𝟎𝟗. GET IN THE WAVES

546 87 22
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. none.
𝐍𝐎𝐓𝐄. menggantung, tapi gak lama kok (kayaknya)

Kamu berjongkok mengencangkan dasi kupu-kupu kecil milik Sukuna yang udah rapi memakai tuxedo khusus anak seukurannya, sementara Yuuji bergelendotan di punggung kamu sambil menunggu gilirannya untuk dipasangkan dasi oleh kamu, karena Kaori sama Ji...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu berjongkok mengencangkan dasi kupu-kupu kecil milik Sukuna yang udah rapi memakai tuxedo khusus anak seukurannya, sementara Yuuji bergelendotan di punggung kamu sambil menunggu gilirannya untuk dipasangkan dasi oleh kamu, karena Kaori sama Jin masih siap-siap.

Sebagai seseorang yang memiliki prinsip hidup yang kuat untuk menolak hal-hal yang merepotkan diri kamu, tapi kalau di hadapan Kaori yang karismatik, ramah, dan penuh kasih sayang, kamu sendiri nggak kebal lagi menjadi seorang people pleaser yang akan selalu bilang iya, meskipun kamu nggak sepenuhnya mau.

Contohnya, di malam minggu yang mendung ini, kamu kembali lagi ke kawasan perumahan di Amarta, meminjam backless satin dress milik Mai yang kamu sembunyikan dibalik trench coat brunet, mengambil peran sebagai babysitter si kembar untuk acara pernikahan yang diselenggarakan di salah satu hotel di Artapraka.

“Yuuji.” Suara berat dan kasar milik Nanami menyapa telinga kamu, laki-laki itu melihat kamu yang sedikit kesusahan beraktivitas ketika Yuuji terus-terusan menempel ke kamu, jadi dia ambil sikap untuk membantu. “Sini sama om dipakai dasinya.”

Jelas kehadiran Nanami Kento di acara keluarga besar mereka nggak perlu dipertanyakan lagi, sejak detik pertama kamu menginjakkan kaki di rumah Jin, yang pertama kali menyambut kamu adalah Nanami sendiri.

Baik kamu maupun Nanami berusaha untuk bersikap normal, layaknya semua kejadian satu bulan ke belakang itu nggak pernah terjadi dan kalau pun terjadi anggap aja nggak ada artinya.

“Mau sama kakak,” Yuuji memegang dasi kupu-kupunya dengan erat sambil terus menduseli bagian belakang kepala kamu.

Tangan kamu yang masih sibuk merapikan jas Sukuna pun cuma mengeluarkan kekehan pelan sebagai tanggapan, “Sebentar ya, kakak sama abang dulu.”

Nanami menghela nafas pelan melihat kelakuan keponakannya, yang kemudian pria itu berjalan ke arahnya dan dia pangku dengan tenaga yang jauh lebih kuat hingga akhirnya kamu bisa lepas dari cengkraman Yuuji, meskipun anaknya malah merengek.

“Kakaknya lagi rapihin dasi abang, Yuuji sama om.” Nanami menegaskan sambil berusaha untuk menenangkan Yuuji yang selalu hampir mau melepaskan diri dari genggaman kuat Nanami di tubuh kecilnya.

“Nggak mau!” Yuuji merengek semakin kencang di pelukan Nanami.

Laki-laki itu menenangkan bocah itu dengan usapan pelan di kepalanya, “Kasian kakaknya kamu recokin itu nanti makin lama.”

Tapi Yuuji sama sekali nggak mau mendengarkan, sekali anak itu ingin sesuatu dia akan terus mencoba sebelum bisa mendapatkannya, jadi dia meronta-ronta kedua tangan kecilnya ke arah kamu, “Mau sama kakaaak!”

“Ken, udah biarin aja, jangan dibikin badmood anak gue ah.” Omel Jin yang baru turun dari lantai dua bersama Kaori. “Nanti makin repot di acara nikahan.”

𝐈𝐍𝐅𝐄𝐑𝐍𝐎, nanami kento.Where stories live. Discover now