chapter 6 (🐹x🐰)

Start from the beginning
                                    

" Jungkook bagaimana ? "

" Baru saja tidur , selesai minum obat "

" Tutup pintunya Nay , duduk disini "

Naya pun bergegas menutup pintu ruang kerja ibu panti dan duduk di sofa bersama ibu panti .

" Seokjin dan keluarga barunya pindah ke London Nay... "

Mendengar perkataan ibu panti Naya hanya bisa terdiam , dirinya sama terkejutnya dengan ibu panti .

" Sebelumnya Bu Dalia tidak bilang apa-apa Bun ? " Tanya Naya

" Tidak ada sama sekali Nay ... Makanya ibu kaget "

" Kasian Jungkook Bun .... "

" Ibu juga jadi merasa bersalah , ga seharusnya Bu Dalia angkat seokjin jadi anaknya , tapi bagaimana lagi , orang tua ibu Dalia donatur tetap disini . Lagi pula ibu juga kasian sama Bu Dalia , belum punya anak sampai usianya sudah kepala 4 dan melihat ibu Dalia yang baik dan sangat berpendidikan , ibu yakin seokjin berada di keluarga yang tepat Nay .. "

" Jungkook Bun ? Bagaimana dengan Jungkook ? Apa yang harus Naya katakan kalau nanti dia bangun ? "

" Nay... Rahasiakan dulu semuanya dari Jungkook , kita cari waktu yang tepat untuk memberitahunya . Meskipun sakit tapi Jungkook harus tahu semuanya "

===========================================

Seminggu sudah seokjin pergi , Jungkook sudah mulai menerimanya , meskipun kadang Jungkook masih sering berdiri di depan pintu seperti yang selalu dia lakukan dulu .

Pernah satu hari , sepulang sekolah , Jungkook pergi ke sekolah seokjin , padahal tempatnya cukup jauh dari sekolah Jungkook . Namun karena keinginannya untuk bertemu seokjin lebih besar dari apapun , dia pun nekat pergi kesana .

Dibawah rintik hujan , Jungkook menunggu seokjin keluar dari sekolah . Namun sudah 3 jam dirinya menunggu , sosok seokjin tidak pernah muncul . Jungkook yang basah kuyup kecewa , dan memutuskan untuk kembali ke panti asuhan .

Melihat Jungkook basah kuyup , dengan keadaan lesu seperti itu membuat ibu panti tidak tega untuk memarahinya . Ibu panti dan Naya hanya bisa saling menatap , seolah bertanya , apakah Jungkook harus tahu semuanya sekarang ? .

Selesai tukar pakaian , Jungkook mendudukan dirinya di tempat tidur , diambilnya selembar photo dimana ada dirinya dan seokjin sedang bergaya setelah acara ulang tahun kemarin .

" Kak , kak seokjin dah lupa sama kookie ya ? Katanya Kaka bakalan sering jenguk kookie di panti , tapi mana ?? Kaka bahkan ga pernah kesini sama sekali .. aku sampe nekat ke sekolah Kaka , tapi tidak ketemu juga . Kakak dimana ? "
Ucapnya pelan sambil menatap photo tersebut sendu .

" Aku sangat merindukan kakak ... Aku kangen kak "

Tok tok tok

Seseorang dari luar mengetuk pintu kamar Jungkook . Orang tersebut lantas masuk ketika sudah dipersilahkan untuk masuk oleh Jungkook .
Rupanya itu ibu panti dan Naya .

" Kamu sedang apa kook ? " Tanya ibu panti

" Aku kangen kak seokjin Bun " jawab Jungkook , matanya kembali pada selembar photo yang berada ditangannya .

" Ibu mau bicara sebentar sama Jungkook , boleh ? "

" Boleh dong Bun... Ada apa Bun ? Bunda sudah dapat kabar dari kak seokjin ya ? "

" Iya sudah "

Jungkook yang mendengarnya langsung meloncat kegirangan dan spontan memeluk ibu panti . Naya dan ibu panti bingung harus bereaksi seperti apa .

" Kita duduk dulu yuk " ajak ibu panti pada Jungkook . Mereka pun kini bersama-sama duduk di pinggir tempat tidur .

" Jungkook , kak seokjin... "

" Kak seokjin kenapa Bun ? Kak seokjin sehat kan ? Kak seokjin bilang kangen sama aku ga Bun ? Kapan kak seokjin ke panti ? Jungkook dah kangen banget tau , kenapa sih kak seokjin nyebelin banget... Padahal Jungkook pengen diceritain lagi dongeng sama kak seokjin... Terus ... "

" Jungkook , kak seokjin pindah ke luar negeri "

Jungkook terdiam....
Netranya langsung tertuju pada ibu panti , tatapannya seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan ibu panti baru saja.

" Kak seokjin , pindah ke London dengan keluarga barunya "

Jungkook tidak bergeming sedikit pun , tatapannya kini kosong . Pikirannya kembali membawa kenangan saat bersama seokjin . Satu cairan bening lolos dari sudut matanya .
Jungkook sedang mencoba mencerna pembicaraan ibu panti tadi.

" Jadi.... Kak seokjin ga akan pernah ke panti Bun ? Kak seokjin ga akan pernah ke panti  lagi.. itu artinya aku ga bisa ketemu kak seokjin lagi , begitukan Bun ? "

" Iya nak... "

Sudah jelas semuanya . Jungkook sudah mendengar dengan jelas berita kepergian seokjin ke London begitu saja . Bahkan tanpa ada surat atau pertemuan untuk perpisahan. Ada rasa sakit dalam hati Jungkook , namun rasa sayangnya pada seokjin lebih besar daripada amarahnya . Jungkook memakluminya .
Apa yang ditakutkan ibu panti dan Naya tidaklah terjadi . Meskipun mereka sempat aneh dengan tanggapan dari Jungkook . Disisi lain mereka bersyukur kalau Jungkook ternyata sudah bisa bersikap seperti remaja lainnya diatas usianya.

" Kamu ga sedih nak ? " Tanya ibu panti

" Sedih kok Bun , tapi Jungkook bisa apa ? Kalau menangis bisa membawa kak seokjin kembali aku rela . Tapi nyatanya tangisan tidak mampu membawa kak seokjin kembali "

" Syukurlah , ibu sama kak Naya takut kamu kenapa-kenapa "

" Bunda tenang saja... Sekarang artinya Jungkook harus belajar dengan giat supaya dapat nilai bagus seperti kak seokjin , masuk SMP favorite , bisa sekolah ke luar negeri "

" Apapun keinginan kamu , ibu ikut doakan yang penting Jangan lupa minta pada Tuhan , Oke ? "

" Oke Bun "

" Kak seokjin , tunggu aku yaa.... Biar aku yang susul kakak ke London , nanti kita belajar bersama di sana , hidup berdua disana , kak seokjin maukan ? " Gumam Jungkook dalam hati.

🐹🐰




UPDATE !
maaf ru bisa update , mau publish sore tapi kerjaan di real life belum kelar....

Selamat membaca semuanya
Maaf kalau ada typo , belum sempat baca ulang buat revisi

Jangan lupa vote dan vomment ^^

All About Us and Memories ( Jinkook )Where stories live. Discover now