"Titipan apa,mas?"tanyanya setelah tidak bisa menemukan apapun di ingatannya.

Ruben mengangkat bahunya "tadi ada kurir antar sesuatu tapi pas mau aku bawain nggak boleh ama si Ita dan nyuruh kamu sendiri yang ambil".

"Titipan apa sih?seingatku aku gak ada pesen apapun deh"sahut Andrea sambil beranjak dari kursinya.

Andrea berjalan ke lantai dasar gedung perusahaan dan menghampiri meja resepsionis.

"Hai"sapanya ke gadis muda yang menjabat sebagai resepsionis F&S "katanya ada titipan buat aku?"

"Hai kak,iya kak tadi ada kurir antar ini buat kakak dan berpesan supaya kakak sendiri yang ambil"sahut gadis itu sambil tersenyum dan menyerahkan satu paper bag ke Andrea.

Andrea menerimanya dan membuka paper bag itu.Ada nasi kotak dari Lullaby resto dan ada se gelas coklat panas,ada kue sus vanila kesukaannya.

Andrea tersenyum lalu membawa paper bag itu ke ruangannya setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada Ita.

Begitu duduk di kursinya,ia menyimpan paper bag itu dan mengambil handphonenya dan menelepon pria yang jadi langganan tetap lullaby resto.

Andrea pamit keluar sebentar dari ruanganya supaya tidak mengganggu konsentrasi teman temannya.

"Hmm"seperti biasa pria yang irit bicara itu mengangkat telepon saat nada sambung berbunyi dua kali.

"Halo,pak Stefan"

"Hmm"

"Terima kasih ya untuk makan siangnya,aku suka"ucap Andrea senang "kamu lagi apa?"

Sudut bibir Stefan terangkat saat mendengar ucapan istrinya yang senang mendapat makan siang darinya.

"Aku sedang membaca laporan"

"Oh aku mengganggu yaa..baiklah jangan lupa nanti sore jemput aku yaa"ucapnya "byee...sampai nanti"

Lalu telepon dimatikan.

Hanya pembicaraan singkat tapi membuat hati Stefan menghangat.Ia senang mendengar suara gadis itu.

"Ciyeeee"

Stefan langsung menoleh ke pintu masuk dan mendapati sahabatnya berdiri dsana menyilangkan tangan di dada sambil tersenyum senyum.

"Kalo mau masuk ruangan itu ketuk pintu dulu"ucapnya sinis sambil memasukkan handphonenya lagi di saku.

Alamat di godain oleh si Fadly lagi nih!!batin Stefan malas.

"Dapat telepon dari siapa tuh??kok senang amat wajahmu?"

"Kepo"

"Dapat telepon dari istri ya??ngomong apa dia?makasi ya,mas buat makan siangnya I love you ayang gitu?"

"Bukan urusan elu!"sahut Stefan singkat "mau ngapain kemari?"

"Dih..galak amat!"Fadly makin tertawa nelihat temannya makin merah wajahnya.

"Elu liat deh di halaman kantor kita ini,tuh si Ariella bawa bunga segede gaban buat elu".

Stefan berdecak malas.

"Suruh security usir dia!"

"Gila lo,ndro,dia tuh cewek!main usir aja elu!"

Stefan diam saja lalu menyahut "gue lagi sibuk dan ga ada waktu buat urus hal hal ga penting!"

Fadly berjalan ke jendela ruangan Stefan yang di lantai 17 dan melihat ke bawah "sini deh,bro,elu kudu liat!"

"Ngapain?males banget liat kek gituan!"sahut Stefan malas sambil tetap bekerja.

"Si Ariella itu cantik loh,tajir juga.Kenapa ya dia kok bisa suka ama pria jadi jadian kayak elu?"gumam si Fadly yang langsung di balas dengan lemparan kertas oleh Stefan.

"Perlu gue tambahi kerjaanmu?"

"Oo ngga usah repot repot deh,bro,gue udah kelamaan lembur tiap hari kok"

Lalu Fadly cepet cepet keluar dari ruangan Stefan.Sepeninggal Fadly,Stefan berdiri dan melihat ke bawah dari jendela ruangannya.

Di sana,Ariella berdiri di halaman dengan membawa bunga mawar merah yang cukup besar bertuliskan "I ♥️ STEFAN".

Stefan mengetatkan rahangnya dan mengambil handphone di sakunya.Sambil tetap melihat tingkah Ariella yang berada di halaman gedung perusahaannya.

"Wah ada angin apa sampai Stefan yang super sibuk meneleponku?"ujar Julian Barata sambil tersenyum menyandarkan punggungnya di kursi.

"Julian,bisakah kau menjaga adekmu?"tanya Stefan dengan dingin.

"Ada apa dengan Adekku?"tanya Julian spontan langsung menegakkan tubuh.

"Dia membuat onar di perusahaanku,kau bisa menjemputnya atau aku suruh securityku mengusirnya?"

"Tunggu!!Jangan kau sentuh adikku,aku akan segera menjemputnya pulang!"

Telepon langsung di matikan oleh Stefan tanpa basa basi dan langsung di masukkan ke dalam saku.

Julian menepati omongannya,dalam setengah jam ia sudah sampai di halaman gedung Wijaya grup.

"Apa yang kau lakukan di sini,Ariella??cepat masuk ke dalam mobil!"bentak Julian gusar kepada adiknya yang tidak tahu malu itu membawa buket bunga mawar bertuliskan cinta kepada Stefan.

"Kak,aku bawa mobil.."

"Baiklah mana kunci mobilmu?"sahut  Julian sambil keluar dari mobil dan meminta kunci mobil adiknya.

"Tapi,kak..."

"Cepat,Ariella,aku tidak ada waktu mengurusi mu!"bentaknya membuat Ariella menyodorkan kunci mobil ke kakaknya.

Julian mengambil kunci itu dan menarik tangan adiknya untuk ikut masuk ke dalam mobil.

"Kak,aku mau tunggu Stefan..."

"Hentikan,Ariella!!Stefan bukan orang yang cocok untuk dirimu yang suka main main tidak jelas!"

"Aku sungguhan kak..ingin menikahi Stefan"sahut Ariella tidak terima di katakan main main tidak jelas oleh kakaknya "aku mencintainya".

Julian mendorong tubuh adiknya masuk ke dalam mobil dan menutup pintu lalu ia berlari ke bagian kemudi.

"Kak,aku mencintai Stefan"

"Ada banyak pria di luar sana yang bisa kamu cintai,Ariella"sahut Julian sambil menghidupkan mobil dan mulai mengemudikan keluar dari halaman gedung Wijaya grup.

"Tapi aku maunya Stefan,kak,dia pria yang bisa membuatku tergila gila".

"Stefan tidak hanya bisa membuatmu tergila gila tapi dia akan membuatmu gila beneran!"sahut Julian santai

"Lebih baik kamu datang dan bekerja di kantor kita daripada kamu nguber pria dingin seperti Stefan itu"ucap Julian lagi sambil melirik adeknya yang cemberut.

Ariella tiba tiba seperti mendapatkan ide brilian "bisakah kakak membantuku untuk bisa bekerja di kantor Stefan?"

"Hah?"kakaknya tampak terkejut mendengar ucapan adiknya "jangan mimpi,Ariella!"

"Yah..kakak ini!"sahut Ariella sebal

"Lebih baik kamu menemani mama di rumah atau kamu mau bekerja di kantor kakak?akan kakak carikan posisi yang tepat untukmu"

Ariella diam saja sambil membuang muka.Ia harus menemukan cara supaya ia bisa berdekatan dengan pria idaman hatinya itu.

Hanya Stefan yang ia suka dan ia mau untuk menjadi suami masa depannya.
Wajahnya yang tampan,matanya yang tajam dan bibir tipisnya pria itu benar benar membuat tidur Ariella tidak nyenyak untuk beberapa hari ini sejak ia bertemu pria itu.

***

Hai..hai...

Happy reading

Jangan lupa tap love yaa

Mendadak KawinNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ