Arc 3 Chapter 4 : Menuju Margraviate Cataluna

Start from the beginning
                                        

"Wajahmu terlihat semakin suram layaknya orang yang sudah putus asa, Brian," ujar Master menatapku dengan khawatir. "Seorang Pahlawan harus selalu yakin akan dirinya, jika seorang Pahlawan meragukan dirinya sendiri, maka para warga yang harus dia lindungi harus menaruh harapan mereka pada siapa?"

Master benar, tidak ada gunanya selalu merasa depresi seperti ini. Aku akan berlatih lebih kuat dan menantang kembali Raul agar bisa berbicara dengan Ariel kembali.

"Wajahmu sekarang lebih baik," puji Master tersenyum padaku.

Tubuh Master tiba-tiba mulai berubah menjadi butiran cahaya.

"Sepertinya waktu kita di Soul Room telah habis, Brian," kata Master yang memegang kedua pundakku. "Jangan gentar, teruslah maju dan hadapi segala rintangan dengan berani untuk menjadi seorang Pahlawan sejati."

Mendengar kata-kata dari Master, hatiku kembali berapi-api, suasana ruangan Soul Room yang awalnya gelap sekarang menjadi terang.

"Bagus, kita akan melatih Profound Codex-mu di pertemuan kita selanjutnya."

Setelah mengatakan kata-kata terakhir itu, keberadaan Master langsung menghilang, pandangan mataku juga mulai kabur kemudian tertutup.

Membuka mataku kembali secara perlahan, kali ini aku terbangun di tempat yang berbeda.

Ini adalah ruang kesehatan ...

Siapa yang membawaku kemari?

"Kau sudah bangun rupanya."

Aku mendengar suara dari samping.

Menolehkan kepala, aku melihat wanita berambut pirang sedang duduk santai di sampingku.

"Ketua Elena, apa kau yang membawaku ke sini?" tanyaku padanya.

"Benar sekali, aku menunggumu untuk sadarkan diri," jawabnya seraya berdiri. "Sekarang, kau tidak akan mempertanyakan keputusan yang telah kami buat, kan?"

Mengapa dia menanyakan hal itu? Apakah Ketua Elena mengetahui tentang duelku dengan Raul?

"Jika kau sudah mengerti, baguslah. Aku akan kembali ke asrama untuk istirahat karena ini sudah larut malam."

Setelah mengatakan hal itu padaku, dia pergi keluar meninggalkan tempat ini.

Sekarang hanya aku sendiri di ruangan ini, tanpa ada satupun orang yang menemani.

***

[Ariel PoV]

Beberapa hari setelah duel, tepatnya pada hari ketiga—bulan kedua—tahun 621 kalender Francia, seluruh murid tahun ajaran ketiga akademi Grunbelt akan pergi ke lokasi mereka masing-masing untuk melaksanakan praktek kerja lapangan.

Brian sama sekali belum berbicara padaku setelah duel saat itu, dia malah mengirim sebuah surat permintaan maaf karena tidak menemaniku melalui kegiatan ini.

Mengapa dia selalu ingin menyelesaikan masalah dengan berduel? Sekarang, dia harus menerima konsekuensinya karena kalah dari Raul, membuat kami tidak bisa berbicara satu sama lain.

Kurasa aku harus membicarakan ini dan membujuknya membatalkan kesepakatan itu.

Sesampainya di lapangan tempat puluhan kereta kuda yang akan membawa para murid, aku langsung mencari nomor kereta kuda yang akan kutumpangi.

Setelah menemukannya, terlihat beberapa murid sedang berbaris di hadapan Raul.

"Ariel, kemarilah," perintah pria berambut hitam itu. "Aku baru saja akan melakukan pengarahan."

Aku mengikuti perintahnya lalu masuk ke barisan para murid di sini.

Jika dilihat-lihat, bukankah mereka semua adalah anggota komite kedisiplinan? Tetapi, terdapat dua Priestess lainnya yang kukenali selain diriku di sini.

"Aku adalah pemimpin kelompok murid yang ditempatkan di Margraviate Cataluna," ucap Raul yang memulai arahannya. "Kelompok ini berjumlah 20 orang dengan tiga Priest, empat penyihir dan 13 petarung."

Magraviate Cataluna merupakan wilayah yang dikuasai oleh Marquis Fran de Cataluna—salah satu Jendral perang Kekaisaran Aragon. Dia juga yang menjadi pemimpin pasukan di perbatasan timur laut Kekaisaran.

"Kita di sana akan membantu tugas patroli, pembasmian monster dan penyerangan markas bandit," ungkap Raul menjelaskan apa yang akan kami lakukan di sana. "Kita akan melakukan kegiatan ini di sana selama tiga bulan, sampai di sini ada yang ditanyakan?"

Semuanya tidak ada yang mengeluarkan satu kata pun mendengar pertanyaan Raul.

"Kalau begitu, kalian naiklah ke dua kereta kuda ini. Perjalanan ke Margraviate Cataluna akan memakan waktu sekitar sembilan sampai sepuluh hari."

Semuanya kemudian mulai naik ke kereta kuda, aku mengangkat semua perlengkapanku lalu ikut naik ke kereta kuda untuk memulai perjalanan.

Sepuluh hari, kah? Ini akan menjadi perjalanan yang sangat panjang.

Kurasa wajar saja mengingat kita akan ke perbatasan atau wilayah paling ujung negeri ini dari pusat ibukota.

Kuharap, kegiatan kami di sana akan baik-baik dan lancar. Semoga semuanya dapat pulang kembali dengan selamat serta membawa pengalaman yang berharga.

----------------

Author Note :


Perjalanan Raul dkk akan dimulai ya ...

Awal-awal akan mengenalkan setting dan suasana baru dulu untuk Arc ini. Jadi sabar aja sebelum ke bagian menariknya ... Yaitu gelut 😁

Btw, apa yang kalian harapkan di Arc ini?

Pada Arc ini akan dijelaskan lebih detail mengenai Otoritas Kuil Dewi Diana, unit-unit militer mereka dan berbagai aspek lainnya yang ada di dunia novel ini.

Makanya aku seneng akhirnya bisa keluar dari akademi wkwkwk, biar aku bisa mengembangkan World Building Novel ini

Ada musuh-musuh hebat yang akan dilawan Mas Raul nanti sebagai anggota The Masquerade dan dia bakal kembali nunjukin seluruh kemampuannya saat bertarung.

Aku tahu banyak yang engga suka sama Ariel, tapi apakah kalian masih akan tetep membencinya setelah Arc ini berakhir? 😁

I'm a Villain in My Own Game?Where stories live. Discover now