Solved

347 30 9
                                    

Sinar matahari pagi menerobos masuk kamar Kana, tetapi dua lelaki itu masih jauh di alam mimpi masing-masing.
Pasha terbangun lebih dulu, melihat Kana yang masih tertidur pulas membuatnya teringat kali terakhir sebelum ia menyusul ke alam mimpi. Ada apa dengan manusia disampingnya ini? Tanpa sadar Pasha terus memandangi Kana, hingga akhirnya Kana membuka mata dan mendapati dirinya tengah ditatap dengan begitu intens, tak seperti biasanya.

"Capek ya?"

"Heem, kamu bangun dari tadi?"

"10 menit lah, kamu pules banget ga tega banguninnya"

"Hadeh, iya deh"

"Kan"

"Hm? Kenapa?"

"Ga mau cerita apa gitu?"

"Cerita? Cerita apa? Ga punya cerita"

"Ya mana tau kamu ada beban pikiran, kemarin aja kamu fokus banget sama layar kotak itu sampe aku tinggal ngobrol sama ayah sama mama aja kamu ga keluar. Pas aku balik, eh dah tidur aja"

"Pusing aja dikit. Team cyber ngehubungin aku kalau kamu dapet ancaman tidak langsung, yang artinya kamu ga tau kalo kamu diancem. In case, aku ga bisa diem aja makanya aku bawa kamu kesini jauh dari planning awal yang aku maunya kita di hotel aja. Nama kamu semakin naik akhir-akhir ini, artinya kamu juga harus semakin hati-hati. Aku diem dari kemarin karena masih belum bisa nemuin titik terang pelakunya. Just wanna protect yourself as always. Maaf kalo akhirnya aku jadi diemin kamu karena ini"

".... Aku ga tau harus ngomong apa, tapi.. Thanks for your action. Kamu ga pernah gagal buat aku, bahkan tanpa aku tau kamu udah gerak jauh. Kenapa? Kenapa semua ada di kamu? Kind, gentle, cute, anything. Aku ga pernah khawatir, karena selama sama kamu aku yakin aku aman. I trust you, in every way."

"Aduh, terharu haha. Bisa aja, jadi karena aku udah kerja keras buat pacarku aku boleh minta imbalan ga?"

"Sure, mau apa?"

Kana menunjuk pipi juga bibirnya, menandakan imbalan itu harus dari bibir kekasihnya.
Kecupan singkat Pasha daratkan di seluruh wajah Kana, alih-alih hanya di pipi dan bibirnya. Kana menarik Pasha dalam dekapannya, rasanya rindu sekali. Padahal baru satu malam tanpa dekapan kekasih kecilnya itu.

"Kana, Pasha kalian udah bangun?"

Teriak mama Kana dari ruang makan, sepertinya mengajak sarapan. Keduanya pun beranjak keluar kamar, dengan tampilan khas orang bangun tidur.

"Gimana tidurnya? Nyaman kan?"

"Nyaman yah, biasanya juga gitu"

"Oh iya, ayah mau berterimakasih sama kalian, sudah mau meluangkan waktu buat bertemu juga mengunjungi ayah disini. Kabar Jakarta baik kan?"

"Baik yah, ehmmm kayanya kita mau lebih lama disini yah, gapapa kan?"

"Loh ya gapapa, ayah seneng kamu mau disini lebih lama. Pasha lagi senggang ya?"

"Ah?? Iya.. Lagi ngurangin kerjaan yah.."

"Bener, jangan dipaksain. Istirahat dulu gapapa, mungkin kamu juga perlu coba hal baru"

"Iya yah, mungkin.."

Mereka melanjutkan sarapan dengan sesekali mengobrol ringan, dari bawah meja Pasha mengelus lembut paha Kana, menandakan untuk jangan khawatir terhadapnya.

.

Kamar

"Sha"

"Hm? Kenapa?"

My Staff Be My Lover [FirstKhaotung]Where stories live. Discover now