REDFLAG - 13

Depuis le début
                                    

"Kalau orangnya maniak begitu," jelas Fika.

"Pacar Kakak maniak ya? Kakak lebih baik putusin aja. Daripada Kakak nanti sakit." saran Sapphire, juga merasa tidak nyaman jika ada orang seperti itu. Memaksa pasangan yang jelas-jelas sudah kesakitan. "Kakak sampai susah jalan. Kalau Kakak pingsan gimana?"

"Luci suka yang kasar-kasar, Sapphire. Jadi tenang aja." kekeh Fika.

"Si anjir!" Luciana mengumpat. "Dia bukan pacar, Sapphire."

"Tapi kenapa Kakak mau sampai disakitin begitu?" sela Sapphire tidak habis pikir.

"Main-main aja, soalnya punya dia enak. Nagih banget." kekeh Luciana tanpa merasa terbebani.

"Lo juga maniak berarti!" tuding Raven. "Bukan pacar tapi seks melulu."

"Nggak harus pacar, kan!" tekan Luciana. "Gue lo tanya deh! Lo pernah having sex sama orang yang bukan pacar lo?" tantang Luciana di depan Sapphire.

Sapphire memutar badannya memandang Raven serius. Menanti jawaban lelaki itu karena dia juga penasaran.

"Pertanyaan bodoh!" maki Raven sembari memutar bola mata.

"Lo cuma perlu jawab pertanyaan gue!" tekan Luciana tegas. "Sebelum sama Sapphire mungkin? Atau setelah sama Sapphire?!" lanjut gadis itu dengan senyum miring.

"Nah, mampus!" Fika mengompori dengan seringai licik.

"Nggaklah!" jawab Raven santai. "Kalian berdua bikin pacar gue overthinking!" decaknya. "Sayang, nggak usah dengerin mereka. Mereka berdua itu cewek setan yang suka merusak hubungan orang lain. Putus kita kalau dengerin mereka!" Raven memeluk Sapphire gemas dan mengusap-usap punggungnya.

"Tapi kamu nggak bohong, kan?" tanya Sapphire memastikan.

"Kita udah pernah bicara soal ini, Sayang." jawab Raven mengingatkan lantas mencubit hidung Sapphire.

"Nggak percaya!" ringis Luciana.

"Tapi aku percaya sama Raven kok, Kak." kata Sapphire menengahi.

"Oh iya?"

"Heum,"

"Makasih, Sayang." Raven mengeratkan pelukannya dan menyeringai licik pada kedua gadis di depan mereka tanpa sepengetahuan Sapphire.

Luciana dan Fika hanya memutar bola mata lalu mendengkus. Raven masih aman-aman saja hingga kini.

"Sayang, aku pengin makan." ucap Sapphire manja. "Kamu mau makan apa?"

"Mie ayam?" Raven tidak yakin dengan pilihannya.

"Iya, itu aja. Nanti kita makan berat di mal."

"Heum," Raven mengangguk setuju. Kemudian memanggil pegawai kantin untuk memesan makanan.

"Kalian mau pergi?" tanya Fika.

"Kayaknya sibuk banget," Luciana melanjutkan.

"Iya," jawab Sapphire. "Habis ini kami mau ke butik."

REDFLAG Où les histoires vivent. Découvrez maintenant