64-65

7.3K 590 94
                                    


Ahhh akhirnya sampai juga di part ini ya gaesss..., ini part terakhir update di sini ya. Extra part nya ada di eboom sama karyakarsa ya gaess. Yang mau baca di sana monggo gaess.

Segera di baca man teman karena nanti cerita ini bakal aku unpublish ya karena ini vanass gaess🔥🔥🔥🔥

Selamatt membacaaa!!!!

Jangkar dan Cinta sudah berada di bali. Mereka saat ini sedang berada di hotel untuk istirahat. Sebelum berangkat, Jangkar terlebih dahulu menemui Dylan dalam penjara. Jangkar akhirnya tahu alasan Dylan melakukan tindak kriminal dan menculik Cia karena ia merasa iri terhadap Jangkar. Ia ingin seperti Jangkar juga yang banyak uang.

Ia benci melihat Jangkar beruntung dalam segala hal termasuk jodoh. Ia mendapatkan Cia yang merupakan cucu orang terpandang di kampung tersebut dan mempunyai wajah yang cantik.

Dylan membenci Jangkar karena orang-orang selalu  membandingkan dirinya dengan Jangkar dalam segi apapun.

Sekuat apapun ia bekerja dan berusaha, ia selalu di pandang remeh dan tidak akan pernah sukses seperti Jangkar. Begitu lah perkataan orang-orang yang membuat harga diri Dylan langsung terluka. Sejak saat itu ia sangat membenci Jangkar.

Maka dari itu, ia mempunyai rencana untuk menculik Cia dan meminta tebusan sebesar satu miliar dan berencana pergi dari kampung membawa uang tersebut. Dalam benak nya ia akan sukses memulai usaha dengan uang yang di berikan Jangkar sebagai tebusan.

Namun bukan untung, tapi malah buntung yang di dapat nya. Selalu, kejahatan tidak akan pernah menang. Akibat nya Dylan harus mendekam dalam penjara.

"Abang,"

"Ya, sayang." Dylan menoleh menatap Cia yang memakai hotspant dan Bra saja.

"Sayang, jangan bilang mau keluar pakai beginian." Cia tersenyum.

"Kalau dulu memang begini, Abang. Bahkan pakai bikini saja. Abang bisa bayangkan. Kalau sekarang tentulah tidak. Bisa berontak suamiku."

Cia mengusap pipi Jangkar. "Dalam kamar ini aja kok, Bang. Panas. Enak kan gini."

Jangkar menelan ludah nya kasar. Jakun nya naik turun saat Cia duduk di pangkuan nya.

Kepala nya tepat berada di hadapan dada Cia. Membuat kepala nya pening saja.

"Di luar bahkan nanti Abang bisa lihat perempuan-perempuan yang memakai bikini saja. Awas saja, Abang kalau sampai tergoda apalagi terlena," ancam Cia melotot.

Jangkar tersenyum. Ia mendongak sembari tangan nya melingkari pinggang Cia.

"Abang tidak akan pernah tergoda sayang. Bagaimana pun bentuk perempuan nya di luar sana. Walaupun mereka telanjang sekali pun. Karena Abang sudah punya yang lebih cantik, lebih segala nya dari pada mereka."

"Siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan istriku."

Cia merona. Ia tersipu dan mengulum senyum. Hati nya berbunga-bunga.

"Abang nggak gombal kan?"
Cia mengalungkan tangan nya di leher Jangkar.

"Apa itu gombal. Abang tidak tahu. Laki-laki kampung seperti Abang ini jadul sayangku."

"Alah. Gaya Abang merendah pula. Nggak mempan."
Jangkar tertawa. Ia menempelkan pipi nya pada belahan kenyal tersebut. Cia mengusap rambut Jangkar dengan sayang.

Keintiman seperti ini sangat di butuhkan bagi setiap pasangan tentunya.

****

Jangkar dan Cia sudah berada di pantai seminyak. Mereka bahkan sudah menunggangi kuda saat ini. Jangkar duduk di belakang Cia. Ia menjaga Cia dengan baik.

Jangkar Cinta (EBOOK READY DI GOOGLEBOOK/PLAYSTORE.)Where stories live. Discover now