One Chap; Childhood

66 11 7
                                    

"Pagiku, cerahku
Matahari bersinar
Kugendong tas merahku
Di- "

"Tapi tas kamu warnanya biru"

Sang anak perempuan yang tadinya bernyanyi dengan riang pun memasang wajah kesalnya, "Apaansih kamu? Kan liriknya memang gitu!! Kamu gaktau yah?Wuuuu." Kata sang anak dengan nadanya yang terdengar menjengkelkan.

Sang anak lelaki yang menjadi lawan bicaranya pun merasa tidak terima, "Suka suka aku dong mau bilang apaan!! Lagipula tas kamu memang warna biru, bukan warna merah." Ia mengatakannya dengan suara yang menggebu-gebu.

Saat hendak ingin membalas perkataan sang anak lelaki yang menurutnya menjengkelkan, sahabatnya lebih dahulu menghampirinya, "Anne, kok kamu belum masuk kelas??? Aku nungguin kamu tauuu"

"Eh iya, ayok ke kelas, Yes. Kita tinggalin aja si Agar."

"Kamu gak boleh gitu, Agar ayok ke kelas sama kami."

"Emang kamu perhatian banget sama aku, gooo!"

Ketiganya pun pergi menuju ke kelas; TK A2. Sesampainya di kelas, mereka langsung pergi ke tempat duduk masing-masing. Saat Agar ingin duduk di tempatnya, ia menyadari bahwa teman sebangkunya- Yonathan belum hadir. Ia pun bertanya kepada Edward, "Yoyo belum datang?" Edward pun menjawab, "Belum, kayaknya dia datangnya masih bentar lagi deh."

Tak lama kemudian, Yonathan yang kerap dipanggil Yoyo pun menghampiri tempat duduknya, persis di sebelah Jasgar, atau yang tadi dipanggil Agar.

"Yoyo, kamu setuju gak kalo si Anne tuh ngeselin?"

"Ga."

Singkat, padat, dan jelas.

"KALIAN MAU NGOMONGIN AKU YA???" Ternyata oh ternyata, Anne mendengar perkataan Agar dan ia pun reflek teriak.

"Apaansih kamu, pede banget."

"Pede? Pede tuh apa?"

"Kamu gak tau yah? Pede itu, percaya diri!"

"Singkatannya aneh banget."

"Lebih anehan kamu."

Karena tidak terima dengan perkataan Jasgar barusan, Anne pun langsung menjambak rambut Agar dengan sekuat tenaganya. Miyesa dan Edward yang melihat itu mencoba melerai keduanya, hingga akhirnya Anne pun melepaskan jambakannya. Tak lupa dengan rambut Jasgar yang sudah acak-acakan.

"Huaaa, mami sakitt." Jasgar pun menangis setelah jambakannya dilepas.

Guru mereka yang baru saja sampai di kelas pun langsung khawatir dan menjumpai Jasgar, lalu bertanya kepada keempat orang yang berada di sekeliling Jasgar.

"Jasgar kenapa? Siapa yang bikin dia nangis?"

Mereka berempat (r: Anne, Yonathan, Miyesa, dan Edward) pun terdiam. Karena tidak ada yang mau mengaku, guru tersebut pun langsung bertanya kepada Jasgar.

"Jasgar kok nangis, nak?"

"Anne jahat, Miss. D-dia jambakin rambut aku, huaa." Ucapnya sambil terisak.

Guru mereka pun langsung melihat ke arah Anne, sambil menaikkan satu alisnya, seakan bertanya, "Kenapa?"

"Jasgar ngatain Anne aneh, Miss."

Setelah mengatakan itu, terdengar satu tarikan nafas yang bersumber dari sang guru- Miss Veronica. Miss Veronica pun berkata, "Yasudah, sadar kan kesalahannya? Anne, minta maaf ke Jasgar, Jasgar juga minta maaf ke Anne, ya? Kalian sama-sama salah."

Anne dengan ragu mengambil satu tangan Jasgar untuk mengajaknya bersalaman, "Maafin aku yah, aku salah karna udah jambak kamu, maafin aku."

"Maafin aku juga, aku salah karna udah ngejek kamu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Did We Make It?Where stories live. Discover now