REDFLAG - 12 🔞

Mulai dari awal
                                    

Dia setia menunggu Raven bangun sekitar satu jam kemudian. Bosan menunggu, Sapphire juga akhirnya ketiduran.

Barulah Raven sadar hari sudah malam. Lenguhan dan gerakannya membangunkan Sapphire. Gadis itu juga menggeliat dan Raven mengeratkan pelukannya secara spontan.

"Sayang, kamu ngantuk banget ya?" tanya Sapphire penuh perhatian.

"Heum," jawab Raven serak. Menumpu dagunya pada bahu Sapphire dan membiarkan posisi mereka tanpa jarak.

Sapphire mengerucutkan bibirnya, "Kamu kecapean kuliah kemarin? Kelasnya sampai sore, kan?"

"Heum," Raven hanya berdeham.

Sapphire memeluk lengan Raven yang melingkari tubuhnya. "Aku tidur di sini ya, supaya kamu nggak capek nganter aku pulang,"

Raven meringis, mengecup pipi Sapphire gemas dan menggoyang-goyangkan badan mereka. "Badan aku udah seger lagi," katanya menolak secara halus.

"Kita mau minum teh lagi," Sapphire mengingatkan dan protes.

Lelaki itu mengambil ponsel dari atas nakas dan menyalakan layarnya. Waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. "Masih sempet,"

"Yaudah, aku bikinin teh sekarang ya?"

Gadis itu menggeliat sehingga dekapan erat Raven longgar. Sapphire memandang Raven dengan posisi telungkup dan kepala terangkat. Mengecup pipi Raven lalu beranjak dari tempat tidur.

Senyum Raven lenyap setelah Sapphire keluar dari kamar. Dia juga bangun dan beranjak ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya sembari menunggu Sapphire menyiapkan teh dan cake.

Raven tahu Sapphire membutuhkan waktu sedikit lama untuk menyiapkan hidangan yang meskipun hanya sedikit saja.

Lihat saja, Raven sudah selesai mandi tetapi Sapphire baru selesai mengangkat teh dan gelas ke ruang tamu.

Raven hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan. Menggosok rambut dengan handuk sambil berjalan menuju dapur.

Sapphire sedang sibuk memotong cake. Meskipun hati-hati tetapi potongan kuenya tidak presisi. Sekarang jauh lebih baik dari awal hubungan mereka, gadis itu sangat payah.

"Sayang, aku udah pinter potong cake, kan? Lihat ini, udah sama ukurannya." kata Sapphire pamer dengan bangga.

Raven terkekeh dan mengecup pipi Sapphire, gadis itu merasakan sensasi dingin dari bibir Raven. "Sempurna!" puji Raven.

Tentu saja Sapphire sangat tersanjung. Dia membalas kecupan Raven di bibir, lalu mengelap meja dari remahan cake.

Raven sedang mengisi air putih ke dalam gelas tinggi. Dia mengisi penuh setengah meminum setengah.

Sapphire membawa cake ke ruang tamu, dia juga memilih film yang akan mereka saksikan sembari makan cake. Beberapa judul film dia lewati, mencari yang menarik.

Film Disney live action yang baru-baru ini viral. Sapphire dan Raven sudah menyaksikannya awal tayang, tetapi dia sangat menyukainya sehingga ingin menyaksikan lagi.

"Enak banget," gumam Sapphire sambil menikmati cake kesukaannya. "Sayang, aakk ...," Sapphire menyuapi Raven.

Raven menurut saja, menerima suapan lalu pandangannya beralih pada layar televisi berukuran besar yang menempel pada dinding.

Setelah kenyang, Sapphire mengangkat kedua kakinya ke sofa dan menyandar pada Raven. Melingkari kedua lengannya pada tubuh lelaki itu sambil tersenyum lebar. Selanjutnya mereka fokus menonton sambil berpelukan.

"Sayang, aku pengin tinggal bareng kamu," ucap Sapphire tiba-tiba sebelum film berakhir. Entah mendapatkan ide dari mana ingin tinggal bersama Raven.

Raven terkejut dan berhenti membelai kepala Sapphire, namun dia hanya mengerutkan dahi sambil menunduk memandang gadisnya. "Kamu punya rumah,"

REDFLAG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang