"kan gue gatau bang, makanya tanya ke abang~~" rengek Jisung.

"mending lo tanya pertanyaan yang bermanfaat dikit kek ji. gue beneran puyeng sumpah deh"

"ih udahlah, gue marah banget sama lo bang" Jisung melipat kedua tangannya di dada, lalu kepalanya menatap jalanan diluar.

Haechan hanya melirik sebentar, membiarkan Jisung menjalankan ngambeknya. daripada dia harus meladeni pertanyaan pertanyaan tidak masuk akal dari mulut si bungsu.

15 menit kemudian, merea tiba di parkiran fakultas psikologi.

"turun dah sono, semangat belajarnya. jangan nyusahin temen temen sama dosen" ucap Haechan.

"apaan deh, gue ga pernah nyusahin mereka ya bang" delik Jisung.

"iya iya sana, ntar gue tanyain nana atau anak lain, siapa tau mereka bisa jemput lo" ucap Haechan.

"hm oke, bilangin ya gue balik jam 4 sore bang chan" ucap Jisung.

***

"na" panggil Haechan pada Jaemin.

"mana jeno?"

"gatau, gue baru sampe barusan"

"lah, kaga bareng?"

"pas tadi gue berangkat sih di kossan udah kaga ada siapa siapa, tinggal gue sama ji doang"

"kemana tuh anak satu?"

Haechan mengangkat kedua bahunya. "lo balik jam berapa na?"

"kelas gue beres jam 5" ucap Jaemin.

"yang balik jam 4 siapa hari ini?"

"mau nebeng lo? ga bawa mobil? nono kan bawa motor? atau renjun kayanya balik jam 4" ucap Jaemin.

"bukan gue na, gue bawa mobil. lagian gue sama nono beres kelas jam 5 juga"

"lah terus?"

"si bungsu tuh, tadi berangkat bareng gue, tapi baliknya kita beda jam. lagian balik ngampus gue mau balik kerumah dulu"

"sama siapa?" tanya Jaemin.

"sendiri"

"gue ngikut deh"

"gausah na, gue sendiri aja gapapa"

"apaan sih? gue mau ikut chan, kangen sama masakan mama lo gue tuh"

"yaudah terserah aja, gue masuk kelas dulu"

"yaudah sono, gue juga masuk"

***

setelah mendudukkan dirinya di kursi tengah, Haechan segera mengeluarkan handphonenya yang ada didalam tas, lalu mengubungi seseorang.

"halo bang"sapa Haechan

"kenapa chan?"

"balik jamber hari ini lo?"

"kelar jam 4 chan, ngapa? mau numpang?"

"bukan gue bang, jisung. dia balik jam 4 juga, ntar lo chat jisung deh, terus jemput dia ya"ucap Haechan

"oh oke, lo balik jam berapa?"

"balik jam 5 bang, tapi gue langsung ke bandung"

"pulang ke rumah? bareng siapa?"

"rencana sih gue sendiri. tapi tadi nana nawarin buat anter kok"

"gue aja deh yang anter, ntar jam 4 gue balik anter ji. tapi ntar lo jemput gue ke kos"

"boleh, sekalian gue bawa salin"

"yaudah gue matiin ya"ucap Mark disebrang sana.

***
setelah keluar kelas, Mark segera mengirim pesan pada Jisung agar menunggunya di parkiran fakultas psikologi.

***setelah keluar kelas, Mark segera mengirim pesan pada Jisung agar menunggunya di parkiran fakultas psikologi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"cepet masuk ji" teriak Mark. Jisung melihat ke kaca mobil Mark yang terbuka. lalu segera membuka pintu mobil depan.

selama perjalanan menuju ke kossan, diisi dengan keheningan. Mark yang memang malas berbicara, dan Jisung yang terlalu sungkan mengajak Mark berbicara.

bukan karena mereka tidak dekat. hanya saja, dibandingkan Mark dan anak anak lainnya, Mark termasuk manusia pendiam menurut Jisung. dan hanya akan menanggapi secukupnya saja.

tapi, saat Jisung melihat mobil polisi melewati mereka, pikirannya menjadi berkecamuk.

"bang" ucap Jisung.

Mark hanya mengangkat satu alisnya yang menandakan jika ia bertanya mengapa Jisung memanggilnya.

"bang mark pernah liat mobil polisi isi bensin ga?" tanyanya, sambil terus memperhatikan mobil polisi yang ada didepan mereka.

"gak tau ji" jawab Mark.

setelah mendengar jawaban Mark, Jisung langsung diam.

tuh kan ga asik kalo tanya bang mark tuh gerutu Jisung dalam hatinya.

akhirnya mereka kembali dalam keheningan. hingga tiba di depan kossan.

"buka pagarnya ji" perintah Mark. Jisung langsung turun dari mobil dan membuka pagar lebar lebar, membiarkan mobil Mark masuk ke pelataran kos.

setelahnya, Jisung membuka pintu kossan mereka.

"le, dah balik lo?" tanya Jisung pada Chenle yang sedang menonton tv sambil memeluk toples makanan pedas.

"menurut penglihatan lo, gimana?" tanya Chenle malas.

"dih, gitu aja sewot" ucap Jisung sebal, lalu membuka pintu kamarnya.

20 menit kemudian, Mark keluar dari kamarnya sambil membawa tas di gendongannya.

"balik kerumah bang?" tanya Chenle.

"nganter echan ke bandung" jawab Mark.

"tumben? kan belum jatahnya bang echan balik"

"gatau, ada perlu kali."

"titip masakan mama bang chan ye bang"

"ntar gua sampein ke mommy jen"

"hehehe sip, terbaik emang masakan mommy jen"

***

masih sama seperti 2 ceritaku yang lainnya, ini tidak terkonsep sama sekali ya temen temen. jadi mohon dimaklumi jika alur ceritanya sangat tidak jelas dan buruk banget. karena aku juga tidak ahli dalam menulis dan membuat cerita🙏🏻 ini karena ku gabut aja, mengisi kekosongan sambil nunggu dapet kerjaan lain.

DREAM TEAMWhere stories live. Discover now