69

8.5K 839 16
                                    

Hati Duke Aaron menghangat, "Tanpa kau meminta pun, aku akan tetap menjemput putriku. Kau jangan khawatir, Nak!" Jawab Duke Aaron menepuk pelan bahu Ace.

Upacara pernikahan pun di gelar. Salsabila telah memakai gaun serta riasan yang mirip seperti Nathalia. Xandros juga sudah siap, ia mengenakan setelan dengan warna senada seperti Duke Aaron. Ace memulai rencananya dengan menggunakan sihir, ia merubah wajah Xandros menyerupai Duke Aaron. Kali ini, ia harus kehilangan tenaga serta mana yang cukup banyak di dalam tubuhnya. Selain merubah rupa seseorang, Ace juga akan mengantar Xandros dan Salsabila ke titik lokasi yang sudah mereka anggap aman tanpa ada pengawal yang berjaga.

Nathalia tak menyadari kehadiran Salsabila dan Xandros di belakangnya, karena ia fokus berjalan beriringan dengan Ayahnya. Dengan langkah tegas, Xandros pun mengantar Salsabila ke altar istana, dimana Ricard sudah menunggu dengan senyumnya yang mengembang. Sedangkan di tempat lain, Ace telah kembali ke ruangan yang sudah di rubah menjadi altar sederhana. Ia tinggal menunggu kedatangan Nathalia dan Duke Aaron. Ace kali ini hanya diam dan menunggu, karena di awal pria tersebut sudah menggunakan tenaganya untuk menukar sang calon mempelai wanita.

FLASHBACK OFF

Ricard menghela nafas panjang, rasanya ia ingin melampiaskan kemarahannya. Tetapi, semua sudah terjadi. Ricard tak bisa lagi mengubah keadaan.

Salsabila menunduk dengan rasa menyesal. "Aku sungguh ketakutan saat itu. Aku tidak ingin berakhir di penjara bawah tanah." Jawabnya lirih.

"Jadi, Duke Aaron dan Ace sudah mengetahui semuanya?" Tanya Ricard.

Salsabila mengangguk, "Iya. Duke Aaron memiliki bukti yang selama ini aku sembunyikan, aku tidak tahu kalau sebelah anting-antingku ada di tangan Duke Aaron."

"Tapi, bagaimana bisa hanya dengan anting-anting saja kau bisa ketahuan?" Bantah Ricard.

"Anting-anting itu terdapat bercak darah yang mengering, akibat luka robek di telingaku saat Nathalia tak sengaja menamparku saat itu." Jelasnya. "Ace melakukan sihir untuk menganalisa kepemilikan darah di anting-anting tersebut."

Ricard mendengus kesal, "Ace benar-benar mengacaukan semuanya!" Gerutunya dengan tatapan penuh emosi.

Dua orang Ksatria berjalan dengan langkah cepat mendekati Raja Ricard dan Salsabila. Raut wajahnya menyiratkan kecemasan akan peristiwa genting yang sudah terjadi di Kerajaan Orthello.

"Salam Raja Ricard! Mohon maaf saya lancang telah merusak waktu Yang Mulia." Sahutnya membungkukkan badannya untuk memberi hormat.

Netra biru Ricard menatap tajam ke arah Ksatria. "Segera katakan jika ada informasi penting!"

Ksatria itu mengangguk, "Kita mendapat kabar bahwa perbatasan Kerajaan Orthello sedang di serang."

Ricard terperangah, "Siapa yang berani mengganggu kedamaian kerajaan Orthello?"

"Mohon maaf Yang Mulia. Penyerangan di lakukan oleh Kerajaan Renegades!" Jawab Ksatria tersebut.

"Rupanya mereka mencari perkara dengan kerajaan kita. Setahuku Kerajaan Renegades sangat mencintai kedamaian dan kabarnya kerajaan mereka maju. Untuk apa mereka menyerang kita?" Tanya Ricard.

"Mohon maaf Yang Mulia. Saya mendengar penyerangan terjadi akibat Pemimpin Kerajaan Renegades merasa tidak terima karena kasus pengedaran obat yang melibatkan banyak ibu hamil keguguran terjadi di kerajaan mereka." Ujar Kstaria tersebut.

Ricard mengangkat sebelah alisnya, "Bukankah hal itu wajar jika wanita hamil ada yang mengalami keguguran. Tidak cukup kuat alasan mereka menyerang Kerajaan Orthello. Kita sama sekali tidak memiliki kaitan antara obat dan ibu hamil yang keguguran." Bantah Ricard.

I WANT YOUWhere stories live. Discover now