Pengalaman Pertama - 19

2.4K 22 4
                                    

"Mas Deni....nanti kalau dilihat orang gimana, apa gak malu?"
"Kan pada pergi semua, aman kok."
Irma yang heran pun menoleh ke arah Linda yang masih duduk santai.
"Irma....udah, biarin. Bener kok, memang orang sekomplek pada pergi semua beberapa hari kedepan. Kau mau ikut bugil   kebawah sana barengan?"
"Gak ah...bahaya kalau kepergok."

Kubuang tissu itu kedalam tempat sampah yang berada didepan rumah kos. Kuamati lingkungan sekitar.....sunyi sepi, kesannya jadi serem tapi justru merasa tertantang untuk bertelanjang keliling komplek. Kedua cewek itu masih saja ngobrol diatas sambil sesekali melihatku. Kulambaikan tangan kepada mereka sambil berjalan ke depan rumah tetangga. Disana aku telanjang menghadap kedua cewek itu sambil kugenggam batang penisku dan kuarahkan ke mereka.

Irma tambah heran dan Linda malah tertawa. Sepertinya Linda penasaran dan tertantang untuk mencoba telanjang diluar ruangan. Perlahan dia menuruni tangga dan sampailah didepan pagar kosan, menoleh kanan kiri memastikan sama sekali tak ada orang. Irma memanggil Linda beberapa kali dan mengajaknya naik tapi tak dihiraukan, malah Linda mengajaknya ikut turun.

"Heh kalian berdua berani juga ya telanjang sampai depan rumah tetangga."
"Aku sih berani aja, Irma tuh yang masih malu. Perlu diajari kayaknya."
"Ngawur kamu Lin, bugil gini kalau ketahuan satpam bahaya nih."

"Ah gak juga kok, gak mungkin mereka lewat jam segini."
"Mas Den kok tau?"
"Iya tau lah, udah hapal jam satpam patroli tiap malam."

Kami bertiga berjalan telanjang sampai keluar gang komplek. Linda tampak tertantang merasakan sensasi bertelanjang diluar, sedangkan Irma masih takut dan malu. Tangannya masih menutupi dada dan kemaluannya, ingin kembali ke kos tapi takut sendirian. Akupun merasakan sensasi luarbiasa bugil bersama 2 cewek dan keliling komplek.

Kesenangan kami tak lama. Dari kejauhan nampak cahaya senter ke arah kami. Langsung saja kami bertiga panik. Aku berlari menggandeng Irma dan Linda keluar masuk gang untuk bersembunyi. Beruntung kami belum jauh dari rumah kost dan berhasil masuk ke halaman.

Sepertinya pak satpam terlalu dekat. Pikirku...jika kami bertiga langsung naik ke lantai atas pasti dia akan melihatnya. Kuputuskan untuk sembunyi dulu dibalik pagar tembok kosan yg tingginya sedada orang dewasa. Kami jongkok dan terdiam ketika pak satpam lewat tepat dibalik tembok sambil melihat kondisi kosan dari luar, cahaya senter menyoroti area kosan.

Kami berjalan merangkak, aku ditengah, Linda didepan dan Irma paling belakang. Linda paling depan sekaligus mengintip apakah satpam sudah pergi menjauh. Aku yang tepat dibelakang Linda sangat beruntung melihat pantat Linda terekspos sangat jelas dan sangat dekat dengan wajahku, tak sampai sejengkal jaraknya.

Linda bicara berbisik menjelaskan posisi pak satpam yang masih di sekitar kosan, malah merokok sambil duduk katanya. Entahlah....aku tak begitu nyambung karena fokus menatap daging kemaluan tembem diantara pangkal paha Linda. Terlihat sangat menyegarkan dengan rambut tipis dan aroma khas nya. Ingin rasanya kujilat sedikit saja atau kubenamkan wajahku disana.

Fantasiku belum selesai namun Irma menepuk pantatku beberapa kali. Aku tersadar dan menoleh kebelakang. Irma bingung apa yang terjadi dan kenapa merangkak disini. Kuisyaratkan agar dia diam sejenak. Karena Irma dibelakangku, berarti dari tadi pantatku beserta biji pelerku terpampang didepan wajahnya, pantas saja dia berani menepuk pantatku.

Suara HT terdengar, sepertinya pak satpam otw ke pos depan, dan benar dia mulai menjauh. Linda yang dari tadi berposisi nungging dengan pantat terbuka lebar tepat didepan wajahku kini menoleh dan mengisyaratkan aman. Perlahan Linda bangkit dan melihat situasi, aman, pak satpam sudah pergi.

Segera kami berjalan menuju tangga, karena aku pria maka kupersilahkan kedua gadis telanjang itu untuk naik duluan. Salah satu strategi untuk melihat daging kemaluan mereka sekaligus lubang anus mereka yg mungil. Benar saja....Linda naik duluan, disusul Irma dan aku belakangan. Kini saatnya menikmati pemandangan pantatnya Irma saat dia menaiki tangga menuju lantai 2.

Sengaja kubuat jarak yang dekat dengan Irma agar bisa dengan sangat jelas melihat tembemnya daging kemaluan Irma yang mulus tanpa jembut. Sengaja kupegang dan kudorong pelan pantat Irma
"Cepetan dikit donk, takutnya pak satpam lewat lagi nih."
"Iya mas Den. Linda....cepetan dikit."
"Iya cerewet...lutut masih gemetaran nih, uji nyali sama satpam."

Akhirnya kami sampai di lantai 2 kosan, segera kami masuk dan menutup pintu koridor dan menguncinya. Kami menghela nafas dan terduduk di lantai koridor. Aku sengaja duduk ngangkang didepan Irma, sedangkan Linda duduk disampingnya. Batang penisku masih saja tegang dan menjulang tepat didepan Irma, dia pun beberapa kali menatapnya.

Ini benar-benar pengalaman pertama yang mendebarkan. Telanjang diluar ruangan bersama dua wanita dan berlarian supaya tidak kepergok. Irma agak takut dan sepertinya enggan melakukannya lagi, tapi Linda sepertinya malah bersemangat.

Pengalaman PertamaWhere stories live. Discover now