01 Kandas sebelum jadian 💋

15 5 20
                                    

"Kenalin Jang, ini Ucup pacar aku."

Namanya Sukiem Miskina janda muda rasa perawan parasnya menawan beliau baru saja ditinggal suaminya beberapa bulan lalu. Ujang berteman dengannya sejak lima tahun lalu, dalam diam Ujang mencintai Sukiem, Ujang hancur kala perempuan itu mengandeng lelaki lain. Sakit bangat hati Ujang, sesak bangat dada Ujang.

"Semoga bahagia bersama si goblok itu, ya Su."

Sejak tadi Ujang menahan agar dirinya enggak pipis di celana, wajah si Ucup yang teramat mirip bapaknya membuat tawa terbahak-bahak. Masa iya Ujang yang teramat tampan dan mapan ditikung keponakan sendiri, apa kata dunia?

"Heh bisa-bisanya Om ngatain keponakan sendiri goblok? Hiks sroot Om Ujang jahat, huaaahhh Mami Hiks."

Ucup menangis tersedu ia tak terima dirinya dikatain goblok padahal kenyataannya emang benar buktinya Ucup selalu mendapatkan rangking 40 dari 41 siswa dikalasnya.

"Ucup my baby my lovenya tante Suki jangan nangis ya." Sukiem mengelus kepala Ucup berharap anak itu berhenti menangis.

Ucup Rasenggan, putra dari Markojang dan Ralyn usianya baru menginjak lima belas tahun, Ujang tidak habis pikir mengapa bisa dia berpacaran dengan Sukiem yang usianya jauh lebih tua daripada Maminya sendiri? Apa mungkin Sukiem paedofilia? Ah memikirkan hal ini kepala Ujang pusing sendiri.

"Susu, apa enggak ada cowok lain yang bisa lo ajak pacaran? Kenapa harus Ucup si bocah bau kencur yang berak aja masih di cebokin emaknya, lo sehat?" Ujang mengecek suhu tubuh Sukiem untuk memastikan Sukiem kesambet dedemit atau tidak.

Kulit Sukiem putih, rambutnya panjang menyentuh lutut, tawanya mengerikan seperti mbak kunti, senyumannya semanis madu, aroma tubuhnya melati beh idaman Ujang banget. Ujang berharap Susu bisa menjadi kekasih hatinya bersamanya sampai menutup usia. Btw Susu adalah panggilan sayang yang Ujang berikan untuk Sukiem.

"Alah bilang aja Om cemburu, sebab Ucup yang berhasil menaklukan janda paling montok di kampung ini."

Ucup menyombongkan diri ia menggenggam erat tangan Sukiem bocah ingusan tersenyum manja. Ujang kesal sangat kesal Ujang terdekat untuk melupakan Sukiem dan menikmati status jomblonya jauh lebih lama.

****

"Pertemanan kita selesai sampai disini, aku enggak sudi berhubungan denganmu April."

"Salah aku apa? Aku masih mau temenan sama kamu, Udin."

Udin sudah mengetahui segalanya, bahwa Aprily Agusta merupakan putri dari Merpuah Sabalabala wanita yang sudah menghancurkan hidup Maminya, Udin tidak menyangka bahwa gadis dihadapannya adalah saudarinya.

"Gara-gara Mama kamu, Mamiku menderita. Dasar putrinya pelakor!"

"Mamaku bukan PELAKOR!!! Mami kamu yang bodoh sudah tahu Papaku sangat mencintai Mamaku, dia malah nekat menikah dengan Papaku. "

Hubungan rumit, masa lalu yang kelam, kesalahpahaman yang menimbulkan dendam. Marpuah menikahi Pengki karena terpaksa semua ia lalukan demi Aprily, begitupun Ralyn dia terjebak rasa yang sulit dipahami. Tujuh belas tahun telah berlalu kini anak-anak mereka yang awalnya bersahabat sekarang malah saling bermusuhan.

****

"Lily kenapa sedih? " Ujang bertanya, gadis itu begitu sangat murung sedari tadi ia duduk dibawah pohon beringin seraya merobek poto kebersamaannya dengan Udin.

"Semua teman sekelas menertawakan aku, mereka bilang rambutku jelek mirip dora! Semuanya gara-gara bu guru yang memotong rambutku secara paksa hanya karena aku mewarnainya."

April berbohong, tidak ada yang mengejeknya justru semua orang memujinya April terlihat manis dengan rambut pendeknya. April tidak ingin Ujang tahu biarlah ia menyembunyikan segalanya.

"Jangan bohong Ly, Om tadi melihat kamu bertengkar dengan Udin. Kamu bersedih karena itu kan?"

"Kalau Om sudah tahu ngapain nanya? Sana pergi, aku mau sendiri."

Ujang menuruti kemauan Aprily, ia meninggalkan gadis itu sendirian dengan harapan tidak ada orang gila yang mengganggunya.

***

"Ucup membawa kabar hot jeletot kalian pasti melotot."

Baru pulang bikin keluarga gempar itulah Ucup yang kelakuannya bikin geleng-geleng kepala, mereka penasaran ada gosip apa lagi yang dibawa bocah ingusan itu?

"Kenapa Cup, teman sekelas lo cepirit di celana lagi?" tanya Udin, adiknya yang satu ini selalu menyebar berita yang tidak ada manfaatnya.

"Mau tau atau mau tahu banget?" walaupun informasi dari Ucup tiada gunanya semua orang tatap penasaran.

"Munah tahu pasti Bang Ucup mau kasih tahu ke kita semua jikalau abang sudah jadian Mpok Sukiem."

Ucapan Maemunah membuat satu keluarga terkejut bukan main. Ralyn yang sibuk menyiapkan makan siang hampir jantungan mendengarnya.

"Doyan Janda boleh tapi nyari yang seumuran Papi enggak restui hubungan kalian, ogah bangat punya menantu tua bangka."

Markojang sebagai ayah yang baik tidak terima putranya menjalin hubungan dengan wanita itu Ucup masih kecil harusnya fokus belajar bukan pacaran sama janda.

"Mami tahu usia bukan penghalang cinta, tatapi kamu sadar dong kamu dan Mpok Suki itu ibaratkan nenek dan cucunya enggak sebanding sayang." Ralyn memberi pengertian.

"Kalian salah paham, Ucup enggak pacaran sama Mpok Suki sumpah demi kentutnya Om Ujang. Ucup cuma bantu Mpok Suki untuk preng, Om Ujang Kan sekarang ulang tahun."

Ucup mengatakan yang sejujurnya ia tak menjalin hubungan dengan Sukiem, Ucup enggak bisa melewatkan kesempatan emas ini sebab Sukiem memberikannya seperangkat alat tulis, Ucup bahagia bangat dapat buku baru ia semakin semangat buat belajar dan membuktikan bukan cuma Udin aja yang cerdas. Ucup menerima tawaran Sukiem karena itu.

"Jangan Ngadi-Ngadi ulang tahun gue bulan Juni, yang ulang tahun bulan April Marpuah bukan gue." Ujang datang secara tiba-tiba tanpa memberi salam dahulu.

"Cie yang masih ingat ulang tahun mantan." Ralyn menggoda Ujang, sahabatnya tiba tiba tersenyum manis.

"Jadi Om Ujang mantannya Tante Puah?" Udin nampak kesal mendengarnya.

"Apa? Udin mau memutuskan hubungan dengan Om? Gak sudi lihat Om lagi?" Ujang tidak mengerti Aprily dan Udin tak bersalah mengapa mereka ikut terkana imbasnya?

"Maksud Om Ujang apa?" Maemunah heran sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Om serta kakaknya berseteru?

"Ucup izin pergi dulu ya babay jangan kangen." Memberi tahu Sukiem bahwa ulang tahun Ujang bulan Juni lebih penting daripada menyimak drama tak jelas di rumah.

"Din dengerin Om, bukan hanya Mami kamu yang menjadi korban keegoisan Pengki tatapi Mamanya April juga." tak bermaksud membuka derita lama, hanya saja tindakan Udin terhadap Aprily sangatlah keterlaluan.

"Ujang please jangan dibahas." Kenangan kelam yang berusaha dilupakan terngiang kembali dalam benak Ralyn, air mata tumpah membasahi pipi kesedihan datang menyapa.

"Bukannya lo yang cerita ke Udin bahwa Marpuah telah menghancurkan hidup lo?"

"Enggak Jang, gue enggak pernah cerita apapun." tangisan Ralyn semakin menjadi.

"Terus Udin tahu darimana? Kalau bukan lo yang kasih tahu? Tindakan Udin bikin hati Lily hancur gue enggak terima!" Ujang tak suka jika gadis mungil itu disakiti, ia berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Aprily.

"Lo lebih membela anak dari mantan pacar lo dibandingkan keponakan lo sendiri Jang? Jikalau kedatangan lo ke sini hanya untuk membuat keributan lebih baik pergi!!!" Markojang menendang Ujang tak perduli kalaupun Ujang adalah sepupunya sendiri.

"Lo enggak suka anak lo diperlakukan begitu? Hati gue sakit Lily anak gue, disaat ibunya sendiri mau bunuh dia sejak ia dalam kandungan gue yang mencegahnya, gue rawat dia sampai dia beranjak remaja. Gue gak suka Udin nyakitin Lily begitu, mau bagaimana pun mereka bersaudara harusnya saling jaga bukan malah bermusuhan dan menyimpan dendam."

" Gue ngerti perasaan lo, Ujang. Tatapi sudah ya gue mohon jangan dibahas lagi."

"Maaf sudah membuat keributan di rumah kalian gue pamit pergi."

😚To be continue😉

Jomblo buluk kurang glowing. || Hiatus || Where stories live. Discover now