C 7

251 21 0
                                    

Mingyu mendapati dirinya masih berada di penthouse milik Wonwoo bahkan setelah dua hari, duduk di salah satu kamar tamu dalam kesendirian. Dia tidak bisa memahami mengapa dia belum kembali ke kondominiumnya sendiri, mencari rasa kenyamanan yang tidak biasa di rumah orang lain. Wonwoo, di sisi lain, tetap diam, sikap acuh tak acuhnya meninggalkan Mingyu dalam keadaan ketidakpastian. Meskipun komunikasi minim, meja makan konsisten dihiasi dengan makanan, mengakui keberadaannya.

Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas pikiran dan emosinya, Mingyu kembali memfokuskan perhatiannya pada dunia modeling-mimpi yang mendorongnya masuk ke dalam jaringan rumit ini. Bertekad untuk berhasil, dia meyakinkan dirinya bahwa menanggung pengaturan semacam itu adalah bagian yang tak terhindarkan dari industri ini. Pengejaran publisiti datang dengan harga, dan Mingyu bersedia membayarnya.

Duduk di balkon penthouse yang sepi, Mingyu memandang keluar ke pemandangan kota. Wajahnya, terpampang dengan menonjol di papan iklan, seolah mengejeknya dengan kehadirannya yang bersinar. Meskipun terjadi kekacauan internal, Mingyu memaksa senyum, meyakinkan dirinya bahwa ini adalah harga yang harus dibayarnya.

***

Dalam ruang kantornya, Wonwoo duduk di meja, tangan terus bergerak di antara berkas-berkas tebal sementara ia mendengarkan presentasi dari Seokmin. Seokmin menjelaskan segala tugas yang telah diminta Wonwoo untuk meningkatkan pengakuan publik terhadap Mingyu. Meskipun hanya seorang model, basis penggemarnya terus berkembang, membuat namanya menjadi pembicaraan di mana-mana.

"Apakah kita memiliki acara runway dalam waktu dekat?" tanya Wonwoo. Seokmin mengangguk, menjelaskan bahwa perusahaan sedang mengadakan acara koleksi musim panas. "Jadikan Mingyu sebagai model utama di sana, berikan semua desain terbaru untuknya dipakai di acara tersebut," perintah Wonwoo.

Dengan perintah tegas dari Wonwoo, Seokmin membimbingnya melalui rincian acara tersebut. Mereka membahas konsep acara, tema yang akan diusung, dan desain pakaian terbaru yang akan ditampilkan.

"Saya ingin Mingyu mendominasi panggung. Jadikan dia sorotan utama dengan desain terkini kita. Pastikan setiap langkahnya meninggalkan kesan yang tidak terlupakan," Wonwoo menambahkan, suaranya yang tenang tetapi penuh otoritas.

Seokmin mencatat dengan cermat setiap petunjuk yang diberikan oleh Wonwoo. Mereka membahas detail setiap outfit, memastikan harmoni antara gaya Mingyu dan visi merek. Sebagai sponsor dan pemilik perusahaan, Wonwoo memiliki keinginan yang jelas untuk menjadikan Mingyu sebagai simbol keberhasilan bagi merek mereka.

"Pastikan media memberikan liputan yang cukup. Foto-foto Mingyu harus menjadi sorotan dalam setiap artikel. Perluas cakupan sosial media, dan pastikan Mingyu tetap menjadi perbincangan di kalangan pecinta fashion," instruksi Wonwoo terdengar tegas yang harus dipatuhi dengan cermat.

Kemudian Wonwoo menerima file lain yang diserahkan oleh Seokmin, mengerutkan keningnya sejenak sebelum membukanya. Dia memeriksa isi file dengan serius, membaca setiap laporan dan pembaruan perusahaan yang disajikan oleh Seokmin. Saat Seokmin menyampaikan tentang masalah penyelewengan, Wonwoo menatapnya dengan tatapan tajam, menunggu penjelasan lebih lanjut.

"Bagaimana penanganannya?" tanya Wonwoo, suaranya tetap tenang namun penuh pertanyaan.

"Semua sudah ditangani dengan tuntas, tidak akan ada dampak negatif pada citra perusahaan," jelas Seokmin dengan keyakinan.

***

Mingyu menatap bingung pada tumpukan kantong belanjaan yang baru saja diterima dari Seokmin. Setiap tas terhias dengan merek mewah yang mengindikasikan kelas dan kemewahan. Dia melirik Seokmin yang memberikan penjelasan singkat tentang sumber hadiah tersebut.

REPUTATION [MINWON FF]Where stories live. Discover now