About VeRa

0 0 0
                                    

"INI si Veve ke mana lagi? Lama amat boleh berubah doang pasti nongkrong dulu tuh bocah"gerutu Sevanya yang sedang duduk di depan pet shop, kucingnya terus-terus sangat polos di kandang yang baru dibeli. 1 menit kemudian Veve dan mobilnya datang, Sevanya langsung berdiri dan menghampiri mobil Veve

"Ve! Dari mana aja kamu? Kakak udah nunggu lama nih"gerutu Sevanya di depan kaca mobil, Veve menurunkan kaca mobilnya dengan wajah yang sudah merah menahan tangis

"Kak! Handphone aku hilang!!!"tariak Veve dengan air mata yang mengalir,Sevanya terkejut bukan main. Bagaimana bisa belahan jiwa dan raga adiknya itu hilang?

"Kok bisa?"

"Ga tau kak, waktu aku jemput kakak di sekolah aku bawa handphonenya kan, aku simpan di tas sekolah aku terus aku bawa ke dalam toko sempat aku tinggal sih tadi tapi cuma sebentar doang"ucap Veve panjang lebar

"Itu karena kamu aja yang teledor, makanya nyimpen barang tuh hati-hati apalagi pergi sendiri"omel Sevanya panjang lebar

"Aduhhh......gimana ya Kak? Aku takut dimarahin papa" ucap Veve gelisah

"Hmmm.....gimana ya? Masalahnya handphone kamu itu iphone 13 pro max yang harganya lumayan mahal, kamu punya tabungan ga?"tanya Sevanya, Veve berpikir sejenak. Tabungannya saja tidak sampai 10 juta maklum ya agak boros akhir-akhir ini

"Ada sih tapi ga sebanyak itu" Sevanya berpikir keras dan mengehela nafasnya dengan pelan. Tidak ada cara lain lagi selain

"Kamu berdoa aja sekarang, biar dikasih petunjuk gimana baiknya"ucap Sevanya, Veve mengangguk. Mereka berdua pulang dengan Sevanya membawa kucing yang baru ia pungut dan diberi nama Rebecca

Sesampainya di rumah Veve dan Sevanya masuk kamar masing-masing, sedangkan Rebecca Sevanya simpan di ruangan yang tak terpakai yang disulap menjadi kamar kucing yang menggemaskan.Sevanya rela mengeluarkan dana sebesar 25 juta untuk membuat kamar itu nyaman untuk kucingnya, hanya untuk kucing! Namanya juga pecinta kucing.

***

Di dalam kamar, Veve sedang melamun memikirkan handphonenya yang hilang. Untungnya ia masih punya laptop dan isi filenya sama dengan handphonenya, beberapa hari yang lalu kakaknya meminjam laptop itu jadi ia berniat ingin mengambilnya di kamarnya

Veve berjalan keluar kamar dan pergi menuju kamar Sevanya

Tok,tok,tok

"Kak!!!!"teriak Veve di depan pintu kamarnya, selang 2 menit tidak ada jawaban. CV berniat untuk mengecek pintunya dikunci atau tidak Dan ternyata tidak dikunci jadi Veve masuk begitu saja

"Maaf ya Kak aku asal masuk aja lagian kakaknya lama sih"gumam Veve lalu masuk dan melihat di atas kasur ada laptopnya, ia mengambilnya lalu keluar dari kamar dan menutup pintunya kembali. Tak berselang lama Veve pun sampai di kamarnya iya duduk di kursi belajarnya lalu menyalakan laptop itu dan berniat memeriksa WhatsAppnya

"Ini nomor siapa anjir?"Veve membuka room chatnya, ia sangat terkejut dengan isi dari room chat itu. Buru-buru ia keluar dari WhatsApp dan menutup laptopnya kembali. Veve menghela nafas panjang

"Kak,kenapa udah sejauh ini?"

Malam harinya Veve berniat main ke rumah Ara bersama Ayu ia pergi menggunakan mobil pribadinya, rumah Ara tidak begitu jauh cukup 15 menit dari rumahnya. Yang menunjukkan pukul 19:13 masih ada waktu, rencananya mereka bertiga akan nonton film bersama di ruangan khusus menonton milik warga Arab dan makanan cake buatan ibu Ara. karena memang selezat itu!

Vevr melajukan mobilnya di jalanan yang masih ramai kendaraan ini, di tengah perjalanan ia melihat ada pedagang yang menjual milk crepes.ia sangat tertarik membelinya jadi ia menepikan mobilnya tepat di depan toko lalu turun dari mobil dan menghampiri sang pedagang

Tak Kala Takdir BerkehendakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang