Sepuluh

3 1 1
                                    

"Dek..kenapa? Ada apa? Jelasin sama abang kenapa kamu tadi" kata Gilang begitu keduanya telah sampai di penginapan

"Lea..tadi kebelet bang. Lea ke kamar mandi dulu ya" bohong Lea sembari tersenyum salah tingkah

Lea sengaja tak ingin memberi tahu Gilang soal kejadian tadi karena dirinya tidak ingin membuat abangnya itu khawatir dan akhirnya ia diantar pulang ke indonesia. Tidak. Sebelum dirinya menuntaskan rasa penasaranya terhadap kerajaan dinasti Ming, ia tak ingin kembali ke negara tercintanya sebab kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk kedua kalinya.

"Ya ampun, kirain ada apaan. Abang udah panik loh. Kamu ini" omel Gilang lantas meletakkan jajanan yang di belinya tadi di atas meja makan.

Lea sendiri, dengan wajah yang tanpa dosa begitu saja meninggalkan abangnya yang masih tampak kesal menuju kamar mandi.

"Huhh rasanya capek banget hari ini. Mana pakek kejar-kejaran lagi sama penjahat. Hadeh" gumam Lea sembari merebahkan dirinya ke kasur usai tadi memakan dimsum bersama Gilang.

Meraih ponselnya di atas nakas dekat tempat tidur, gadis cantik itu berselancar ke sosial media miliknya untuk sekedar melihat-lihat hingga berakhir menonton drakor. Namun belum lama drakor itu dimulai, matanya terasa sangat berat dan tak sadar dirinya telah tertidur dengan pulas.

*****

Padang ilalang memenuhi penglihatan Lea. Tempat yang tidak asing lagi baginya meski sudah semenjak lama ia tak melihatnya. Lea tau dan paham, pastilah selir agung Li Hana datang menemuinya. Tapi dimana wanita cantik itu berada?

"Selir agung....selir agung Li Hana" panggil Lea sembari terus berjalan mencari sosok selir agung Li Hana

Hingga sampai di dekat sebuah air terjun, netra Lea melihat seorang wanita cantik nan anggun tengah duduk di sebuah batu berukuran cukup besar sembari memainkan air yang tampak sangat jernih itu.

"Selir agung Li Hana" panggil Lea yang membuat selir agung Li Hana menoleh

"Lea..kau sudah datang rupanya"

"Aku memanggil manggil dirimu sedari tadi selir agung" kata Lea cemberut

"Maaf-maaf, aku terlalu asik bermain air tadi" sambut selir agung Li Hana sembari terkekeh.

"Kemarilah Lea" lanjutnya

Lea menurut, dan menghampiri selir agung Li hana. Ikut bergabung duduk di batu besar tersebut.

"Bagaimana yang mulia kaisar? Masih tetap gagah dan tampan bukan?" kata selir agung Li Hana tiba-tiba.

"Maksud...anda?" tanya Lea bingung.

"Mengapa tanya apa maksudku Lea? Kau dan yang mulia kaisar telah bertemu"

Otak Lea yang sedikit lemot tentu saja harus memproses seluruh perkataan selir agung agar ia bisa memahaminya.

"Astaga...jadi benar kalau Liam adalah yang mulia kaisar Hwang?"

"Lebih tepatnya reinkarnasi dari beliau" jawab selir agung Li Hana tersenyum.

"Bagaimana...mungkin"

"Itulah kekuasaan sang pencipta. Mungkin kalian memang di takdirkan untuk berjodoh"

"Tidak. Yang mulia kaisar dan andalah yang ditakdirkan untuk berjodoh dan bersama selir agung"

"Lea, kau lupa jika kita pernah berada di satu tubuh yang sama? Itu bukanlah suatu kebetulan. Dan aku tau kaupun juga mencintai yang mulia kaisar Hwang"

"Tapi kita tidak mungkin bersatu"

"Itu dulu, tapi tidak sekarang. Itu adalah hadiah untukmu karena tidak memaksakan berada di dunia yang bukan duniamu juga karena telah membantuku"

"Apa jika dulu aku terus menempati tubuh anda semua akan berubah?"

"Ya. Kau tidak akan bisa kembali ke duniamu saat ini dan kau tidak akan terlahir kembali seperti sekarang karena kau telah menukar duniamu"

"Tapi kenapa anda tidak menjelaskan dari dulu resikonya dan malah menawarkan padaku untuk hidup di dunia itu?"

"Aku ingin mengujimu Lea. Rupanya hatimu memang benar-benar jernih. Maafkan aku yang telah egois, memintamu untuk menyelesaikan semua masalah yang kuhadapi dan setelah selesai dengan tidak tau dirinya aku kembali lagi ke tubuhku tinggal menikmati manisnya saja. Aku sadar aku salah, tapi jika tidak melakukan itu kau pun akan terjebak disana selamanya"

"Tidak...tidak. Aku tidak se berpengaruh itu selir agung. Dan anda memang berhak mendapatkan kebahagiaan"

"Terimakasih banyak Lea" kata selir agung Li Hana tersenyum

"Sejujurnya aku tidak sebaik itu untuk menerima ucapan terimakasihmu selir agung karena aku sendiri adalah seseorang yang sangat suka memberontak" balas Lea tertawa

Selir agung Li Hana hanya bisa ikut tertawa mendengarnya. Yah, tidak kaget memang kalau wanita di sampingnya ini adalah orang yang suka memberontak. Dalam artian, jika tidak sesuai dengan hati nuraninya

"Lea, tolong berhatilah-hatilah mulai saat ini. Kau sudah bertemu dengan yang mulia kaisar, tentunya ikatan itu akan membawa ikatan-ikatan lain yang saling terhubung" kata selir Agung Li Hana kemudian yang tampak serius.

"Duh, apalagi maksud anda?"

"Kembalilah. Kau pasti akan mengerti nanti"

"Ta...tapi" belum sempat Lea menyelesaikan kata-katanya, selir agung Li Hana keburu mendorong pelan tubuh Lea hingga gadis itu tercebur ke air yang jernih namun dingin itu hingga pandangannya menjadi gelap.

*****

"Dek..Lea. Bangun, udah subuh" panggil Gilang dari luar pintu kamar Lea.

Gadis cantik yang semula tengah tertidur sangat pulas itupun tersentak saat mendengar panggilan abangnya dan langsung terbangun dengan napas yang terengah-engah layaknya orang yang kehabisan oksigen.

"Dek.." panggil Gilang lagi karna tidak mendapat respon dari adiknya

"I..iya bang" kata Lea

"Udah bangun beneran belum tuh?"

Meski masih mengantuk dan sangat malas untuk bangun, tatap saja ia harus beranjak dari kasur empuknya dan membuka pintu kamar agar abangnya itu berhenti mengganggunya.

"Nih Lea udah bangun beneran kan"

"Good girl" kata Gilang mengacak pelan rambut Lea

"Oiya, tolong masak yang agak banyak ya dek sekalian buat bekal abang ke kantor"

"Abang mau di masakin apa?"

"Terserah, seadanya aja. Di kulkas kayaknya masih ada beberapa frozen food sama ada sayuran juga deh. Coba liat aja"

"Iya. Yaudah buruan sono klok abang mau sholat" kata Lea yang hanya di angguki oleh Gilang.

_____________________

Nahh loh, sebelumnya kalian udah ada yang menduga-duga nggak nih klok Liam adalah reinkarnasi dari kaisar Hwang?? Pasti kyaknya ada dong ya. Soalnya Relca udah ngasih clue loh mwehehe

Happy reading😘😘😘

Meet You Again Where stories live. Discover now