14

297 71 5
                                    

"Kamu harus bertahan... Jika kamu berhasil aku akan mempertahankan mu..."

***

Yuan merasakan betul kegilaan Teo. Pria ini sepertinya memang berniat membunuhnya. Teo mengendarai yatch dan membawa mereka berdua semakin jauh dari daratan.

Entah apa yang ada di pikiran Teo ia tidak bisa menebaknya.

"Kamu tahu jika kamu melakukan kesalahan kan?" Tanya Yuan kepada Teo.

Teo yang mengendarai yatch nya menoleh pada Yuan.

"Kamu tahu jika kamu melakukan kesalahan kan?" Teo bertanya balik pada Yuan dengan tatapan mata terluka.

"Apa pernah kamu mencintai aku meskipun hanya sesaat? Atau kamu memang bertunangan dengan ku karena terpaksa?" Teo bertanya.

Yuan menenggak salivanya.

"Aku tidak mencintai kamu dari awal. Tetapi aku bisa meyakinkan kamu jika aku pada akhirnya mencintai kamu. Tapi, kamu mau memanfaatkan hubungan kita. Kamu memakai aku untuk kepentingan perusahaan keluarga kamu, bahkan kamu selingkuh dan..." Tenggorokan Yuan tercekat.

"Kamu memperkosa aku dan memukuli aku." Lanjut Yuan menitikkan air matanya.

"Itu semua salah kamu. Kita akan menikah tetapi kamu tidak mempercayai aku untuk ikut mengelola bisnis mu, sementara Security itu kamu biarkan melakukannya. Kamu tidak mau ku sentuh, sok suci... Tapi lihatlah sekarang kamu kamu bahkan melemparkan dirimu jadi istri kedua seorang Security rendahan. Dia lelaki itu kan... Yang tempo hari sok jadi pahlawan demi mengambil simpatimu?"

"Dia lelaki yang tahu cara menghargai dan mencintai wanitanya." Kata Yuan tegas.

Teo tertawa terbahak-bahak mengejek Yuan.

"Wanita di hidupnya cuma satu sayang... Jangan bermimpi dia akan melihat dan menganggap kamu wanita."

Yuan terdiam. Hatinya merasakan sakit luar biasa atas ucapan Teo. Lebih sakit dari penghinaan yang dilakukan pria ini sebelumnya padanya. Mungkin karena Yuan tahu kenyataan yang sebenarnya bahwa Teo benar.

"Kamu menangis... Itu benar bukan? Kamu mengemis cinta. Kamu benar-benar patut dikasihani Yuan." Kata Teo.

Mereka berdua bertengkar di tengah lautan. Tempat itu benar-benar sunyi dan sepi. Bahkan jika Teo melakukan apapun padanya saat ini ia tidak akan bisa meminta bantuan siapapun.

"Hanya aku, satu-satunya lelaki yang menginginkan kamu. Cuma aku yang paling mencintai kamu, sayang..." Ucap Teo memeluk pinggang Yuan erat membuat bulu kuduk Yuan berdiri karena merasa jijik dan ingin muntah.

Seketika bayangan masa lalu menguar... Saat Teo memaksa menyetubuhi dirinya sehingga ia merasakan kepedihan hati dan kepedihan kewanitaan bersamaan mencabik jiwanya. Belum lagi saat pria itu memaksakan kejantanan nya di mulut Yuan untuk dihisap. Yuan bahkan berkali-kali muntah dan Teo malah menampar serta memukul dirinya.

Teo tak hanya melakukan aksi bejatnya menyetubuhi Yuan secara paksa satu kali, tetapi berkali-kali.

Itu sebabnya Yuan sangat trauma pada lelaki ini, juga lelaki lainnya. Tetapi Teo ada benarnya, ia malah merendahkan diri pada seorang Fadero.

"Suamiku pasti akan datang ke sini." Ucapnya yakin yang membuat Teo meradang lalu spontan menampar kuat wajah Yuan.

Teo lalu melakukan tindakan yang sangat tidak nyaman bagi Yuan. Ia mencoba mencium Yuan dengan paksa. Meskipun Yuan menolak dan melawan tetapi Teo lebih beringas. Dia juga mengoyak paksa blous yang dipakai Yuan.

Yuan benar-benar gemetar ketakutan. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain pasrah kala Teo mendorong nya dan jatuh terlentang.

"Sepertinya suami mu tidak akan datang. Ini sudah tiga jam. Jadi mari kita nikmati liburan kita ini dengan bercinta." ucap Teo.

Tamtama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang