Jungkook yang menyuruh ahjuma Soomin mempersiapkan ini semua. Karena memang jarang sekali Tuan nya ini mau makan di rumah.

Biasanya, Jungkook akan makan diluar. Dia pulang ke mansion hanya untuk tidur saja. Dia akan menghabiskan waktunya dikantor ataupun di club.

Tapi beberapa hari ini berbeda, sudah tiga hari ia tidak pergi ke kantor. Dan menghabiskan waktunya dirunah seharian penuh selama tiga hari. Yoonjung masih setia menangis, dia tidak berhenti menangis. Dirinya sangat ketakutan, karena sebelum keluar dari kamar tadi Jungkook habis membentak nya.

"Ayo makan lah, kau harus makan yang banyak" Ujarnya lembut.

"Ak-- aku tidak mau makan hikss, aku hanya ingin kau melepaskan ku dari sini" Dia berkata sambil menangis.

"Aku tidak akan melepaskan mu sampai kapan pun, kau milik ku." Ucapnya tegas

"Ayo, sekarang habiskan lah makanan mu"

Yoonjung masih menunduk, tangan nya tidak kunjung menyentuh sendok itu. Matanya masih mengeluarkan tetes demi tetes airmata.

"Ta-- tapi aku tidak lapar hikss" Ucapnya lirih, namun masih bisa di dengar oleh Jungkook.

Jungkook menggebrak meja makan, Yoonjung terkejut. Tidak hanya Yoonjung yang terkejut, Ahjuma Soomin dan para pelayan lain nya terkejut.

Mereka ketakutan, Yoonjung bergetar ketakutan.

"Jangan buat aku marah, Yoonjung. Ayo habiskan sarapan mu sekarang juga, apakah perlu aku menyuapi mu dengan paksa, hm?"

Yoonjung dengan cepat menggeleng.
"Tidak, aku bisa sendiri".

Jungkook tersenyum melihat Yoonjung yang mulai menyendokkan nasi kedalam mulutnya. Matanya memandangi bibir pink cerry yang sedang mengunyah. Bibirnya ber smirk.

So sexi.



***



Setelah makan malam, Jungkook membawa Yoonjung masuk kedalam kamar. Suasananya sangat sunyi. Yoonjung memberanikan diri bertanya.

"Tuan, dimana ponselku? Aku ingin menghubungi Ahjum dirunah ku" Ucap nya hati hati.

Jungkook yang sedang terfokus pada layar laptop nya pandangannya telmralihkan oleh Yoonjung.

"Aku sudah menghancurkan nya" Ucapnya santai.

"Kumohon, lepaskan lah aku. Aku bukan siapa siapa mu, begitu juga dengan kau"

"Harus berapa kali aku mengatakannya bahwa sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepaskan mu" Nada nya sedikit serius kali ini.

Yoonjung meneguk ludah nya dengan kasar, dia binggung harus berkata apa.

"Kau tidak tahu aku siapa, hm?. Aku sudah lama mengincarmu asalkan kau tahu, Yoonjung. Apakah kau tidak menyadari itu?. Sudah cukup aku bersabar selama ini menunggumu"

"Tapi kau bahkan bukan siapa siapa ku hikss, aku tidak mengenalmu. Kau sudah mengambil hak yang bukan milikumu dari ku hikss" Isak nya pilu, kepalanya tertunduk.

Jungkook meninggalkan meja kerja nya, dan menghampiri Yoonjung yang ada di tepi ranjang.

"Siapa bilang itu bukan hak ku? Itu hak ku. Aku yang berhak atas tubuh mu, ingat itu"

"Tap---" ucapan nya terpotong saat bibir Jungkook menyambar bibir nya. Jungkook melumat bibir nya dengan kasar, dadanya terasa sesak karena serangan tidak tiba Jungkook.

Dia hanya bisa menangis paksa saat Jungkook menyesapi bibirnya dengan kasar. Dirinya tidak bisa melawan tenaga binatang buas di hadapan nya ini. Setelah beberapa menit, pautan itu terlepaskan juga. Jungkook menatap Yoonjung dengan sayu, tangan nya menyelipkan rambut Yoonjung kebelakang daun telinga nya.

"Sudahlah. Ayo tidur, ini sudah malam. Besok aku harus pergi ke kantor untuk meeting yang sangat penting dengan klien ku"

Yoonjung menurut. Dia membaringkan tubuhnya dan menarik selimut tebal untuk membungkus tubuh mungil nya.

Dia tidur membelakangi Jungkook.

"Jangan memunggungi ku, aku tidak suka" Ucapnya dengan sedikit tegas.

Yoonjung membalik kan badan nya, dia menghapan ke atas langit langit kamar. Tangan kekar Jungkook melingkar di lunggung ramping Yoonjung. Yoonjung tidak bisa menolak nya, dia tahu jika dia menolaknya itu akan membangkitkan amarah Jungkook.



***



Pagi hari ini, setelah sarapan Jungkook mengecup singkat kening Yoonjung. Pria itu sudah siap, dia sudah menggunakan setelah kemeja putih dengan jas navy disertai celana yang selaras.

Itu menambah kesan tampan nya. Tubuhnya yang tinggi dan berotot dan penampilan nya saat ini.

Tali Yoonjung biasa saja melihatnya, hanya ada rasa takut nya kepada Jungkook.

"Aku akan pergi ke kantor, jangan keluar dari mansion ini. Katakan saja kepada Ahjuma jika kau menginginkan sesuatu"

Posisinya saat ini sedang berdiri berhadapan dengan Yoonjung. Gadis itu harus sedikit keatas untuk membalas tatapan Jungkook "Nee" Lirihnya.

"Aku akan kembali pukul tujuh malam, tunggulah aku saat makan malam" Titahnya.

Yoonjung mengangguk pelan. Jungkook memeluknya singkatkan dan mengecup pelan kening nya. Dia serasa tidak sudi pergi ke kantor dan meninggalkan gadisnya. Jika tidak ada rapat penting dengan klien nya saja dia enggan untuk pergi ke kantor.

Pria itu sudah melangkah keluar dari mansion. Pergi menuju garasi dan mulai mengendari mobil nya. Yoonjung membuka tirai, terlihat sudah mobil hitam mewahnya itu sudah keluar dari mansion. Dia terduduk di sofa ruang tamu lantai dua, dirinya mulai menangis lagi

"Hikss, sampai kapan aku harus berada disini?. Ya Tuhan, ku mohon bantulah aku untuk keluar dari sini hikss"

Ahjuma Soomin yang sedang membersihkan lantai dua pun tidak sengaja melihat Nyonya nya yang sedang menangis, dia ingin rasanya untuk menghampiri Nyonya nya, namun dia ragu.

Dengan langkah berat dia mencoba menghampiri Nyonya nya.
"Nyo-- Nyonya???" Panggilnya lirih.

Yoonjung sangat terkejut, dia dengan reflek menghapus air matanya. Mencoba menutupi jejak nya yang sehabis menangis.

"Nyonya, maaf jika sebelumnya saya sangat lancang. Mengapa Nyonya menagis, ada apa Nyonya?" Tanya nya sopan.

To Be Countinue.



Terdapat kemajuan bahasa dan cara penulisan disini, kedepan nya akan saya lebih usahakan.

Wild Husbandजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें