BAB#36

1.1K 61 1
                                    

EYRAZEL ARVENYA POV

Perjalanan kembali di isi dengan keheningan. Sekali-kali aku melirik Zyren yang sibuk dengan handphone begitu juga dengan Flora.

"Sayang, nanti kita antar Flora ke hotel dekat kantor saja"

"Siap" jawabku singkat, hatiku menahan sakit yang tidak dapat ku artikan, saat tadi Flora menjelaskan tentang orang yang dia cintai, aku melihat Zyren dan Flora saling menatap melalui kaca spion ini, namun aku harus menahan rasa sakit ku demi perusahan Zyren.

Tidak terasa kami telah sampai di hotel, aku segera membantu Flora untuk membawa barangnya ke kamar hotel.

"Kamu di sini, besok baru kamu bekerja" ucap Zyren

"Siap Zyren ku sayang"

Aku yang mendengar itu menatap Flora dengan emosi. Hatiku semakin hancur, apakah yang tadi di katakan oleh Flora orang itu adalah Zyren.

"Sayang itu umum. Dan dia teman sekolahku bukan? Tidak ada salahnya kan?" tanya Flora padaku

Tanpa menjawab, Zyren segera membawa ku pergi dari situ dan kembali ke mobil. "Gak usah menanggapi dia" ucap Zyren

"Iya sayang, kita langsung ke kantor. Kabari setiap kepala divisi untuk bertemu di ruang meeting sayang"

Aku memesan taksi online untuk segera ke kantor Zyren. Tiba di sana, kami segera ke ruang meeting untuk membahas masalah perusahaan.

***

Sekitar dua jam kami memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahan Zyren, aku juga bahkan membuka peluang untuk mereka memberikan tanggapan dan saran. Selesai meeting, kini tersisa aku, Zyren dan mbak Geara.

"Aku pusing tau Ren, kayak tidak memiliki ide. Tapi pacar mu ini sungguh hebat, dia menjelaskan setiap detail yang harus di rubah dengan sangat mudah"

"Kita hidup di zaman ini, berarti kita mengikuti perkembangan zaman ini juga mbak. Kalau konsep kita hanya bertahan dengan konsep lama, otomatis itu membuat kita tidak maju"

"Kita bisa nikah gak, kalau kamu mode serius begini. Rasanya aku ingin menikahi kamu" ucap Zyren, ucapannya bahkan tidak membuat tenang sedikit pun di hatiku. Tidak seperti biasanya, kata-kata yang keluar dari mulutnya selalu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi padanya. Aku harus berpura-pura tetap baik sampai aku menemukan bukti nyata tentang kecurigaanku ini.

"Kalau yang ini jangan di ikuti mbak, buruk soalnya. Hahahahaha"

"Ini kunci mobil kamu Ren" ucap mbak Geara, lantas Zyren mengambilnya dan menyerahkan padaku, kami bertiga lalu tertawa, dan berjalan kembali ke ruangan masing-masing. "Sayang, kamu cape? Mau balik?" tanya Zyren pada ku.

"Gak apa-apa kamu sendiri? Nanti mau aku jemput?"

"Gak usah sayang. Aku pulang sendiri saja, kamu istirahat ya" Zyren lalu menciumku,

Kembali ke mobil, aku melaju menuju toko bunga, hanya ingin membelinya buket bunga ini sebagai tanda untuk dia terus semangat. Sesudah membeli bunga aku kembali ke kantornya, hendak untuk turun, malah aku melihat Zyren keluar dengan tergesa-gesa. Dia segera naik taksi online dan meninggalkan perusahan. Aku yang menjadi penasaran mengikuti mobil yang di tumpanginya.

Tidak lama aku melihat mobil itu kembali ke hotel milik Flora, perasaan curigaku semakin meningkat, aku bahkan berkeringat dingin. Segera aku turun dan mengikutinya menuju kamar Flora.

Ku lihat Zyren mengetuk pintu dan ketika Flora membukanya dia memeluk Zyren, dan bahkan Zyren membalas pelukan itu. Hatiku merasa sakit, sungguh ini lebih sakit di banding Zyren dan Damon dulu. Aku kembali ke mobil dan meninggalkan hotel ini. Segala pikiran positif aku usahakan hadir menghapus pikiran negatif, tapi tetap tidak bisa.

FelicityWhere stories live. Discover now