Nonton Drakor

6 1 0
                                    

"Lagi ngapain sih?" tanyaku saat teman-teman lagi serius memandang televisi seakan tak berkedip. Mungkin ada acara dengan tamu selebriti yang ganteng atau ... aku jadi penasaran. Ternyata mereka lagi nonton Drakor, drama Korea yang biasanya jam segini baru mulai tayang di salah satu stasiun televisi nasional. Beginilah suasana di kontrakanku semua pada suka nonton drama Korea kecuali aku yang tidak suka drama Korea.

"Sini Dita! Drakor nya baru saja mulai. Cepetan nanti ketinggalan!"  kata si Indri yang diiyakan sama si Rani yang hanya mengangguk setuju tanpa menoleh ke arahku. Aku terus masuk kamar sambil mencibir mereka yang lagi asyik nonton televisi. 

"Mending aku buka media sosialku atau lebih baik tidur daripada harus nonton drama Korea." bisikku dalam hati.

Lima belas menit berlalu dan saat keluar kamar pasti drama koreanya sudah habis. Ternyata belum ... Aku terpaksa ikut duduk manis di depan televisi. Sesekali aku melirik ke layar televisi ketika Indri dan Rani kompak berteriak dan kemudian memasang muka sedih. Ih! Lebay banget mereka semua! Aku beranjak keluar dan duduk di teras berharap ada Abang bakso lewat karena sore hari begini yang paling enak adalah makan semangkok bakso panas dan pedas. Ehm ... enak sekali rasanya! Kembali terdengar teriakan riuh dari dalam rumah apalagi kalau bukan suara Indri dan Rani yang mengidolakan tokoh dalam serial drama Korea itu.

Ting! Ting! Ting! bunyi mangkok bakso yang dipukul dengan sendok menandakan tukang baksonya sudah dekat dan sebentar lagi pasti lewat di depan rumah.

"Bang! Baksonya satu mangkok ya yang pedas bang!" teriakku pada Abang bakso yang langsung berhenti begitu mendengar teriakkan ku. 

"Saya duluan dong bang baksonya! Cepetan bang nanti sudah mulai drama Koreanya, sekarang lagi iklan bang!" tiba-tiba saja seorang ibu main duluan saja padahal sudah jelas aku duluan yang pesan baksonya. Belum lagi aku protes sama Abang baksonya muncul lagi asisten rumah tangga sebelah yang juga meminta semangkok baksonya duluan sambil menyerahkan sebuah mangkok yang ia bawa dari dalam rumahnya

"Saya duluan bang yang pesan, sudah lapar nih!" kataku sambil memegang perutku.

Bukannya mengiyakan jawabanku Abang tukang bakso dan ibu yang juga pesan bakso kompak berkata padaku.

Begini katanya ...

"Adek kan nggak suka nonton drakor, jadi bisa menunggu. " Itu yang mereka ucapkan padaku saat aku meminta untuk mendapatkan semangkok bakso lebih dulu. Lagi-lagi alasan drama Korea.
!

Akhirnya aku mengalah dan mempersilahkan para fans drakor untuk menikmati semangkok baksonya. Aku jadi penasaran apa yang asyik dari nonton serial drama Korea  jadi besok aku akan coba ikut gabung nonton bareng drakor nya.

Keesokan harinya di jam yang sama ...

Biasanya jam segini sudah pada kumpul di depan televisi  untuk nonton bareng tapi kenapa hari ini sepi, Indri dan Rani pun tak nampak batang hidungnya. Ada secarik kertas di atas meja dengan tulisan tangan seseorang. 

"Sore ini kami keluar ya karena ada janji nonton bareng di RT. 4 nomor 5 gang Kelinci. Hah! Mereka nobar di RT sebelah? Seperti kejuaraan sepak bola dunia saja pakai nonton bareng. Aku tak peduli ada atau tak ada mereka di sini hari ini aku mau nonton sendiri drama koreanya! Karena rasa  penasaran tak dapat lagi ku bendung perihal apa asyiknya nonton drakor. Aku langsung menyalakan televisinya dan mencari Chanel televisi yang memutar serial drakor. Saat kutemukan chanelnya aku langsung fokus mengikuti jalan cerita dan para tokoh serta karakter mereka di serial tersebut. Cukup sulit bagiku membedakan nama tokohnya karena bagiku wajah mereka mirip dan bahasa mereka pun tidak kupahami. Mengartikannya Hanya dari melihat translate bahasanya. Kesan pertama bagiku ... biasa saja ceritanya tapi ... lama-lama aku mulai terbawa dalam alur ceritanya ketika seorang gadis cantik bernama A-yeong dikhianati kekasihnya yang bernama hwan, tampan, kaya dengan penampilannya yang cool dia mampu memainkan dua karakter peran yang berbeda . Di depan A-Yeong ia adalah seorang kekasih setia dan penuh perhatian tapi di belakang A-Yeong dia berubah menjadi seorang pengkhianat cinta dengan menjalin hubungan dengan Aera yang tak lain adalah sahabat karib A-Yeong. Sesekali aku memukul Bantal yang sedang kupeluk karena geregetan melihat tingkah Hwan dan Aera yang sedang berjalan bergandengan tangan sedangkan A-Yeong melihatnya dari kejauhan dengan hatinya yang terluka. Mataku mulai berkaca dan mulai baper saat melihat A-Yeong berlari dan menangis di bawah pohon yang rindang di tepi sebuah danau yang indah sambil berteriak melepaskan kekecewaan hatinya. Aku mengusap mataku dengan cepat takut nanti ada yang lihat! Jeda sebentar karena iklan mau lewat.

"Ting! Ting! Ting! Suara denting sendok dan mangkok bakso seakan mengundang seleraku untuk menyantap bakso panas dan pedas langganan ku. Baru saja ia berhenti beberapa orang yang semuanya wanita hanya ada beberapa anak kecil langsung mendekatinya. Aku bergegas membawa mangkok dari rumah biar makannya tak perlu ditunggu sama Abang baksonya.

"Bang baksonya bang nggak pakai lama ya bang." kataku sambil menyerahkan mangkoknya. 

"Saya juga bang, nggak pakai lama." kata Santi tetangga sebelah rumah.

"Cepetan dong bang, saya tadi pertama kali yang pesan dan nggak pakai lama juga." kata salah seorang asisten rumah tangga buk RT sambil tersenyum

"Pada mau kemana nih? Nampaknya pada mau buru-buru semua." tanya Abang bakso penasaran.

"Mau sambung nonton drama Korea bang, ini lagi jeda iklan." jawabku dan yang lainnya kompak membuat Abang bakso semakin mempercepat pesanan kami. Satu persatu yang sudah mendapat pesanan baksonya langsung menghilang menuju layar televisi masing-masing termasuk diriku.

"Mantab nih, makan semangkok bakso panas dan pedas sambil nonton drakor yang episodenya lagi memanas." kataku sambil tersenyum. Ternyata tak disangka aku akhirnya jadi suka mengikuti jalan cerita cinta segitiga antara A-Yeong, Hwan dan Aera padahal baru satu episode kuikuti, membuatku jadi ingin menonton tayangannya dari awal. 

Aku kembali dibuat baper saat A-Yeong berkata pada Hwan siapa yang akan ia pilih? Dirinya ataukah sahabatnya Aera? Jawaban Hwan sungguh diluar dugaan ia tidak memilih keduanya tapi ia menghadirkan seseorang yang lain ... bersambung ...

"Selalu begitu, padahal sedikit lagi ketahuan siapa orang yang akan dipilih oleh Hwan eh! ... serialnya bersambung .... Aku kembali duduk di teras hingga Indri dan Rani datang dari acara nonton bareng di RT sebelah. Kudengar komentar mereka tentang sikap Hwan dan Aera dan mereka berharap Hwan akan memilih A-Yeong yang cantik dan baik. Lebay banget mereka berdua! Semua gara-gara nonton drama Korea!

INDAH Where stories live. Discover now