Sae • STAGE 1 • Kenangan Lampau

68 8 11
                                    

"Anak manusia."

Suara lembut berbisik persis disamping telingamu.

"Bangun, anak manusia. Ada yang ingin kuberikan padamu."

Dua lensamu terbuka perlahan. Samar-samar kesadaranmu kembali. Lagi-lagi kau terbangun di ruang gelap yang hanya memiliki lantai air itu.

"Siapa?" tanyamu lemah. Meski kau sudah berdiri dengan kaki mu kini, tapi kau masih merasa energimu belum sepenuhnya kembali.

"Rapuh sekali. Apa kau tak lelah melayani mereka yang hanya ingin melenyapkanmu?" tanya sosok itu kembali.

Kau memijat kepalamu, menggeleng pelan. "Aku... juga manusia seperti mereka."

Lensa sosok itu memicing padamu, dia seakan tak setuju. "Kau adalah bagian dari Ayakashi. Dalam tubuhmu mengalir darah Kitsune yang berkembang sempurna. Kekuatanmu tak bisa disandingkan dengan mereka(manusia). Ayakashi lebih baik daripada manusia."

"Walau aku memilikinya, aku tak akan menyakiti bangsa darah lain yang ada dalam diriku juga." Kau mendongakkan wajahmu yang terjatuh itu padanya. "Karena aku terlahir dan tercipta dari manusia!" Bentakanmu menggarisbesarkan siapa sebenarnya dirimu di hadapan sosok itu.

Namun, mimik sosok itu tak berubah. Kau tak mengenalnya, tapi sepertinya dia begitu mengenalmu. Dia melangkah maju, kau melangkah mundur. Dia tau kau pasti akan begitu, itu bukan hal baru menurutnya.

"Kau ingin mengetahui siapa dirimu, bukan?"

Ucapannya membuatmu tersentak tak bergerak. Bagai ular yang melingkari leher mangsanya--kau tak mampu kabur kemana-mana lagi. Dia memilikimu--seluruh bagian dari dirimu.

Lantas dari tangannya memancar suatu bola cahaya yang berisi memori-memori lama. Suara memori-memori itu terdengar bising di telingamu.

Sosok itu kembali melihatmu. "Ini milikmu." Kemudian dia bergerak cepat kearahmu, menusuk dan memasukkan benda itu paksa ke dalam jantungmu--jiwamu--sembari dia berbisik.

"Dan kau juga milikku, Abe-hime."

Gejolak kuat berdetak dalam dalam dada juga kepala mu. Aliran sarafmu terhujam oleh memori-memori yang mengisi setiap ruang kosong dan abu-abu dalam dirimu.
Senang maupun tidak senangnya. Dari yang diinginkan hingga yang tak diinginkan-- semua kembali pada ingatanmu--semua mengalir masuk ke dalam dirimu tanpa ampun. Bagai hujan panah yang jatuh dari langit.

Kaki mu menyerah dan terjatuh. Suaramu memekik, tanganmu mencengkram kepala mu begitu keras, kau menderita. Sementara dia berjongkok di depanmu yang bergetar menahan rasa sakit.

"Nama ku, Sae Itoshi. Aku Orochi yang terikat dengan dirimu."

"Jangan kau lupakan lagi nama itu."

+ + + +

[ Flashback ]

Bagaimana aku bisa melupakannya?

Jika saja manusia tak serakah dengan keinginan mereka.
Dan Ayakashi bisa hidup dengan damainya.
Mungkin aku tak akan pernah membuatmu dan aku menderita bersama.

Namaku Abe (name). Setelah ayahku yang bernama Abe Seimei pergi meninggalkan ibu. Dia menghilang bersama musim yang telah berganti. Barulah setelah itu namanya terkenang dalam sejarah kedamaian.

Mediang ayah selalu mendapat fitnah keji dari manusia, direndahkan juga oleh bangsa Ayakashi. Mereka menganggapnya sebagai sosok yang kotor karena memiliki darah Kitsune mengalir dalam tubuhnya. Pada saat yang sama juga, dia tak layak disebut sebagai sosok manusia.

Seal Us, Onmyoji-sama! || Blue Lock Fan fictionOù les histoires vivent. Découvrez maintenant