𝟎𝟕. FEELING IT SLOW

645 88 15
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. mentioned sex.
𝐍𝐎𝐓𝐄. dibagi dua karena kepanjangan, as always, jangan bosen chapternya panjang ;)

“Kenapa lagi ini bocah?” Cetus Toji setelah menutup pintu mobil, membiarkan Megumi sendirian di kursi belakang mobil, cemberut sambil menyilangkan tangan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

“Kenapa lagi ini bocah?” Cetus Toji setelah menutup pintu mobil, membiarkan Megumi sendirian di kursi belakang mobil, cemberut sambil menyilangkan tangan. 10 menit yang lalu Toji menerima telepon dari kamu, meminta jemput Megumi karena Megumi pengen pulang sekolah duluan.

Kamu menghela nafas pelan sambil melirik anak laki-laki berambut gelap itu. “Lagi belajar matematika, dia udah selesai duluan, temen-temennya belum, jadi gamesnya lama. Nggak sabar, ngambek. Udah gue bujuk gimana pun juga gak bisa, anaknya nggak tantrum sama sekali, cuma diem terus gak bisa ditanya.”

“Hadeh, yaudah, thanks deh.” Toji kemudian memasuki mobilnya dan menyalakan mesin. “Duluan ya.”

Di dalam hati kamu bersorak penuh ria karena dengan pulangnya Megumi, artinya kamu bisa pulang lebih duluan juga. Jarang-jarang Megumi pengen pulang duluan

Namun, kebahagiaan kamu seketika batal karena dari ujung gedung TK, Shoko terlihat berjalan cepat ke arah kamu, dan saat kamu kontak mata dengan Shoko, perempuan itu mengisyaratkan kamu untuk tidak pergi.

Kamu mengerang pelan, karena kalau Shoko udah begini, pasti ada hal yang dia minta tolong untuk kamu urus. Kenapa? Sekali lagi, Shoko nggak mau diganggu di luar jam kerja, prinsip hidup Shoko adalah tenggo.

“Kenapaaa,” Keluh kamu menghela nafas pelan bahkan sebelum Shoko menyebutkan permintaan tolongnya.

Shoko nyengir sambil mencengkram lengan atas kamu. “Tungguin si kembar sampe dijemput ya, si Gugum ‘kan pulang duluan tuh.”

“Ogah ah gue,” cetus kamu sambil mencoba melepaskan diri cengkaraman tangan Shoko di lengan kamu, “takut yang jemput omnya lagi.”

Perempuan berambut cokelat itu tertawa pelan, merangkul bahu kamu untuk mencoba meyakinkan kamu, “Justru kalo jemputannya lama, berarti orangtuanya yang jemput. Kalo yang jemput tepat waktu, baru itu omnya.”

“Tau dari mana lo?” Tukas kamu mengerutkan kening samar. Karena setelah dipikir-pikir, perkataan Shoko ada benernya juga, laki-laki yang namanya Nanami Kento itu selalu disiplin tepat waktu.

Shoko kemudian menggiring kamu ke arah gedung TK tepat di dekat area penjemputan, sambil terus bicara, “Sering gue perhatiin lah. Gih, anaknya nunggu di sana tuh. Besok gue jajanin matcha frappe.”

Kamu mengembuskan nafas berat, dengan terpaksa kamu menuruti permintaan tolong dari Shoko, kamu menemukan kedua bocah kembar Itadori itu duduk di bangku tunggu dekat parkiran. Melihat mereka yang duduk saling pegangan, hati kamu luluh saat itu juga.

“Kakak!!” Yuuji yang paling pertama menyambut kamu dengan hangat ketika melihat kamu melangkah menghampiri mereka. “Sini, sini!!”

Serentak kamu dibawa duduk oleh mereka dan diapit biar nggak kabur kemana-mana, membuat kamu cekikikan bersama duo serigala tersebut. Semakin lama kamu semakin banyak bercengkrama dengan mereka.

𝐈𝐍𝐅𝐄𝐑𝐍𝐎, nanami kento.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin