"yo teme ".
Naruto dengan wajah tanpa dosa nya memsuki ruangan Sasuke yang terasa habar baginya, karena hawa sasuke dingin dan hitam, sasuke butuh seseorang untuk Memawrnai hidupnya itu, melangkah lebar mata biru melihat sasuke yang sibuk dengan laptop nya disana.
"hn"itulah naruto dengan dari mulut sangat bungsu Uchiha itu.
"teme hinata akan berulang tahun, kau harus datang"ucap Naruto tersenyum lebar.
Sasuke melirik Naruto yang malah duduk santai disana, tapi Sasuke sudah terbiasa karena memang naruto itu sangat tidak sopan entah kenapa wanita hyunga itu mau bersama sahabat bodohnya ini.
"hn kenapa kesini"ucap sasuke datar kepada Naruto yang sekarang menatap nya.
Naruto bangkit dari duduknya dan mendekati sasuke"aku ingin mengajakmu bersenang-senang ke club, kita sudah lama tidak melakukannya teme "
Sasuke mengendus sahabat bodonyabini benar benar"kau susah bertunangan ingatlah hinata"ucapnya dingin
Naruto mendecih dia menyekinapkan tanganya di dada Sasuke memang begini, Naruto tau sudah bertunangan tapi dia ke club hanya untuk minum bukan bermain dengan para jalang yang menjijikan.
"aku tau, aku hanya mengajak berminum bukan bermain, jika itu kau saja bermain lagi pula kau itu jomblo"ucap Naruto
Sasuke menajdi dingin dan Naruto tidak merasakan lelaki berambut jabrik itu hanya menyengir saat Sasuke mengeluarkan aura tidak enak disekitarnya
"emang benar kan kau itu, seperti tidak laku saja teme, bisa-bisanya kau lumutan nanti atau bibi mikoto akan menjodohkan mu dengan wanita centil lagi"ujar nya.
"kau mengataiku tidak laku"ucap Sasuke dingin mata onyx menatap tajam Naruto yang mengendus.
"bisa di bilang begitu karena kau selalu menolak wanita-wanita cantik sexy diluaran sana"ucapnya"aku berpikir kau itu gaya"
Tak.
Sasuke meletakan pulpennya dengan kasar dan menatap tajam Naruto "jika aku mendengar itu lagi aku kubunuh kau"
Naruto berdecak pinggang"ok baiklah, asal kau harus ikut nanti malam teme "
"hn "
-------------------^^-----------------
Sakura menghela nafasnya sebentar dia habis saja berkerja sekarang jam pulang karena sudah pukul tujuh malam, memang masih lama jam tengah malam tapi badanya terasa remuk karena pelanggan sekarang sangat banyak disana dan mereka juga tidak istirahat karena harus melayani para pelanggan yang datang
sakura menaiki taxi untuk pulang mata emerald melihat keluar jendela disana banyak lampu yang menyala menerangi jalan jalan yang gelap, hembusan angin menyelimuti mereka karena dia hari ini tidak bersama ino karena wanita itu ada doble pemotretan model.
setelah sampai di apartemen sakura tak lupa membayar pada taxi dan berjalan kearah gedung itu, menaiki lift disana susana sangat sepi hari ini.
"kenapa sepi"gumamnya itu.
susana sangat sepi dengan terasa dingin membuat sakura merinding buru-buru dia berjlan cepat saat lift sudah terbuka, sakura melihat kebelakang karena dia merasakan ada yang mengikutinya keringat dingin menyelimuti dirinya karena seseorang yang mendekati merasa lebih dekat.
"sial"gumam sakura buru-buru menekan tombol pasword apartemen nya dengan cepat mesti tangan wanita itu berkeringat.
"jidat"
"Aaaaaaaa"sakura terkejut saat seseorang memanggilnya tiba-tiba dan wanita pirang dibelakang itu terkejut juga dengan terikan sakura
sakura membuka matanya dia melihat ino disana dengan wajah terkejut juga"ino kau mengagetkan ku"
ino mendecak pinggang nya disana"ck kau itu tuli aku memanggil dari tadi di belakang malah kau lari dengan kecepatan, saat memangilmu malah beteriak"
"ok maaf ada apa kesini"ucap sakura tak biasanya ino malam+malam kesini apalgi jadwal tadi bukanya ino lagi pemotretan.
"aku ingin mengajakmu ke club"ucap ino tersenyum lebar"kau tau sai dan temanya itu akan kesana jadi aku harus mengitainya "
sakura menaikan alisnya"kenapa kau bawa aku, bawa saja kekasih mereka masing-masing jika ingin mengikuti nya"
ino memutar bolanya malas"mereka sudah membawanya aku kasihan padamu yang sendiri jadi akan ku bawa siapa tau kau mendapatkan lelaki disana"
Sakura hanya mengendus ucapan ino dia pikir apa, memang dirinya masih tidak punya kekasih tapi, bukan berarti dia tidak laku hanya saja sakura harus memilih pria baik karena sekarang kebanyakan pria hidung belang, sakura berpikir jiga dia hanya biasa-biasa saja mana ada yang mau kepadanya ini.
"entahlah aku bingung mereka sama saja"ucap sakura disana.
"Terserah" Ujar ino"tapi kau harus tetap datang menemaniku aku tidak suka penolakan "
Sakura hanya menghabiskan nafasnya kasar disana"ya"
See mo lanjut?
YOU ARE READING
You(Hiatus)
Romancebaca langsung malas, jika tidak nyambung atau typo mon maaf ini baru pertama kali bikin
