[ 2 ] Kehilangan

33 10 2
                                    

𝐊𝐄𝐀𝐃𝐀𝐀𝐍 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐁𝐎𝐄𝐋..

Solar dan Duri khawatir dengan Gempa yg selalu mengunci diri di kamarnya. Gempa melarang Solar&Duri keluar rumah tanpa seizinnya.

Gempa tidak ingin kedua adik bungsu nya bernasib sama dengan blaze&ice.

Gempa menyembunyikan kematian kedua adiknya, dan menaruh mayat nya di kamar blaze dan ice sendiri.

Solar merasa itu akan membuat blaze dan ice tidak tenang,
mereka pasti bakal gentayangan.

Rumah berantakan, barang² berserakan dan banyak yg pecah. Itu semua ulah Gempa yg meluapkan emosinya kepada barang² yg ada di rumah.

Keadaan rumah semakin kacau, dan membuat Solar&Duri tidak nyaman. Gempa melarang kedua adik bungsunya untuk menghubungi Halilintar dan Taufan.

Gempa seperti sudah gila, ia membuat banyak larangan. Larangan gempa seperti ingin mencekik Solar&Duri.

"Sol, andai aja mereka ga mati." Ucap Duri dengan wajah kecewa.

"Kita harus apa? Kak gempa melarang kita keluar dan melarang untuk menghubungi kak Hali dan kak Taufan." Sahut Solar dngn wajah merengut.

"Solar, kamu gk sedih?" Tanya Duri merasa solar seperti fine² aja, saat melihat blaze&ice sdh mati.

"Engga."

Duri melirik ke Solar, ia lagi menahan air mata, sambil menggigit bibir bawahnya.

"Andai aja aku tau. Kak blaze bkl mati waktu itu.. Aku bkl nelfon dia lebih lama." Tangis solar yg mengingat terakhir kali ia menelfon blaze untuk pulang.

Duri yg mendengar tangisan solar langsung segera memeluk nya. Solar langsung membalas pelukan Duri.

"Solar.."

Solar tersentak kaget mendengar suara itu. Ia langsung menoleh kebelakang dan melihat blaze yg menatapnya dengan tersenyum.

Solar langsung mengucek² matanya dan berharap itu tadi cmn khayalan dia. Ternyata benar, itu cmn khayalan solar karena sangat rindu dengan kakaknya blaze.

Solar kecewa karena tadi itu cmn khayalan nya, andai blaze hidup kembali.. Mungkin gempa bakal waras, Pikir si solar.

Solar sudah kesal dengan kelakuan gempa yg makin hari makin tidak jelas. Solarpun berusaha untuk menyadarkan si gempa dari kegilaannya.

|𝐊𝐀𝐌𝐀𝐑 𝐆𝐄𝐌𝐏𝐀|

"Kak gempa?? Kak.." Panggil solar sambil mengetuk² pintu.

Gempa langsung membuka pintu kamarnya dan menatap solar dengan tatapan tajam, yg membuat solar menjadi takut dengannya.

"Pergi dari hadapan ku." Ucap gempa sembari menutup pintu kamarnya dengan kasar.

Solar merasa tersinggung dengan ucapan gempa. Ia berpikir gempa sudah tidak peduli dengannya. solar menyerah untuk menyadarkan gempa dari kegilaan.

"Kak Hali.." Ucap solar dalam hati.

Solar merasa tidak ada semangat sekolah. solar ingin berbaring di ranjang nya terus menerus kalo bisa sampai ia mati. Solar bisa menghirup aroma tak sedap dari kamar blaze&ice.

Gempa menganggap bahwa si blaze dan ice itu masih hidup. Terkadang ia bolak-balik ke kamar blaze&ice, entah ngapain.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

This is all your fault! Where stories live. Discover now