Momen berdua

182 24 17
                                    

Pagi-pagi pukul 06.30 Alana dengan semangat sudah berada di kantin dengan semangkok bakso dan segelas teh hangat tentunya. Alana tidak terbiasa meminum es pagi-pagi.

Ia makan sendirian. Lalu saat sudah selesai, dia mengecek jam tangan nya. Masih ada sisa waktu untuk berjalan-jalan di lingkungan sekolah sebelum masuk. Lalu ia bangkit dan memulai perjalanan nya.

Saat tiba di taman halaman belakang sekolah ia berhenti kala melihat sebuah pohon besar berada ditengah-tengah. Memori nya saat bersama Askara untuk yang terakhir kalinya langsung terputar.

Ia tersenyum, "Askara apa kabar ya?"

Sudah sangat lama ia tak mendengar kabarnya. Jika kalian bertanya mengapa Alana tidak menghubungi nomor Askara saja. Karena nomor Askara sudah tidak aktif, jujur ia sangat sedih.

"Ngelamun aja. Mikirin apaan?" tanya seseorang tiba-tiba yang sudah berada disampingnya.

"Mikirin kak Lian.." jawabnya secara tak sadar. Lalu dengan kaget Alana menoleh langsung merasa malu bukan main.

Ternyata orang yang disebelahnya itu adalah orang yang ia sukai sekarang.
Melihat Lian yang tertawa membuat nya semakin malu.

"Eh nggak, nggak gitu kak, maksudnya tuh ini, aku tadi kayak liat orang yang mirip kak Lian gitu, kupikir beneran kak Lian." jawabnya asal tanpa melihat wajah Lian.

"Ngomong sama orang tuh natap orang nya Na." ungkap Lian.

"Kan aku malu, kak.." jawab Alana sambil melirik Lian sekilas lalu menunduk.

Lagi lagi Lian tertawa. "Mau gue tunjukin sesuatu nggak?" tanya Lian yang tanpa menunggu jawaban Alana langsung menggandeng tangan nya. Lian mengajak Alana ke tempat dimana ia selalu menenangkan diri.

"Perpus kak?" tanya Alana saat tiba di perpustakaan sekolah.

"Nggak sih, gue cuma mau ditemenin lo ke perpus soalnya." jawab Lian yang mulai memindai buku yang di rak-rak itu.

"Yaampun kak kirain, padahal aku udah penasaran." ucap Alana sambil duduk di kursi dekat rak buku. Ia masih menatap Lian yang masih sibuk mencari buku, entah buku apa itu.

Saat sudah selesai mencari buku komik yang ia cari sedari tadi. Secara tiba-tiba Lian menggandeng Alana lagi untuk duduk di space yang sudah disediakan sekolah untuk membaca.

"Hmm, gini aja, nanti pulang sekolah lo bareng gue aja. Gue ajak ke suatu tempat."

"Beneran? Kemana?" tanya Alana antusias dengan mata berbinar indah.

"Adaa lah, kayaknya lo bakal suka." jawab Lian santai sambil membuka buku komik nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah bel pulang berbunyi, Alana langsung membereskan meja nya, dengan senyum yang tak pernah hilang di wajahnya. Bagaimana ia tidak merasa senang, disaat ia diajak crush nya yang sudah ia sukai selama setahun ini pulang bersama.

Flashback MPLS

"Jadi kegiatan kita hari ini, kalian harus minta nomor telepon pada kakak kelas kalian minimal 10, paham semua?" teriak salah satu Kakak pengurus MPLS.

"Paham, kak!" teriak semua siswa baru.

"Astagaa malu amat gue minta nomor nya kakak kelas." ucap Ina yang kebetulan pernah satu SMP dengan Alana.

Mereka berjalan mengelilingi sekolah, untuk meminta nomor kakak kelasnya.

"Halah biasanya juga malu-maluin." sarkas Alana.

JARAK DAN CINTA [REVISI]Where stories live. Discover now