REDFLAG - 19

Mulai dari awal
                                    

"Apa sih?" Luciana tiba-tiba menggerutu kesal pada ponselnya.

"Kenapa, Kak?" tanya Sapphire memandang Luciana.

Luciana tidak langsung menjawab. Dia masih sibuk dengan ponselnya. Sepertinya dia sedang berkirim-kirim pesan dengan seseorang.

"Biasanya, masalah sama doi." kekeh Fika mengejek.

"Berantem? Kakak dimarahi?" tebak Sapphire semakin penasaran.

"Kurang jatah," celetuk Isaac dengan cengiran lebar. "Owen ada nih, bersedia buat lo."

"Mau?" Owen menawarkan diri.

Luciana memutar bola mata. "Mulai," gerutunya.

"Di tinggal pas lagi sange-sangenya tuh dia." lanjut Fika sambil tertawa lebar.

"Parah," komentar Raven ikut mengejek.

"Iya, baru masuk udah ditinggalin. Nggak bertanggung jawab banget!" jawab Luciana berapi-api. Dia masih kesal dengan kejadian waktu itu, saat Raven tiba-tiba pulang sebelum Luciana mendapatkan pelepasannya.

"Bukannya pacar lo banyak? Suruh datanglah," kekeh Raven, meskipun tahu Luciana kesal padanya. Tetapi Raven senang membuatnya marah.

"Baru masuk gimana, Kak? Pacar kakak baru datang terus pulang?" tanya Sapphire.

Luci, Isaac dan Owen tertawa kencang. Kalau tidak ada Sapphire, tongkrongan mereka kurang seru. Tingkat kepolosan Sapphire yang di atas rata-rata adalah salah satu penghibur.

"Lo harus ajarin Sapphire, Raven. Jangan bikin dia penasaran." kekeh Owen.

"Apa, Sayang?"

"Nggak usah di dengerin." elak Raven sambil merangkul Sapphire dan mengusap-usap bahunya. Tidak lepas dari pandangan Luciana, kemesraan dua sejoli itu yang tidak kenal tempat.

Keduanya hanya memamerkan kemesraan. Tingkah Sapphire yang kekanak-kanakan tidak segan-segan bergelayut manja pada Raven. Begitu juga dengan Raven, menunjukkan perhatian berlebihan. Tidak pernah menolak atau menegur Sapphire agar menjauh sedikit darinya saat mereka di tempat umum.

"Weekend jalan yuk?" ajak Isaac.

"Ke mana?" tanya Fika si paling semangat.

"Pulau?" ajak Isaac ragu.

"Ayooo ...," Sapphire mengangguk setuju. "Sayang, kita ikut ya?"

"Iya,"

"Semua setuju ya? Luci juga?" Isaac memastikan lagi. "Fika?"

"Oke," Fika mengangguk.

"Gue nggak ikut," tambah Luciana.

"Kenapa?" tanya Sapphire terkejut.

"Kalian aja,"

"Nggak seru!" Fika memutar bola mata. "Isaac langsung urus deh semua. Luci bakalan ikut."

"Nggak, gue lagi males." Luciana tetap menolak.

"Semua ikut!" kata Raven menekankan.

"Lo mau ke mana?" tanya Owen pada Luciana yang dibalas hanya mengangkat bahu.

"Nanti lo di urusin sama Owen,  nggak usah ngambek!" Raven melanjutkan.

"Nah, bener! Owen jago di ranjang." goda Fika.

"Lo sekamar sama gue ya?" Isaac tidak mau kalah.

"Ayo," Fika menjawab setuju. Isaac mengajak Fika adu tos lalu keduanya tertawa.

"Aku sama Raven," ucap Sapphire pamer dengan bangga.

"Lo berdua nggak usah di tanya. Udah pasti!" komentar Fika membuat Sapphire cengengesan tetapi Luciana menunjukkan ekspresi sebaliknya.

***

Jakarta, 09 April 2024

Susah sekali sinyal 😭🤣

Baca duluan novel ini di Karyakarsa

Baca duluan novel ini di Karyakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REDFLAG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang