REDFLAG - 17

1.6K 144 32
                                    

REDFLAG - 17

Sapphire menerima uluran tangan Rasya yang hendak membantunya turun dari mobil. Mereka baru saja sampai di perusahaan keluarga tempat Rasya dan Roger bekerja.

Bagian keamanan menyambut kedatangan Sapphire dan Rasya. Segera membuka pintu transparan untuk kedua cucu pemilik perusahaan tersebut.

"Masih sama," gumam Sapphire. Terakhir kali mengunjungi perusahaan saat kakeknya masih hidup. Dia memang sangat jarang ke sana setelah menginjak remaja.

Rasya tersengal-sengal tipis dan membenarkan. Dia mengajak Sapphire ke ruangan Roger untuk menyapa lelaki itu.

Roger sangat senang Sapphire datang berkunjung. Dengan begini, hubungan mereka akan semakin baik dan kokoh. Roger akan mengajari Sapphire pelan-pelan, sebagai cucu kandung, tentu saja Sapphire adalah sosok yang sangat penting di sana.

"Rasya, bawalah Sapphire jalan-jalan. Tunjukkan padanya di mana ruang meeting. Sebentar lagi ada meeting, ikutlah." kata Roger.

"Iya, Pa," jawab Roger patuh. "Yuk,"

"Om, permisi," pamit Sapphire dan tangannya langsung ditarik Rasya keluar dari ruangan papanya.

Rasya menjelaskan beberapa hal penting tentang perusahaan padaa Sapphire. Menunjukkan beberapa ruangan para petinggi, ruangan bersantai, meeting dan lain-lain.

"Kak, emang kita harus ikut meeting ya?" tanya Sapphire pada Rasya. Dia merasa belum waktunya ikut, karena mereka hanya berkunjung.

"Nggak apa-apa. Sekalian buat kenalan sama pegawai." jelas Rasya.

"Meeting itu cuma bentar kan?" tanya Sapphire memastikan.

"Oi ya," Rasya mengangguk membenarkan.

Rasya menarik tangan Sapphire memasuki ruangan meeting. Di sana hampir semua peserta sudah hadir.

Rasya dan Sapphire memiliki kursi khusus. Sapphire beberapa kali melirik Rasya, dia tidak percaya diri dan tidak memiliki persiapan. Alhasil, selama meeting berlangsung, Sapphire hanya memperhatikan peserta dan layar lebar yang berisi bahan presentasi.

Mereka sedang mengevaluasi omset perusahaan yang sedang turun drastis dari bulan lalu. Untuk menaikkan nilai itu, para peserta berdiskusi dengan keras agar tidak mengalami kerugian lagi.

Sapphire terkejut ketika Roger bicara dengan nada marah dan memberikan peringatan kepada para kepala tim. Tidak ada yang berani melawan atau menyela. Sapphire ikut menunduk takut-takut.

Selama dua jam di dalam ruangan itu, akhirnya mereka bubar. Sapphire masih takut-takut berinteraksi dengan Roger. Rasya menyadari itu, dia tersenyum lembut dan mengajak Sapphire keluar duluan.

"Kamu takut sama Papa?" tanya Rasya. Mereka sedang berada di kantin kantor. Mengisi perut sambil istirahat.

"Om marah-marah." jelas Sapphire sedikit khawatir.

Rasya terkekeh, "Di dunia kerja, hal seperti itu hal yang biasa."

"Marah-marah?" sela Sapphire tidak percaya.

"Lebih tepatnya tegas,"

"Semua takut, Om marah." kukuh Sapphire, dia kasihan pada karyawan yang dimarahi tadi.

Rasya tertawa lebar, maklum pada Sapphire yang selama ini belum pernah terjun ke dunia kerja.

***

Raven sedang menggeliat dan membuka mata. Mengumpulkan kesadarannya lalu mengambil ponsel dari nakas. Tidak ada pesan maupun panggil dari Sapphire. Waktu menunjukkan pukul delapan malam, sepertinya kegiatan Sapphire hari ini lancar dan belum dia belum pulang.

REDFLAG Where stories live. Discover now