C7

136 9 0
                                    

Sementara itu. lenzo masih setia menunggu, kepulangan suaminya itu. yang saat ini tak sama sekali menghiraukannya.

" Ka Lo di mana? " Lenzo memandang lekat fotonya bersama parawat yang terpajang rapih di dinding kamarnya.

" Tolong jangan benci gw ka ,g-gw ga sengaja lakuin itu" ucap lenzo terbata memeluk dirinya sendiri.

Entah apa yang terjadi sebenarnya diantara mereka.mengapa kalimat "pembunuh" terus melingkupi hubungan mereka. Tak ada yang tau pasti mengapa lenzo begitu terpuruk ketika mendengar kata kata itu. Yang jelas saat ini parawat enggan untuk kembali menemuinya dan lebih memilih mendengarkan lagu di balkon kamar tempat ia beristirahat.ya mendengar kan Lagu.lagu yang mampu membuat pria jantan ini meneteskan air matanya berulang kali sambil memandangi langit langit malam yang terlihat bintang bintang bersinar terang.

"Apa semuanya bisa kembali lagi seperti dulu Ale?" Gumam parawat masih setia memandangi langit .

...

Tak terasa langit sudah semakin terang .namun sayang parawat tak kunjung pulang. menyisakan sesak untuk seseorang yang masih setia menunggunya pulang.

Menunggu yang tak kunjung datang membuat lenzo terduduk tidur memeluk dirinya sendiri.tanpa selimut yang membungkus tubuhnya.tanpa bantal yg menjadi tumpuannya.

Tak berlangsung lama .lenzo pun terbangun menatap sekitar.mencari keberadaan seseorang yang tak ia dapati kehadirannya.

" Lo ga pulang ya kak" batinnya termenung lesu .

" sebenernya Lo kemana sih kak gw kangen sama Lo adek bayi juga pasti kangen sama papahnya " gumam lenzo mengelus perutnya yang sudah semakin besar.

"AW" lirih lenzo sesaat ia merasakan bayinya mulai menendang perutnya.

" Benar kan kamu kangen papah sayang" elusnya perlahan menyekat bajunya keatas.

" Sabar ya sayang mungkin papah lagi ada kerjaan diluar " sambungnya menekan nekan perutnya

Tak lama itu,pintu kamar perlahan terbuka dan menampakkan sosok pria bertubuh besar yang perlahan masuk ke dalam kamar.

Sontak lenzo pun terkejut melihat kehadiran sosok itu yang mana itu adalah parawat yang sedang berdiri di hadapannya. Namun entah mengapa wajah parawat saat ini sangat pucat sekali bahkan tubuhnya terlihat sangat lemas.

Tanpa aba aba lenzo pun langsung memeluk sosok dihadapannya itu ,tak ada penolakan sedikitpun dari sosok itu bahkan ia pun turut memeluk lenzo begitu erat .

Seakan akan tak ada hari esok untuk mereka berdua menikmati pelukan itu mereka berpelukan cukup lama.seakan itu adalah pelukan pelepas rindu setelah sekian lama tak bertemu?.

" Kamu kemana aja kak? Kenapa baru pulang? " Tanya lenzo membelai wajah parawat. Tak ada jawaban dari parawat.ia hanya diam memandang lekat lenzo yang saat ini berada di hadapannya.

" A-aku minta maaf " ucap lenzo meniduri kepala di dada parawat

" Maaf untuk apa?"

" U-untuk yang kemarin ka"

" Ga perlu di fikirin ya" ucap parawat mencium kening lenzo.

" I-ini KA parawat kan? "

" Iyalah emang siapa lagi? "

" Lo jahat banget kak " teriak lenzo memukul mukul tubuh parawat.

" Kenapa heyy"

" Kemarin sikap Lo beda banget dan gw yakin kalo itu bukan Lo "

Saat lenzo mengucapkan itu entah mengapa parawat membulatkan matanya gelisah.

" E-eh bukan aku gimana? "

" Iya bukan Lo ,Lo pasti punya dua kepribadian dalam satu orang kan ,sumpalah ga lucu ya kak Lo bersikap kaya kemarin ,gw takut kak.takutttt bangett " ucap lirih lenzo terisak di dada parawat.

" Heyy I'm sorry janji ga kaya gitu lagi kok " ucap parawat menenangkan lenzo.

" Janji yaa,Lo juga harus janji jangan tinggalin gw ! Jangan tinggalin gw sama sifat Lo yg ini "

" Iya aku janji "  cium parawat tepat di bibir lenzo.

Mendapatkan ciuman dari parawat membuat lenzo tak kuasa membalas mencium bibir si pria dihadapannya itu .

Ciuman panas tak tergambarkan di antara keduanya. merasa tak puas. Parawat langsung meniduri lenzo perlahan .mengganjal kepalanya dengan bantal bantal agar lenzo merasa nyaman.

" aku boleh-? "

" Masukin aja langsung ,itu yang selalu gw tunggu ka ,Lo ga pernah nusuk gw lagi setelah hari kita buat adek bayi ini "

" Oke tahan ya, tapi aku ambil kond- "

" Ga perlu masukin aja di dalam kak "

" Tapi itu ga baik sayang untuk adek bayinya "

" Gw mohon kali ini aja "

" Oke kalau gitu "

Secara perlahan parawat memasukan satu jarinya memasuki lubang hole milik lenzo.seketika lenzo mendesah nikmat. Parawat begitu lihai memaju mundurkan jarinya hingga akhirnya ia tak tahan dengan hasrat yang sudah menjalar keseluruhan tubuhnya itu.ia langsung memasukan rudal miliknya yang membuat lenzo menjerit mendesah kenikmatan merasakan rudal milik parawat sudah sepenuhnya masuk ke dalam.

ritme demi ritme parawat mainkan membuat lenzo mabuk kepayang merasakan nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

" A-ahh e-enak kaa mphh"

" A-akhu mau keluar sayang "

" Keluar di dalam ka AAAH"

" A-ah hmph ahh terus kak lebih kenceng "

" Sabar sayang "

Crot....

" Aaahhhh "







DON'T SAY GOODBYE Where stories live. Discover now