C6

193 13 0
                                    


Hari hari berlalu begitu saja, tak terasa ,
kini, usia kandung lenzo sudah memasuki bulan ke-5 kehamilannya, yang mana perutnya sudah nampak cukup besar begitu pun dengan tubuhnya yang kini memiliki berat badan yang gemuk.
Tubuhnya menjadi gemuk seiring bertumbuhnya janin di dalam tubuhnya,tak heran jika porsi makanya pun lebih banyak dari sebelum ia hamil.

" Ka apa aku terlihat gemuk? " Tanya lenzo pada parawat yang kini sedang sibuk dengan iPad di tangannya

" Tidak " jawabnya dingin

" Ku rasa anakmu memiliki selera makan yang tinggi kak ,aku sering kali merasa lapar padahal aku sudah makan 2 piring " ucap lenzo beranjak duduk ke samping tubuhnya parawat

" Itu bagus tandanya anak itu sehat "

" Sekali aja kak Lo ga dingin kaya gini " batin lenzo menatap lekat ke arah suaminya itu .

Entah ide dari mana, lenzo tiba tiba mendekati tubuhnya ke arah parawat ,yang membuatnya terhentak kaget .

" Mau apa kau?" Tanyanya yang tak di hiraukan oleh lenzo,ia semakin mendekat bahkan belakangan pantatnya sudah menduduki paha milik parawat .

Bibirnya menelusuri setiap sudut daerah leher milik parawat hingga bibirnya kemudian turun ke daerah dadanya yang terdapat bulu bulu halus bertumbuhan, terdengar desahan dari si pemilik tubuh yang berhasil lenzo buat tak karuan.

" Aku lapar kak ,ayo isi penuh aku " ucap lenzo menggoda dengan satu tangannya meremas remas rudal si empunya

" H-hentikan "  dorongnya, mendorong tubuh lenzo ke sofa

" JANGAN KURANG NGAJAR,DAN TETAP DI BATASAN MU PEMBUNUH " teriak parawat  berlalu pergi dengan mata dan wajahnya yg memerah

Lenzo tak bisa berkata apapun setelah menyaksikan apa yg barusan ia dengar , pembunuh, itulah kalimat yang saat ini masih terus berputar di kepalanya ,tubuhnya gemetar ,keringat dingin mulai bercucuran ,rasanya ia ingin mati saja merasakan perasaan yang saat ini ia rasakan , jantungnya berdetak sangat kencang ,nafasnya jadi tak karuan ,yang ia bisa hanyalah meremas bantal sofa dan memegang dadanya yang terasa sangat sesak itu.

" Pembunuh? Mengapa harus ka parawat yang mengatakan itu " batinnya memandang lekat foto pernikahan mereka berdua.

Sementara itu parawat ,ia dengan cepat mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat yang baginya tak lagi asing .

Sesampainya ia disana ,ia langsung masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu pada siapapun , langkahnya melaju cepat , matanya membulat merah dengan tangannya yang mengepal hingga terlihat bentuk urat urat tangannya.

Pintu ruangan di dorong begitu saja oleh parawat ,terlihat ada sesosok pria sedang duduk di bangkunya di dalam ruangan itu yang kemudian terkejut oleh kedatangan parawat yang sangat sangat mengerikan, tanpa waktu lama parawat langsung menghampirinya dan langsung memukulnya berkali kali hingga akhirnya sosok itu mengeluarkan darah dari hidungnya.

" Kau harus membayar semuanyaa ,sialann " teriak parawat mengakhiri pukulannya dan meninggalkan sosok itu begitu saja.

Frustasi dengan keadaan saat ini ,parawat memilih untuk pergi ke rumah Mike temannya itu, dari pada memilih pulang ke apartemen miliknya.

Sepanjang jalan parawat hanya memutar lagu milik boy trai bhumiratna , penyanyi favoritnya dan juga seseorang yang entah mengapa mengingatkannya pada sesosok spesial yang saat ini tak bisa lagi ia lihat wajahnya ,tak bisa lagi ia genggam tangganya,dan bahkan  lagu lagu yang ia putar seperti mengenang kembali kisah mereka berduaa.

Tak terasa parawat sudah sampai di rumah Mike dan guys ,sepasang kekasih yang tahu betul tentang kehidupan dua orang temannya itu .

" Tumben Luh ke sini ,ada apa? " Tanya mike memulai

" Lo lagi berantem sama istri Lo ya?" Sambung guys

" Biarkan gw tenang " jawabnya sambil merebahkan kepalanya di sofa

" Oke oke kalo Luh dah tenang Luh boleh cerita ke kita " pungkas mike

***
Malam semakin larut namun parawat belum kunjung kembali ke apartemennya,ia akan berniat untuk menginap di rumah temannya itu.

" Luh yakin mau nginep di sini?" Tanya mike menyakinkan

"Kenapa? Luh ga terima? "

" Bukan gitu ,tapi istri Luh lagi hamil Chen "

" Dia bisa urus diri dia sendiri "

" Gila Luh , suami macem apa Luh gw aja buat ninggalin guys sendirian rasanya takut banget lah Luh malah se santai ini "

" Itu Luh bukan gw "

" Emang dasar hati Luh dah matii "

" Gw ingin bercerai "

Blurrr.....
semburan kopi dari Mike  mengenai wajah parawat.

" Apaaa? Gilak Luh ya terus anak Luh gimana? " Toyor Mike

" Gw yang urus "

" Ga semudah itu gilaa ,Luh ga kasian sama anak Luh tar kalo dia tanya ato dia ngeliat keluarga Cemara gimana?"

" Gw pastikan dia bakalan bahagia "

" Luh pikirin baik baik deh ya , nyesel aja Luh nanti "

" Baik "

" Luh ga coba buat memperbaiki semuanya gitu kaya sex setiap hari ato apalah gitu yg bisa buat hubungan Luh sama dia jadi makin Deket "

Plakkk ... Satu geplakan mengenai kepalanya Mike

" Gw ga pernah sex lagi "

" Hah? Maksud Luh? "

" Terakhir gw ngelakuin itu sebelum kita nikah "

" Anjirr maksud Luh anak itu hasil perbuatan kalian sebelum nikah? "

" Mungkin "

" Peaaa"

-next...

DON'T SAY GOODBYE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang