06. Dia Cuek Karena Paham Agama

24K 3.7K 3.6K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Perempuan yang cuek dan tak terlalu ramah pada laki-laki yang bukan mahramnya sudah langka di zaman ini. Tapi dia berbeda, dia cuek  karena menjaga diri dan paham bahwa agama mengajarkan harusnya seperti itulah perempuan bersikap."

—Biantara Ghazi El-Fatih—

Lentera Hati
by Alfia Ramadhani

"Kamu kenal Ghafi?" tanya Ayah Athar dengan dahi mengerut, masih mencoba mengingat sosok anak muda di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenal Ghafi?" tanya Ayah Athar dengan dahi mengerut, masih mencoba mengingat sosok anak muda di hadapannya. Sepertinya dia memang mengenal Ghafi juga mengetahui tentang Ghafi dan Zana, putrinya.

Ghazi mengangguk. "Iya, saya mengenal Ghafi, bahkan sangat mengenalinya, Komandan," jawabnya. "Ghafi adalah sepupu saya," sambungnya kemudian.

Mendengar jawaban Ghazi, Ayah Athar dan Bunda Syafiya sontak terkejut. Matanya melebar saat mereka saling menukar tatapan. Mereka sama sekali tidak menduga bahwa Ghazi sebenarnya adalah sepupu Ghafi. Perasaan janggal yang terlintas di benak mereka kini jelas, rasa mirip yang kuat antara keduanya.

"Tunggu... Jadi, yang Teddy maksud itu kamu, Ghazi?" ujar Ayah Athar dengan nada terkejut. Tangannya menepuk pundak Ghazi pelan, lalu terkekeh. "Benar juga, pantas aja kamu mirip Ghafi. Ternyata masih keluarga ya."

"Maksudnya bagaimana, Komandan? Apa Om Teddy mengatakan sesuatu tentang saya?" tanya Ghazi memastikan.

"Iya, benar sekali, Ghazi. Tadi di bandara saya tidak sengaja bertemu Teddy. Oh iya, saya dan Om kamu memang saling kenal sejak pendidikan di Akademi Militer dulu," beritahu Ayah Athar.

Sebenarnya tanpa dijelaskan Ghazi sudah tau jika Om Teddy dan Komandan Athar teman seangkatan saat menjalani pendidikan di Akademi Militer. Ia pernah melihat foto Omnya bersama Komandan Athar.

"Oh iya, jadi Teddy bilang katanya dia mau mengenalkan keponakannya pada saya. Eh, ternyata sekarang saya sudah bertemu kamu," sambung Ayah Athar tersenyum ramah. "Teddy juga bilang katanya kamu sekarang dinas di Lanud Malang, ya?"

Ghazi mengangguk. "Benar, Komandan. Sekarang saya dinas di Lanud Malang," jawabnya.

"Jadi sekarang kamu di sini untuk apa? Ada latihan di dekat sini?"

"Bukan, Komandan. Jadi kemarin saya ditugaskan oleh Komandan saya untuk menjemput anak-anak yang akan berkunjung ke Lanud untuk studi dirgantara. Tapi karena ada suatu kejadian, kami menginap di sini semalam," jawab Ghazi. "Rencananya ini sudah mau kembali ke lanud, tapi saya tidak sengaja melihat Komandan berjalan."

"Oh, putri bungsu saya juga ada di sini loh, Ghazi. Dia ikut volunteer mengajar di desa ini," beritahu Ayah Athar.

"Jangan-jangan kamu sudah bertemu dengan putri kami, ya? Kamu tau putri kami, kan? Calon istrinya Ghafi?" Bunda Syafiya memastikan.

Lentera HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang