BAB 1

139 8 1
                                    

Di pagi hari di saat sang mentari telah menerangi semua yang ada di bumi dan membuat semua tempat menjadi hangat, terkecuali ruangan atau lebih tepat nya di penjara bawah tanah.

Terlihat seorang gadis sangat menderita di sana. Dengan badan meringkuk akibat kedinginan, baju sudah bisa di anggap untuk tidak layak lagi di gunakan, rambut yang sangat kusut, dan tubuh yang di penuhi luka lebam dan sangat kotor.

NYINGG....

Terdengar suara pintu yang nyaring memenuhi telinga dan menunjukkan seorang pria paruh baya bersama sang istri nya yang tidak lain adalah ibu nya, tidak! Maksudku ibu tirinya saudari sang ibu.

"Hei anak sialan bangun! Dasar anak tidak berguna! Aku selalu mengutuk diriku karena menikah dengan ibu mu dan memiliki putri seperti dirimu yang merepotkan. Dasar jal*ng sialan." Ucap pria tua itu yang tidak lain adalah Albert Einstein ayahnya.

Gadis itu hanya terdiam dengan posisi yang sama, tanpa bergerak sedikitpun.

Tiba-tiba saja sebuah tendangan keras mengenai tubuh nya yang kurus itu, dengan terpaksa ia mendongak kan kepalanya ke arahnya.

BUKK!!

"Apakah aku harus memukuli mu dulu baru kau mau mendengar kan aku sialan?" Ia menarik rambut gadis itu dan membuat nya meringis kesakitan.

"Baiklah jika itu mau mu, kau akan mendapatkan nya. Mellisa! Ambilkan aku cambuk yang di sana." Lanjut nya sambil menunjuk ke arah tembok yang tidak terlalu jauh dari tempat nya berdiri.

"T-ta-tapi sayang... bukan kah ini sudah berlebihan? Aku mohon jangan lakukan itu kepada nya. Kasihani lah dia." Ia meneteskan air mata nya. Maksud ku air mata palsunya yang sudah ia simpan dari tadi.

Benar-benar ratu drama sialan, ia lebih baik mengikuti Opera saja dan berperan menjadi nenek sihir. Itu pasti cocok untuk nya.

'ratu drama sialan, kau pikir dengan menangis begitu kau akan membuatku tidak membencimu? Haa... yang benar saja dasar j*Lang bajingan.' Ujarnya membatin.

Gadis itu menatap Mellisa dengan penuh kebencian, karna dia lah yang membuat ia menjadi seperti ini.

Bagaimana ia tidak membencinya? Karena dia telah membunuh ibunya sekaligus kakaknya sendiri akibat cemburu.

"Aku tidak membutuhkan perhatian dan air mata palsu sialan mu itu j*l*ng."

"Berani nya kau... beraninya kau berkata begitu kepadanya sialan! Aku akan memberi mu pelajaran!" Albert mengambil cambuk dan mulai memukuli Ashley dengan gila.

'Habislah kau anak sialan. Kedepannya aku akan membuat mu lebih menderita, hahaha.' monolog pelacur kejam itu.

Cetak

Cetak

Cetak

Suara cambukan memenuhi ruangan dan membuat semua para pelayan di sana tersenyum, Mellisa pun juga ikut tersenyum dan memandangi Ashley penuh rasa puas.

"Mati sudah kau j*l*ng kecil!" Ujar nya berbisik dengan senyuman miring nya.

Waktu pun berlalu Ashley hanya melakukan kegiatan nya sama seperti biasa setelah di pukuli yaitu memandangi cahaya yang masuk ke dalam ruangan itu.

Ia meratapi takdir nya dan merasa bahwa kesalahan apa yang telah ibunya perbuat di masa lalu sehingga mendapatkan adik yang sangat licik itu.

Memandangi cahaya rembulan indah yang melewati sebuah jendela kecil itu membuatnya sedikit tenang, kemudian tiba-tiba saja seseorang mengganggu dirinya.

"Bagaimana hari mu ley? Apakah menyenangkan? Aku harap begitu." Ucap seorang pria yang tiba-tiba saja duduk di hadapannya.

Laki-laki itu menyunggingkan senyuman manis, senyum itu mampu membuat siapapun yang melihat nya pasti jatuh hati pada nya.

Ia terlihat sangat menawan apalagi dengan mata hijau toska nya, rambut bewarna coklat, lalu di disinari oleh cahaya rembulan, itu benar-benar sangat sempurna. Tidak! Bahkan lebih dari kata sempurna.

Ketika indra pendengarannya menangkap suara seorang pria, secara otomatis kepalanya tertoleh menghadap asal suara tersebut.

Setelah melihat sejenak ia sudah mengetahui siapa laki-laki yang sudah mengganggu dirinya.

"Kau...."

________________________

TBC
Menerima semua komentar dan saran kecuali sesuatu yang menyinggung dan pedas, sepedas omongan tetangga:)

*

*

*

*
Bay bay...

Einstein's Mansion Bloody Party Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang