Pohon beringin - 4

107 20 1
                                    


Di padang rumput yang luas dan berumput tinggi, angin berhembus dengan sedikit kencang sebab cuaca yang kurang bersahabat.

Tubuhnya tampak sedikit lelah karena memanjat bukit yang cukup tinggi, tapi ia masih memiliki semangat untuk melanjutkan langkahnya walau rasanya kaki nya mau patah.

"Huft... Huft.. terakhir kali aku kesini bukitnya tidak tinggi dan ruwet begitu!" Kevin mengatur nafasnya, mengeluh tentang jalan setapak yang sangat susah ia lewati sebab banyak batu yang menghalangi langkahnya, ia sempat jatuh tersandung batu dan membuat lututnya mengalami lecet. "Kraa"

"Iya aku tahu itu sudah 8 tahun yang lalu...tapi tetap saja!" Ia lalu melanjutkan perjalanannya setelah melewati gundukan tanah dan batu yang seingatnya tidak begitu sulit melewatinya saat ia masih menginjak usia 10 tahun dahulu.

"Kalau diingat-ingat... Dulu kami juga pernah jatuh disini..." Gumamnya sambil memandang tumpukan batu besar yang baru ia lewati, siluet itu datang kembali menampilkan kenangan 9 tahun lalu.

Mengingatkan kembali momen saat lututnya terluka hingga berdarah karena tersandung batu dan terjatuh,"Kau ini kalau jalan pakai mata makanya!" jika bukan karena sahabatnya yang memikul tubuhnya ia akan kesulitan berjalan kaki

"Lah seingatku jalan tuh pakai kaki?" Jawab Kevin kecil yang menumpu tangannya di bahu sahabatnya, perkataan bodohnya dibalas dengan sentilan di dahinya oleh sahabat sebayanya.

Setelah terdiam menatap batu selama sesaat ia membalikkan lagi kepalanya, dan tenggelam kembali dalam pikirannya.

"Untuk apa aku menunggu kedatangan orang yang tak akan datang?" Perkataan itu terus berputar putar dalam kepalanya, sudah 8 tahun lamanya ia tidak melihat atau bahkan menerima kabar dari sahabat lamanya. Kevin merasa kesal juga kecewa, sahabatnya pergi tanpa pamit dan meninggalkan secarik surat pun tidak pernah.

"Sebenarnya kamu kemana sialan."

Ia bimbang, ingin sekali Kevin membencinya sebab meninggalkannya secara tiba-tiba tanpa kabar, rasanya seperti ia dibuang dan dianggap tak berharga.

Tapi mau bagaimanapun Marvel adalah sahabat sekaligus teman pertama yang setia dengannya, menerima apa adanya dan selalu mendengarkannya berceloteh setiap saat walau ia tahu ocehannya mengganggu Marvel membaca buku perpustakaan yang tak kunjung selesai dibaca.

Setahun bersama rasanya seperti hanya sesaat. Masih ia ingat terakhir kali Kevin melihat wajah itu saat mereka berjanji akan bertemu kembali keesokan harinya, tapi janji itu tak pernah ditepati, mereka tidak bertemu lagi tanpa alasan yang jelas.

Yang pasti Kevin sudah menunggu lama dibawah pohon beringin besar itu hingga hujan mengguyur basah dirinya, berlari lah ia dibawah derasnya hujan sampai air membasahi wajahnya dengan begitu tidak akan ada yang menyadari dirinya menangis.

Sebuah tempat yang dianggapnya spesial karena memberikan banyak kenangan manis dan pahit, semua berawal dari pohon beringin... Oh ya pohon beringin! "Lah?" Tak disadari Kevin sudah sampai didepan pohon tersebut, cukup misterius ya padahal ia tidak begitu ingat jalan menuju tempat yang cukup tersembunyi ini.

Manik emasnya memandang pohon besar itu sebentar "Ternyata masih hidup..." Gumamnya dengan tampang muka tak percaya, tapi dalam lubuk hati terbesarnya ia bersyukur jika pohon ini masih hidup dan dalam keadaan yang sehat.

Kevin mendekat kearah pohon beringin besar yang masih berdiri kokoh tersebut "Lama juga umur mu pohon" ucapnya dengan senyuman bangga sambil menyentuh batang pohon yang masib terasa sama kokohnya, rasanya seperti nostalgia kembali ke tempat ini lagi.

Sesaat Kevin mengingat kembali tujuannya datang kemari, merogoh kembali sakunya dan mengeluarkan boneka kelinci itu lagi "Benar ini tempatnya kan?"

Pandangannya tertuju pada boneka kecil ditangannya, Kevin tak yakin harus menaruh atau menguburnya di dekat pohon, ia bahkan tidak tahu alasannya apa. ini sedikit menyeramkan jujur saja tapi orang sepertinya tidak takut dengan hal seperti itu, anak muda sepertinya saja sudah berkali-kali mengatasi kasus pembunuhan yang korbannya dimutilasi walau kadang ia hampir muntah melihatnya.

Unbreakable Bond • [Ytmci fanfic story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang