3

19 2 2
                                    

".. ya, aku kecapekan.. dadah" anak muda itu tiba-tiba lari sangat kencang, meninggalkan Sky yang masih ingin berbicara dengannya.

"HEI HEII TUNGGU.. KENAPA KAU LARI...????" ditinggal begitu saja, tentunya Sky mengejar. Masih banyak sekali hal yang ingin Ia bicarakan. Dengan kecepatan terbangnya jelas Ia dengan mudah menyusul.

"aku ingin tau lebih banyak tentang dunia ini.. boleh 'kan??"

"HIIHH... PE.. PERGII...!!!!" larinya anak itu cukup kencang juga, Ia mati-matian berusaha lolos dari kejaran Sky. Hobi olahraga nya membuat kemampuan fisik anak itu diatas rata-rata.

"hmm??"

DRAP.. DRAP.. DRAPP... Sang anak terus saja berlari hingga di apartemennya, lalu terburu-buru masuk lift untuk naik ke lantai dimana rumahnya berada.

"... ce.. cepat.. ayo..." klik.. klik.. klik.. tangan gemetarnya dengan cepat memencet tombol lift, ingin segera tiba di rumahnya untuk beristirahat.

DING..!! pintu lift tertutup, dan lekas naik ke lantai atas sesuai tombol yang Ia tekan.

"huft... aku.. selamat..."

".. selamat.. memangnya kau kira aku mau ngapain?" kaki lawan sayap, jelas menang sayap. Belum lagi karena Sky tidak lagi merasakan beban tubuhnya. Ia tiba-tiba ada di dalam lift yang sama dengan sang anak. Menyapanya, lagi.

"AAAAAA...!!!!!"

DING..!!! lift sampai di lantai tujuan. Lagi-lagi anak itu berlari melewati lorong bergegas menuju rumah.

CEKLEK.. BRAKK..!!!

"astaga?! adeul.. ada apa nak?" sang ibunda yang mendengar suara keras pintu dibanting pun terkejut dan memanggil putranya.

"bu.. bukan apa-apa.. aku mau langsung tidur ya ma.." usai melepas sepatu, anak itu berlari lagi ke kamarnya dan mengunci pintu rapat-rapat.

"tapi kau sudah makan malam belu-"

"-sudahh.. tadi sebelum pulang.."

"hufft..." bocah itu duduk bersandar pada pintu kamar yang berhasil ia kunci, menarik napas setelah berlari cukup jauh.

"nama keluargamu Kim? Kok bisa sama ya.. aku melihatnya di depan pintu tadi waktu kau masuk dengan tergesa-gesa"

".... Hahh.... Yasudahlah.." merasa tak punya tempat untuk lari lagi, sang anak pun menyerah. Tak ada gunanya Ia berlari karena pasti akan terkejar dan lagi-lagi disapa oleh orang aneh atau peri atau apalah itu yang baru Ia jumpa.

".. Kim Seung Min.."

"ya?"

"namaku Kim Seung Min.. kau Kim apa?"

"whaa... Sky Kim.. nama keluarga ku di belakang.." dengan senyum merekah akhirnya Sky mengetahui nama anak manusia yang bisa melihatnya.

"Sky? Langit?" sembari menjawab Seungmin melepas topi cap dan masker yang sedari tadi menutupi kepalanya.

"ASTAGA?!"

"kenapa? Ada yang salah dengan wajahku?"

".. kita mirip sekali.."

"hah?"

Seungmin akhirnya memperhatikan dengan seksama wajah Sky. Ya, sedari awal berjumpa anak itu hanya fokus pada penampilan luar Sky terutama sayap birunya yang gemerlap ketika memantulkan cahaya bulan. Mata coklat Seungmin fokus memperhatikan wajah polos yang saat ini juga menatapnya. Mata sipit dengan ekor mata meruncing, hidung mancung, bibir tipis.. bahkan bentuk wajah mereka yang oval-face.

"apa... apaan ini..."

".. mungkin karena kau adalah diriku yang lain.. karenanya kau bisa melihatku, mendengarku.. kau adalah diriku di dimensi ini..."

SKZtale: Yozora ni MisukasaretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang