18 - The Scenario Writer

1.2K 168 24
                                    

Javier memasukkan tangan ke dalam saku coat tebal yang dirinya kenakan. Uap putih keluar dari tiap hembusan napas, sekarang sedang musim dingin di Tiongkok. Pandangannya menatap sebuah rumah tradisional dua lantai, di sekelilingnya perkebunan terhampar luas dari ujung ke ujung. Berdasar penuturan dari para warga dan pekerja, ini adalah kediaman keluarga Wen Yishi.

Seorang pria tua berjalan menghampiri dari balik rumah, mengeratkan pakaian tebal dan melepas sarung tangan kotor, ia menggosok tangan sesekali.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pria itu menggunakan Bahasa Inggris patah-patah.

"Apa ini benar kediaman keluarga Tuan Wen Shije?" Tanya Javier dengan Bahasa Mandarin yang fasih.

Pria tua itu seketika menatap terkejut, ekspresinya berubah sedih dan mengangguk. Dirinya lantas berjalan masuk melewati sisi samping rumah. Javier menunggu di depan pintu utama. Tak berselang lama, pintu utama dibuka, Javier dipersilahkan masuk oleh seorang wanita kisaran 48 tahun dalam balutan pakaian tradisional hanfu, gerak geriknya sangat anggun, ia didampingi oleh seorang pria jangkung yang ramah.

Javier membuka pembicaraan begitu dirinya telah duduk.

"Saya Javier, bisa saya bertemu dengan Tuan Wen Shije?" Tanya Javier dengan Bahasa Mandarin.

Ekspresi kedua orang di hadapan Javier berubah muram, sangat tipis sekali. Tapi bagi mata Javier yang tajam, itu adalah penggambaran jelas.

"Ayah saya telah wafat tiga belas tahun yang lalu, Saya Wen Yingli, jika ada yang ingin dibicarakan, anda bisa berbicara dengan saya" Jawab wanita itu.

"Saya turut berduka atas ayah anda" Ucap Javier, Wen Yingli mengangguk dan tersenyum.

Javier menunjukkan sebuah kartu hitam dengan lambang keluarga Dernatte "Saya detektif swasta, kedatangan saya kesini untuk menanyakan beberapa hal menganai Nona Wen Yishi" Sesuai dugaan Javier, dua orang di depannya sangat terkejut.

"Apa yang terjadi dengan Yishi kami? Apa dia baik-baik saja?!" Wanita itu seketika berdiri, bertanya dengan menggebu, pria disampingnya menahan tubuh sang istri dengan lembut.

Pria itu mengusap pundak dan punggungnya dengan penuh kasih, tatapan matanya teduh dan menenangkan. Wen Yingli kembali duduk, tapi tatapannya masih menuntut jawaban.

"Maaf, Nona Wen Yishi telah wafat sebelas tahun yang lalu"

Seketika tubuh Yingli merosot, tatapannya kosong, tidak ada air mata di sana.

"Saya kemari, untuk menanyakan beberapa hal mengenai latar belakang Nona Wen Yishi, karena kami melihat ada kejanggalan dalam kematiannya" Javier menatap Wen Yingli yang mulai menegakkan lagi tubuhnya, tapi pandangan wanita itu menunduk, sang suami hanya bisa menatap prihatin sambil mengusap pundaknya.

"Yishi kami adalah gadis yang sangat pintar, ayah kami memang tidak memiliki banyak uang, tapi pendidikan kami selalu menjadi yang utama" Masih menunduk, Wen Yingli mengawali cerita, ia menarik napas berat, menceritakan kisah adiknya adalah hal yang sangat menyakitkan.

"Yishi sangat pandai bermusik, dia mendapat beasiswa dari menjuarai berbagai kompetisi, tapi semua berbailk saat ayah kami mengalami kecelakaan kerja, ayah kami adalah buruh pabrik kertas.

"Semenjak itu, keuangan kami memburuk, untuk biaya operasi berlanjut, kami harus berhutang, kami menerima tawaran hutang dari seorang renternir, mereka memberi bunga 1% per bulan, karena kami benar-benar sangat terdesak dan harus segera melakukan operasi kedua, kami abai terhadap fakta bahwa bunga yang dimaksud adalah bunga majemuk.

"Pada bulan ke-6 kami tidak sanggup lagi membayar angsuran yang tiap bulan semakin berat, ditambah denda jika kami terlambat membayar, terlebih saat ayah kami tidak lagi punya pekerjaan, kami mendapat teror hingga akhirnya memutuskan pindah ke sini. Beberapa tahun, kehidupan kami sangat tenang, kami mulai bertani dan berhemat untuk mengumpulkan uang. Hingga akhirnya pelarian kami terendus, ayah kami sudah memiliki uang dengan jumlah seharusnya di tahun itu beserta perhitungan bunga dan denda, sangat banyak, tapi memang itu yang harus kami bayarkan sesuai perjanjian.

BITTER AND SALTY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang