13| Asmalibrasi

397 49 5
                                    

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Lelah.

Itu yang Kaila rasakan saat keluar dari ruang OSIS setelah mereka menyelesaikan rapat evaluasi bulanan.

Terlebih dirinya masuk ke dalam struktural Sekretaris. Lebih tepatnya Kaila menjadi seorang Wakil Sekretaris OSIS. Terkadang Nia— yang merupakan Ketua Sekretaris malah sengaja tidak mengikuti rapat evaluasi bulanan. Mau tidak mau ia yang harus menggantikan posisinya. Menjadi notulensi dalam rapat.

Remuk sudah tulang punggung gadis ini.

Menghela nafas panjang kemudian berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah teramat sepi. Langit biru bahkan telah samar-samar berubah menjadi jingga.

Tak sengaja netranya menangkap sosok laki-laki yang baru turun dari lantai dua. Melenggang santai dengan baju seragam yang bahkan sudah bergantikan kaos hitam polos.

Kaila melirik jam tangannya. Sudah pukul setengah enam sore. Tumben laki-laki itu belum pulang. Apa kegiatan di klub fotografi begitu sibuk? Dan lagi ia baru sadar. Bukannya letak ruangannya ada di lantai satu? Lantas ada urusan apa dia di atas sana.

Sedari tadi matanya terus mengikuti gerak gerik Agam. Tanpa disadari bahwa langkahnya juga membawa ia mendekat ke arah Agam. Saat ingin memakai helm. Laki-laki itu sedikit tersentak kaget kala mendapati sosok Kaila berdiri tak jauh darinya.

"Habis ngapain, lo? Kok baru balik jam segini." mata Kaila memicing tajam.

Ada satu hal yang harus ia pastikan sekarang.

Agam menoleh ke kanan dan ke kiri. Lalu menunjuk dirinya sendiri. "Gue?" tanyanya memastikan.

"Habis merokok?" tebak Kaila.

Sekarang Agam merasa sedang digrebek secara terang-terangan. Lantas, laki-laki tersebut meletakkan helm nya kembali. Berjalan maju mendekat kearah gadis yang sedari tadi menatapnya.

"Yeeh, emang kenapa? Kagak boleh?" katanya menantang.

Akibat posisi mereka yang hanya berjarak dua langkah, samar-samar Kaila bisa merasakan aroma nikotin menusuk indra penciumannya. Aih, Kaila tak suka aroma ini.

Gadis itu tidak langsung membalas. Diperhatikannya Agam dari ujung rambut hingga ujung sepatu. Raut tenang milik Agam saat ini sungguh jauh berbeda dari biasanya.

Apa karena baru selesai menghisap nikotin makanya pembawaan laki-laki ini tampak lebih tenang?

Apa sifat menyebalkan Agam selama ini karena lagi sakau?

The Apple of My EyeWhere stories live. Discover now