04. Achillean

180 45 5
                                    


Esoknya, Gun datang ke tempat rahasia Off dengan wajah berseri. Ia duduk di kursi kayu, persis di depan Off.

Sejak pulang sekolah pada pukul 2 sore hingga pukul 5 sore. 3 jam mereka duduk berhadapan tanpa bicara. Off membaca buku. Gun memandangi Off membaca buku.

Lalu, hari pertama berlalu penuh senyap. Benar-benar tanpa suara. Dan tidak satupun dari keduanya merasa terganggu.

Kebersamaan dalam senyap itu berlangsung hingga hari-hari berikutnya. Awalnya, Gun hanya memandangi Off. Lama-lama, ia membawa kisah Achilles dari rumahnya. Kegiatan mereka berkembang menjadi membaca buku bersama.

─── ⋆⋅ ✦ ⋅⋆ ───

Sudah satu minggu lebih 2 hari Gun mendatangi Off di perpus. Ia menepati sumpahnya, untuk tidak mengganggu Off, juga tidak menyebarkan apapun tentang Off.

Pada jam sekolah, mereka sama sekali tidak bertukar sapa. Tetapi Gun mulai sering mencuri-curi pandang. Jika ada kesempatan, ia menoleh ke belakang, memandangi Off yang tengah melamun menatap jendela, atau sibuk menulis sesuatu, atau sesekali yang sangat jarang, Off tertidur. Gun mematri tiap raut Off dalam benaknya, menyimpannya baik-baik dalam kepala.

"Gun." New menegur setelah melihat karibnya menoleh ke belakang lebih dari 5 kali hari ini. "Ngeliatin apa?"

Gun tersenyum manis. "Achilles." Jawabnya singkat sebelum kembali menghadap ke depan.

Hari ini pelajaran Bahasa Inggris. Narrative text. Guru mereka meminta siswanya membentuk kelompok yang terdiri dari 2 orang untuk mencari satu cerita naratif, yang kemudian dimodifikasi ending-nya dan dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.

Gun tidak pernah bingung mencari teman kelompok. Akan selalu ada teman kelas yang datang padanya, meminta berkelompok. Gun akan selalu menerima yang pertama kali datang.

Tapi hari itu, Gun menolak ajakan Film Rachanun, teman sekelas yang duduk di sebelah kanannya. Beberapa teman sekelas yang melihat Film ditolak pun hendak beranjak, mencari kesempatan untuk bisa sekelompok dengan siswa cemerlang nomor 2, wakil ketua OSIS yang selalu cakap mengerjakan tugas dengan nilai sempurna. Tetapi langkah Gun mendahului niat mereka.

Gun beranjak dari kursi, berjalan lurus ke bangku deret belakang, menghampiri Off yang sedang mengemas buku.

"Off. Sekelompok sama aku, ya?"

19 siswa di kelas itu, termasuk Off sendiri, menatap Gun dengan heran.

Off buru-buru menunduk, menghindari tatapan Gun, bersikap seolah-olah merasa enggan.

Gun paham betul Off hanya berakting. Gun merasa sangat percaya diri. Namun kepercayaan dirinya seketika runtuh ketika Off menggeleng, mendekap beberapa buku, lalu pergi keluar kelas. Meninggalkan Gun tanpa berucap apa-apa.

Gun terdiam di tempatnya. Kebingungan.

Bukankah... Bukankah mereka sudah lumayan dekat?

─── ⋆⋅ ✦ ⋅⋆ ───

Sepulang sekolah, Gun datang ke perpus dengan kesal. Apa-apaan sikapnya tadi pagi? Gun tidak pernah mengajak orang untuk berkelompok dengannya. Off adalah yang pertama. Tapi harga dirinya diinjak-injak dengan penolakan Off.

Teman sekelas menyaksikan.

Gun malu.

Untungnya, Film mencoba mengajaknya lagi. Gun berakhir mengiyakan ajakan gadis itu.

My Achilles [OffGun]Where stories live. Discover now