32

15.3K 695 40
                                    

SELAMAT MEMBACA ~


"Wah rumah Ini besar juga, " Natan terpukau melihat rumah baru keluarganya yang di belikan oleh Langga.

"Papa sama Mama pasti nyaman tinggal di sini " lanjutnya sambil menatap kedua orang tuannya yang sedang berdiri di belakang.

Natan menghampiri mereka, "Lalu toko bunganya gimana masih di kelola ?"

"Masih sayang, "

"Hmm, kalau gitu biar Natan bantu kelola aja ya Ma, jadi Mama bisa fokus ke butik Mama " ujar Natan

"Natan mau bantu Mama ? Beneran ? Gak bohong ?" Nada Anis terdengar tidak mempercayai Natan, karena Natan tumben menawarkan diri untuk menjaga toko itu, padahal dari dulu Anis minta bantuan ke Natan tapi, dia selalu menolak.

"Bener Ma, Natan gak bohong " jelasnya

"Baiklah, kalau itu mau Mu, Kamu bisa mengelolanya " Anis tersenyum lebar ke arah Natan, tidak lupa Anis juga memberikan sentuhan lembut ke anak nya itu.

"Permisi .. " sapa seseorang yang baru datang, sontak semua menoleh ke belakang.

"Lang, nih berkas yang lu mau " ucap sekertaris Langga yang tak lain adalah Dirga.

"Ngapain coba dia ke sini " gumam Natan tidak suka melihat Dirga.

"Thanks " Langga mengambil berkas itu kemudian, Dirga pergi keluar

"Lah ngapain lu di luar ?" Tanya Dirga setelah melihat Natan tengah duduk di kursi yang terletak di luar rumah itu.

"Ini rumah gue, serah gue mau ngapain,!" Ketus Natan

"Lu gak pernah berubah ya, maka dari itu gue benci lu " ucap Dirga yang masih berdiri di sebelah Natan

Mendengar itu Natan menatap Dirga, dengan tatapan tajam seolah-olah Natan ingin sekali mengakhiri hidup manusia yang ada di sampingnya.

Tekanan atmosfer yang di pancarkan keduanya melemah ketika kedatangan Wisnu 

"Hallo brooo!! " Sapa Wisnu

"Woi bro ! Lama tak gue jumpa, bagaimana kabar lu ?"

"Kemarin udah ketemu, lebay banget lu aah !"  Wisnu sedikit menyenggol lengan Natan

Natan menanggapi itu dengan tawa,

"Ah gue bawa hamburger king kesukaan lu " Wisnu menyerahkan bingkisan yang di bawanya ke Natan.
Dan yang pasti Natan menerima itu dengan senang hati.

"Dan ini buat lu " Wisnu juga memberikan minuman ke Dirga

"Minuman apa ini ? "  Tanya Dirga

"Itu minuman emosi, coba aja enak kok harganya juga mahal, seratus ribu sebotol.  kalau lu mau tau," jelas Wisnu dan Natan tertawa kecil mendengar nama minuman tersebut.

Minuman yang pernah berhasil membuatnya emosi, Natan juga penasaran reaksi apa yang akan Dirga lontarkan setelah meminum minuman itu.

"Minum buruan ! Nih nota kalau lu gak percaya " Wisnu menyerahkan nota itu ke Dirga, dan sepertinya Dirga percaya lalu, dia mulai meminum, minuman itu.

"Anjing!! Ini air putih ! " Teriak Dirga

"Bwahahhahaa ..." Natan dan Wisnu tertawa, mereka bahagia bisa mengerjai Dirga.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang