ditempati oleh Sadam.

"Udah gw pesenin nih katsu lo." Sadam mendorong makanan itu kehadapan Zhyo.

"Thanks."

"Btw lo belum cerita ya yang mana tunangan lo itu." Ucap Sadam.

"Lah itu yang ada di Ipa 1 tadi, duduk paling depan namanya Jisa tapi gw lupa nama panjangnya." Ucap Zhyo asal-asalan.

"Loh, itu mah yang gw liat waktu di halte yang mukanya pucet itu." Sahut Gamelan.

"Oh ya?." Tanya Zhyo sedikit penasaran.

"Tapi gw gak pernah tau sih dia disekolah gimana, gak pernah nanya teman-teman gw juga. Katanya anaknya gak punya temen tuh, kasian tau."

"Jisa Darmawan gak sih namanya? Pernah ketemu sekali gw." Ucap Sadam.

MY FIANCE||JichenOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz