18

24.9K 1.2K 58
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

Bugh!

Bugh!

Bugh!!

"Lu kenapa ?. Udah cukup, tangan lu udah luka. Berhentilah memukul tembok "  ucap seseorang sambil menarik tangan kekar Langga yang di penuhi banyak darah.

"Sudah sebulan lu kek gini Lang "lanjut orang itu.

"Lepas !" Langga menepis tangan tersebut lantas kembali memukul tembok

Melupakan emosi yang sering datang  saat jauh dari Natan.

"Langga ! Gue kakak lu ! Dan lu harus nurutin semua ucapan gue !" Teriak orang tersebut yang mengatakan kalau dirinya adalah kakak Langga.

Langga menoleh "jangan karena lu lahir duluan lu  bertingkah menjadi seorang  kakak. Gue gak pernah anggap lu kakak gue  Yudha. "

"Gue memang kakak Lu "

"CK ..! " Langga berdecak lantas pergi dari hadapan seorang yang di panggil Yudha.

"Mau kemana ?" Tanya Yudha

Langkah Langga terhenti saat tepat di depannya seorang lelaki tua berdiri menatap tajam ke arah Langga.

"Mau kemana kamu Langga ?" Tanya lelaki lanjut usia itu sebut saja Wijaya

Lelaki terkaya no 1 di dunia meski sudah tua Wijaya masih terlihat tampan. Semua orang menakuti Wijaya, karena kelicikannya dan ketegasnya dalam memimpin perusahaan dan satu organisasi.

"Aku mau ke Indonesia !" Ucap Langga
Pasalnya sekarang Langga berada di luar negeri bersama saudaranya dan juga Wijaya.

Langga tidak memiliki ibu sejak ia masih bayi karena ibu mereka meninggal saat melahirkan.

"Apa yang membuatmu ingin ke Indonesia ? Bertemu dia lagi ?"

"Ya ! " Langga tak pernah takut melawan ayahnya.

Semenjak kejadi sebulan lalu saat Langga di usir dari rumah Natan Langga hendak pergi ke rumah Wendy tapi di tengah jalan dia tidak sengaja bertemu dengan Wijaya yang mengharuskan Langga untuk ikut ke luar negeri bersamanya.

Dari dulu Wijaya meminta Langga buat kembali  tapi Langga menolak karena dia tidak mau jauh dari Natan.

Tapi sekarang Wijaya dengan gampang menarik Langga dan membawanya pergi dari negara itu.

"Jangan pernah bertemu lagi dengannya kalau kamu ingin keluarga itu beserta anaknya hidup !" Ancam Wijaya yang terdengar tidak main-main.

"PAPA ! JANGAN SAMPAI PAPA MENYENTUH SEHELAI RAMBUT MEREKA JIKA ITU TERJADI AKU AKAN MEMBUNUHNU PA ! "

"Anak aku ingin membunuhku ? Hahaha coba saja !" Wijaya tidak takut dengan ancaman anaknya yang menurutnya hanya bualan kecil.

"Kamu harus tau Langga ! Dari dulu sejak Papa tau kamu berada di keluarga itu Papa hanya diam dan membiarkan kamu melakukan apa yang kamu sukai. Tapi sekarang, Mereka mengusir kamu dan itu kesempatan Papa untuk mendapatkan kamu kembali."

"Papa sudah membalas Budi mereka karena sudah merawat kamu hingga sebesar ini, salah satu perusahaan Papa yang ada di kota itu sudah bekerja sama dengan perusahaan mereka kan ? Dan kamu pasti tau itu ! Dan itu sudah setimpal dengan apa yang mereka lakukan ke kamu. "

Adek posesif Where stories live. Discover now