Stasiun Kereta - 2

146 20 2
                                    


DRAP! DRAP! DRAP!

"AKU KESIANGAAAN!!" Burung-burung mengantuk yang hinggap di sebuah dahan pohon tiba tiba bangun dan terbang dari tempat mereka berdiam setelah mendengar jeritan remaja laki-laki yang sedang berlari di trotoar seperti dikejar sesuatu, ya dikejar waktu.

Jaket trench coklat panjang yang ia kenakan terlihat berkibar selagi kakinya berlari dengan kecepatan penuh dan kadang tersangkut sesuatu jika dia tidak berhati hati, pagar misalnya "Permisi! Maaf!" Pemuda itu berlari melewati beberapa kerumunan orang di trotoar dengan hati-hati takut ada yang tertabrak, tak sedikit yang sebal karena aksinya.

Langkahnya terhenti sebab menunggu lampu pejalan kaki menyala, sembari melompat-lompat kecil "Ayolah... Cepat cepat cepat.."

Dahinya berkedut menunggu lampu jalan berubah menjadi hijau, walau tidak ada mobil yang berlalu lalang ia tetap harus mematuhi peraturan yang ada.

Pada akhirnya lampu berganti dan belum 2 detik setelah lampu berganti ia sudah melesat bak angin yang berhembus dan menyebrangi jalan raya dengan cepat.

Setelah melewati satu trotoar lagi kini ia berada di depan stasiun kereta bawah tanah, untunglah lobby disana tidak begitu ramai jadi ia bisa lebih bebas menggerakkan kaki hingga ia sampai di anak tangga yang menuju kebawah stasiun, karena terkejar waktu dirinya tak perlu menuruni tangga satu persatu ia hanya perlu meluncur di pegangan tangga tersebut.

"Yiihaa!" Seakan-akan menaiki wahana, pemuda berjaket trench itu turun menggunakan kedua kakinya yang meluncur di pegangan tangga yang licin dengan cepat.

Ini bukanlah aksi yang boleh ditiru oleh siapapun jika bukan seorang profesional.

"Hey, hey! Apa yang kau lakukan!" Tanpa disadari pak satpam melihat aksinya dari bawah dan hendak menghadangnya.

Setetes keringat dingin keluar dari dahinya, sepertinya dia akan menabrak satpam itu jika terus meluncur, berkat tubuhnya yang gesit ia memutuskan untuk melompat sembari meluncur dan melakukan backflip di udara tanpa mengenai satpam itu.

"Maaf pak!!" Setelah mendarat dengan berguling pemuda itu cepat-cepat kabur dari sana menuju kereta nya yang hampir berangkat, pak satpam hanya terdiam melihat aksi itu sembari menghela nafasnya "Dasar, anak jaman sekarang".

"Sial!"

Disaat kereta hendak berangkat dan pintunya akan tertutup ia rasa tidak akan sempat, tapi dirinya melihat tidak ada orang didalam yang berdiri di depan pintu masuk.

Pemuda itu tak memiliki pilihan lain selain melempar dirinya sendiri kedalam kereta hingga ia berhasil masuk dengan posisi terduduk tepat saat pintu kereta tertutup, membuat semua penumpang yang melihatnya terkejut dan menatapnya heran.

"Huff... Masih sempat.." ia mengatur nafasnya serta mengelap keringat yang mengucur di dahinya, ia sungguh kelelahan hingga orang disekitarnya menatapnya dengan bingung. Sadar akan situasi pemuda itu segera bangun sambil merapihkan jaketnya.

"Hehe..maafkan aku semuanya" ucapnya sambil tersenyum kecil kearah semua penumpang yang menatapnya, setelahnya mereka melepas pandangan padanya dan kembali sibuk dengan urusan masing-masing mencoba menghiraukan kejadian yang baru saja terjadi, segera pemuda itu mencari tempat duduk kosong di kereta yang sudah berjalan saat pengumuman di dalam kereta berbunyi secara bersamaan.

"Hadirin sekalian, ini kondektur yang berbicara. Kereta baru saja berangkat dari stasiun [...] dan kami sekarang dalam perjalanan menuju stasiun [...] Harap pastikan untuk menjaga ..."

Suara kondektur kereta yang berasal dari speaker memenuhi seluruh sisi kereta dan mendapatkan perhatian para penumpang, beruntung banyak kursi yang kosong jadi tidak sulit untuk pemuda tadi mencari tempat duduk.

Unbreakable Bond • [Ytmci fanfic story]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ